Sang Juara Bernyali Ciut

in #esteem6 years ago (edited)

image
Source

Nyali kami ciut melihat peserta lain rata-rata lebih tua dari kami. Mereka menggunakan baju, peci, dan kain sarung yang sangat bagus. Sementara kain sarung kami ukurannya sangat besar. Kami terpaksa melilitkan tali pinggang karena khawatir sarung jatuh. Kemeja lengan panjang bermotif ‘aneh’ membuat penampilan kami lebih tua dari umur sebenarnya.

Kami adalah tim perwakilan Pidie dan Pidie Jaya pada kompetisi dalail khairat (red-Pidie Jaya baru dimekarkan dari Pidie). Untuk pertama kali bagiku mengikuti kegiatan skala provinsi. Kami merupakan murid Dayah Al-Munawarah Pocut Imum Mukim Blang Cut, Pidie dan Pidie Jaya. Setiap malam Jumat, murid Dayah Al-Munawarah duduk melingkar membacakan dalail khairat berirama. Baiknya perkembangan dalail khairat di dayah kami menjadi faktor utama murid di dayah kami dipilih mewakili “duo Pidie”.

Dalail al-Khairat adalah salah satu kitab kumpulan salawat yang tenar di kalangan santri. Meskipun terkenal, tetapi hanya sedikit saja santri yang menjalani disiplin merutinkan bacaan salawat dengan kitab ini. Karena, selain cara mengamalkannya ada aturan khusus, menuntut kedisiplinan dan istikamah, juga termasuk cukup tebal (kurang lebih 222 halaman).

Kitab ini adalah karya Syekh Muhammad bin Sulaiman al-Jazuli (w. 872 H). Merupakan kumpulan salawat dengan beragam versi redaksi. Sebagaimana al-Barzanji, muatan salawat dengan berbagai variannya, sanjungan kepada Nabi dengan keindahan bahasa, membuatnya tak luput dari sasaran vonis bidah hingga syirik. Sebagai pengenalan, berikut ini 5 fakta tentang kitab Dalail al-Khairat. Source

Setelah melewati beberapa seleksi, kami terpilih sebanyak 12 orang. Kami diajarkan langsung oleh Tgk Mukhti, salah satu pencipta irama dalail yang kami gunakan di dayah. Beliau mengajarkan bagaimana irama yang tepat, mulai dari naik-turun irama, makhrajil huruf, panjang-pendeknya, dan sebagainya.

Kami memeroleh dispensasi tidak naik pengajian selama tiga minggu untuk latihan dalail setiap malam. Dimulai setelah isya hingga pukul 12 malam kami tetap semangat. Kebersamaan dan kekompakan begitu teras. Mandrek minuman wajib usai latihan. Katanya, minuman mandrek berkhasiat membuat kami lega mengeluarkan suara. Kami juga diminta mengonsumsi mentah lada hitam, menghindari makanan berminyak, dan minum air putih bercampur embun. Bagusnya lagi kalau kami bangun pagi-pagi dan berteriak sekencang mungkin. Tujuannya agar suara kami keluar mulus.

**

Tim kami pun dipanggil. Kami berbaris rapi menuju pentas. Jantung berdegup lebih cepat. Waktu bagi kami tampil hanya tidak lebih dari 15 menit. Tim kami memiliki dua syekh. Mereka mengawali membaca dalail. Kami mengkuitnya kemudian serentak. Salah satu teknik yang paling saya ingat adalah teknik mencuri nafas agar bacaan kami tidak terdengar terputus.

Usai tampil kami kembali ke kursi masing-masing. “Kalian dari mana?” tanya peserta di depan kami. Kami menjawabnya lengkap. “Kalianlah yang akan menjadi juara di kompetisi ini,” ucapnya penuh keyakinan yang berhasil mengukir rasa bangga di hati kami. Bukan bermaksud sombong, setelah melihat peserta lain tampil, kami menilai bahwa kami tidak akan kalah bersaing dengan mereka.

Para juri pun sempat bertanya asal-usul kami saat kami berfoto usai acara digelar. Pertanyaan mereka membuat kami lebih yakin bahwa kami akan menggenggam salah satu piala juara.

Malamnya para juara diumumkan. Jantung kami kembali berdegup cepat. Panitia mengumumkan pemenang dimulai harapan 3. Hingga pemenang juara 2 diumukan, tim kami belum juga dipanggil. Dan alhamadulillah, tim kami dipanggil untuk menerima hadiah juara pertama.

Yang paling membahagiakan adalah saat kami tiba di kampung halaman. Seluruh anak-anak kampung di mana dayah kami berada sudah berbaris sangat panjang di luar pintu gerbang. Kami menyalami mereka satu per satu. Kami pulang bagaikan pemenang di medan perang sambil mengangkat tropi kemenangan.

Hikmah yang dapat saya petik dari kejadian ini adalah kita dapat melakukan apa yang kita kira tidak mampu. Seperti halnya mengalahkan orang yang jauh lebih tua. Kita harus senantiasa semangat bekerja keras menggapai tujuan. Salah satu hal yang seharusnya kita miliki yaitu kepercayaan terhadap diri sendiri. Kita mampu mengalahkan kemustahilan.

Demikian kisah saya ketika mengikuti sebuah kompetisi. Menurut saya, cerita-cerita paling berkesan patut ditulis sebagai pengingat, nasihat, dan pembangkit semangat sang penulis.

Sort:  

Rupanya abang ini tim dalail juga ya. hehe

Jameun, Bang. Jinoe ka lagak sue trieng teuplah daripada sue tanyoe. Hehehe. @akbarrafs.

Wah keren, memang harus kita berfikir positif dan percaya diri, agar bisa memberikan yang maksimal

Selamat atas kemenangannya yak👍

Salam hangat dari Kanada,
download_20180510_175631.jpg

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.13
JST 0.028
BTC 66646.40
ETH 3314.59
USDT 1.00
SBD 2.69