PEMIMPIN ITU ADALAH PANUTAN BAGI RAKYATNYA

Selamat sore sobat steemian's selamat berakhir pekan dan semoga anda berbahagia bersama-orang yang anda cintai. Izinkan saya hari ini untuk mengupas sedikit tentang bagaimana seharusnya seorang pemimpin itu harus membawa diri dan bagaimana cara menyikapi bila dirinya bersalah.

Pemimpin itu sebenarnya harus bersikap rendah diri, jangan sok tau dan jangan mengedepankan ego dihadapan raknyatnya, jangan pernah merasa benar dan tidak bisa salah, pimpinan itu juga manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan, jika berbuat salah, tak ada salahnya melakukan koreksi. Jangan merasa malu untuk mengakui kesalahan yang telah diperbuat, dan pemimpin itu jangan keras kepala sebab kesalahan yang dilakukan oleh seorang pimpinan berakibat fatal kepada kita semua. Wahai imam jangan takut mengubah setiap kesalahan.

Dalam Islam pimpinan itu di ibaratkan imam dalam shalat dan makmum sebagai rakyat, jadi bila imam salah atau batal maka batallah shalat imam dan makmumnya, dan bila imamnya keliru maka jangan pertahan egonya segera geser dan digantikan oleh yang lain agar shalat itu sah dan tidak membatalkan semua jama'ah.

_{source.img
ilustrasi}

Pemimpin seharusnya memposisikan dirinya layaknya seorang hakim, yang seakan tidak punya kepentingan, tapi menyatukan kepentingan dari rakyat yang dipimpinnya. Pemimpin adalah moderator yang mampu menegahi suatu perkara untuk menunjukkan kebenaran, bukan malah mendukung kezaliman yang terjadi. Pemimpin itu tidak boleh menganggap pendapatnya paling benar.

Suatu hari, Nabi SAW berdebat dengan seorang sahabat yang sedang mengawinkan kurmanya, lalu Nabi bertanya "kenapa kalian lakukan itu" sahabat menjawab, dengan saya mengawinkan begini maka kurma akan menjadi lebih baik. Maka Baginda berkata, tanpa kalian lakukan apapun akan lebih baik, lalu sahabat itu patuh dan taat dengan perkataan Nabi.

"Ketaatan" sahabat kepada Nabi suatu hari berakibat buruk. Buah kurma menjadi jelek, dan Nabi datang bertanya, kenapa kurma kalian jelek? Sahabat itu menjawab, "ya Rasul, karena engkau melarang kami untuk mengawinkan kurma tersebut, sehingga kurmanya menjadi jelek, demikian jawab sahabat terang.

Setelah itu, keluarlah hadist terkenal " Antum a'lamu bi umuriddunyakum" artinya kalian lebih paham urusan dunia kalian. Demikianlah Nabi SAW yang mulia, yang dekat dengan tuhannya juga pernah mengoreksi kesalahannya. Seorang Nabi, kekasih Allah SWT. Nabi saja mau mengoreksi kesalahan dan perbuatan Nabi tersebut untuk melahirkan syariat yang bahwa jangan malu untuk mengakui atau mengoreksi setiap kesalahan yang pernah kita perbuat. setingkat nabi saja mengoreksi kesalahan apalagi kita, yang hanya manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan, maka sudah sewajarnya untuk tidak malu untuk mengoreksi kesalahan kita, apalagi kita seorang pemimpin.

_source.img

Melalui tulisan ini saya ingin mengajak semua kita, ya, semua kita, karena semua kita adalah pemimpin minimal pemimpin untuk diri kita, jangan pernah malu untuk mengakui kesalahan dan memperbaikinya. Sebaik-baik diantara kalian adalah yang mau mengakui setiap kesalahan lalu memperbaikinya. Jangan pertahankan ega, cobalah untuk melihat keluar dan bandingkan ilmu yang kita miliki, maka sungguh diluar sana masih banyak yang lebih pintar dari kita, dan lebih bijak dari kebikan kita. Mari kita saling terbuka dan saling mendukung setiap yang benar dan saling mengingatkan setiap kesalahan. Maka dengan begitu kita bisa hidup damai tanpa ada saling menuduh dan saling curi, dan jangan pernah ada dusta diantara kita.

SALEUM MEUTALOE SYEDARA
@hermanlc