Adventures Ibnu Bathuthah to Aceh #Part 1

in #esteem6 years ago (edited)

image
Sumber foto dari google

Ibnu Bathuthah adalah sebuah ikon sejarah. Nama aslinya Muhammad bin Abdullah bin Ibrahim Al-Lawati At- Thanji dia lahir di kota Thanjah (Tangier), Maroko, tahun 1304 M. Pada Abad pertengahan ia berkelana atau melakukan perjalanan disetiap benua yang ada di dunia. Dari hasil perjalanannya itu ia sampai ke Nusantara (indonesia), tepatnya di sumatera, kerajaan Sumatra Pasai, Aceh.

Ia bertemu dengan Sultan Aceh, Malik Azh-Zhair. Sultan Malik termasuk sosok yang disegani dan di hormati. Lebih dari itu, ia termasuk penganut Mazhab Syafi'i. Ia sangat mencintai para Fuqaha yang datang ke majelisnya untuk bertukar pendapat. Masyarakat menegenalnya sebagai sosok yang senang berjihad dan berperang, namun juga rendah hati. Masyarakat senang berjihad bersama Sultan, hingga mereka memenangkan peperangan melawan orang-orang Kafir. Bahkan orang-orang kafir membayar Jizyah kepada Sultan sebagai bentuk perdamaian.
Sultan datang ke Mesjid untuk menunaikan sholat Jumat dengan berjalan kaki.

Kedatangan Kami di Istana Sultan
image

Ketika kami hendak memasuki istana Sultan, didekatnya kami menjumpai beberapa tombak ditancabkan di kanan di kiri jalan. Ini sebagai tanda supaya orang yang berkendaraan diharapkan turun. Akhirnya kami turun dan masuk ke balai istana. Disana kami berjumpa dengan wakil sultan yang bernama Umdathul Malik. Ia berdiri mengucapkan salam sambil melayani kami. Kemudian kami duduk bersamanya. Tidak lama kemudian, ia menulis surat kepada Sultan untuk memberitahukan kedatangan kami. Lalu surat tersebut dilipat dan diberikan kepada kepada pelayannya. Biasanya, jawaban dari sultan akan ditulis dibalik surat tersebut. Beberapa saat kemudian, pelayanan datang sambil membawa kotak pakian. Wakil sultan mengambilnya dan aku juga ikut mengambilnya. Setelah itu, aku dipersilahkan masuk kesebuah ruangan peristirahatan. Biasanya wakil sultan pergi kebalai istana sesudah sholat subuh dan tidak pulang kecuali setelah isya' akhir. Begitu juga dengan Menteri dan pembesar kerajaan. Wakil sultan mengambil tiga jenis kain dari kota pakaian tersebut, yang pertama, kain sutra murni, yang kedua kain sutra bercampur katun dan yang ketiga kain sutra bercampur kapas.

Saya kan menulis lagi cerita perjalanan Ibnu Bathuthah ini pada bagian ke 2.

Terimakasih.

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.16
JST 0.030
BTC 67714.75
ETH 2616.81
USDT 1.00
SBD 2.69