Sang Mantan Kombatan # 3

in #esteem6 years ago

hgm16px3l8.jpg

Telur, Sie Mae kemudian membuat telur rebus yang resepnya tidak akan pernah ditemukan dalam pedoman ketentaraan mana pun.

Akhirnya dia memasak telur seperti biasa dilakukan oleh ibunya dahulu. Dan para tentara Gayo ini memakan telur tersebut dengan lahapnya dan selalu demikian lahapnya.

Mereka menyebutnya “Burung dalam sarang”, tetapi bagi Sie Mae mesakan ini hanyalah telur goreng yang ditempatkan di tengah-tengah sehelai roti. Buat sebuah lubang di tengah selembar roti tawar, tuangkan telurnya lalu goreng hingga matang. Angkat dan sajikan lalu lihatlah seyumanan dari wajah mereka.

Kemudian, mereka menceritakan kepadanya tentang mentega istimewa yang biasa mereka gunakan, mentega yang mereka peroleh dari kambing dan sapi yang dibesarkan di pegunungan Gayo, udara yang sejuk dan lagit yang cerah. Dan mereka juga menceritakan tentang ayam-ayam yang mereka ternakkan, serta pakan ternak yang mereka berikan kepada ayam-ayam tersebut dan apa yang tidak pernah mereka berikan kepada ternak mereka tersebut.

Sie Mae berusaha menerapkan resep-resep yang dia peroleh sepanjang pasokan barang yang memungkinkan. Para prajurit selalu mengatakan bahwa yang dilakukan oleh Sie Mae sudah baik, tetapi yang mereka miliki di Gayo jauh lebih baik dari yang dilakukan oleh Sie Mae. Setelah empat bulan para prajurit Gayo kembali dimasukkan kedalam bus-bus yang terbungkus rapat dan kembali dikirim kepelabuhan utara.

Ketika mereka sedang mengembleng dan mendaki gunung serta berkemah di pergunungan Gayo pada musim hujan itu, rupanya bencana tsunami menerjang dan melululantakkan sebagian besar daratan Aceh. Sehingga misi dan organisai pemberontak ini pun dihentikan, selanjutnya menuju meja perundingan. Sie Mae mengucapkan selamat jalan kepada mereka dan mengakhiri pekerjaannya di ketentaraan serta kembali ke Aceh Utara tetapi tetap dengan mengenakan sepatu bot tentaranya.

Dengan menumpang dari satu mobil kemobil yang lain dari pintu gerbang selatan Pintu Rimba. Sie Mae berhasil mencapai Bireuen, satu kota kecil yang berpenduduk 409.842 orang. Disana dia bermabuk-mabukan dan menghabiskan uang pensiun dininya di rumah minum murahan yang bernama Piyoh-Piyoh. Dia kemudian bekerja di rumah minum itu sebagai tukang cuci piring selama dua hari berturut-turut untuk mengumpulkan ongkos pulang ke Aceh Utara.

Kemudian sang juara masak jatuh sakit, dan Sie Mae kembali menjadi juru masak. Akhirnya Sie Mae tidak jadi berangkat ke Aceh Utara. Dia tinggal di Bireuen, bekerja di sana dengan tujuan untuk sementara, yang kemudian berakhir hingga dua puluh empat tahun kemudian. Lalu, tibalah masa-masa keemasannya.

Seiring kabar emas dari Meulaboh menguat karena ditemukan tambang emas di sana. Sebuah booming kecil terjadi di Bireuen dan beberapa kota kecil yang menjadi daerah pertambangan. Sie Mae bertemu dengan seorang pria yang sedang dalam perjalanan menuju Meulaboh, tepatnya menuju kecamatan Pante Ceureumen.

Sort:  

Semakin mengecil

Si Mae atau si Pase akan menjadi juru masak yg handal untuk tentara . Mantap

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 63402.76
ETH 2554.52
USDT 1.00
SBD 2.66