Senyum Puas Ronaldinho # Tamat

Pada hari kemenangan Brazil merebut Penta di Yokohama, kembalinya kejayaan Barcelona, bahkan hingga hari perkenalannya di lapangan San Siro, Milan. “Sepakbola itu tentang kebahagiaan, tentang mengiring bola. Saya menyukai semua gagasan yang membuat permainan ini menjadi indah. Semua gagasan yang indah akan terus bertahan”, Ujar anak Favela Porto Alegre ini yang menjadikan sepakbola sebagai tiket keluar dari kemiskinan.

Kepindahan ke Milan merupakan awal dari akhir karier gemilang sang mega bintang, “Penurunan penampilan Ronaldinho bukanlahn hal yang mengejutkan. Kondisi fisiknya yang selalu tidak menentu. Namun, bakatnya tidak perlu diragukan” Pelatih Carlo Ancelotti mengakui. Dan Milan merupakan Club terakhir yang diperkuat oleh Dinho selama pertualangannya di Benua Biru.

Selama sepuluh tahun di sana Dinho telah mengoleksi dua gelas juara La Liga, satu kali scudetto, satu trofi Liga Champions, dan dua kali Piala Super Spanyol. Serta berbagai penghargaan individu memenuhi biodata hidupnya. Setelah di Eropa, kemudian Dinho kembali ke Amerika Selatan untuk memperkuat Flamengo, Atletico Mineiro, Queretaro dan Fluminense. Ronaldinho yang pernah dengan lantang mengatakan “Saya mencintai bola” kabarnya memudar setelah kekalahan Brazil dari Prancis pada perempat final Piala Dunia 2006, dimana kekalahan tersebut para pendukung “Selecao” tidak mudah menerimanya.

“Saat itulah cinta Ronaldinho pada sepakbola padam. Tekanan public begitu berlebihan. Dia terlihat kehilangan gairah pada olahraga tempat dirinya menyalurkan kegembiraan secara personal. Para teman-teman dekatnya melihatnya sedih dan depresi pada musim panas itu dan berlanjut setelahnya”. Cinta mungkin memudar tetapi Dinho tidak penah berhenti menghibur, ia beberapa kali tampil dari laga eksebisi. Hingga pada pada akhirnya melalui Abangnya, Dinho menyatakan pensiun sebagai pesepakbola. Dan dapat dipastikan dunia akan selalu mengenang rekaman kariernya yang selalu penuh dengan rasa gembira.

Dunia akan berkata apabila melihat rekaman permainannya “Ketika kakimu menerima bola, kamu merasa bebas. Rasanya hampir seperti mendengarkan musik. Perasaan yang membuatmu mampu menyebarkan kebahagiaan kepada orang lain. Kamu tersenyum karena sepak bola itu menyenangkan. Kenapa harus serius? Tujuanmu adalah menyebarkan kebahagiaan dan keceriaan bagi siapapun”. Terima kasih Ronaldinho.