Tangisan Seorang Ibu Membuatku Semangat di Steemit || A Mother's Crying Minded Me in Steemit

Hari itu aku masih bekerja seperti biasa sebagai tenaga kontrak pada sebuah perusahaan BUMN terbesar di Indonesia, kebetulan pada saat itu aku sedang mengikuti tahapan tes paling akhir pada perusahaan tersebut setelah beberapa tahapan tes sebelumnya diumumkan secara resmi lulus seperti tes administrasi, tes kompetensi diri, psikotes dan tes kesehatan. Bahkan tes wawancara akhir pun saya sudah pastikan 99% saat itu saya dinyatakan lulus.

That day I still work as usual as a contract worker at a largest state-owned company in Indonesia, coincidentally at that time I was following the latest test stages in the company after several stages of the previous test was announced officially passed such as administrative tests, self-competence tests, psychotest and medical tests. Even the final interview test I have made sure 99% at that time I passed.

Kebetulan pada saat itu berbagai resiko pun saya ambil demi bisa mengikuti tes pegawai tersebut salah satunya kehilangan uang peusangon kerja saya selama hampir 3 tahun bekerja pada perusahaan tersebut.

Incidentally at that time the risks I took in order to take the employee's test one of them lost money peusangon my work for almost 3 years working on the company.

Menjelang dua hari mendekati pengumuman akhir, saya sempat bercanda ria dengan orang tua saya dan memberitahukan kepada beliau tentang peluang dan kesempatan saya menjadi seorang pegawai pada perusahaan tersebut. Dengan rasa haru dan bangga beliau berpesan jika nanti sukses jangan lupa ingat keluarga dan adik-adikmu yang sedang melanjutkan kuliah karena mengingat bapak pun sudah pensiun dan usia pun sudah tua sehingga tidak maksimal lagi untuk bekerja.

Toward two days near the final announcement, I had joked with my parents and told him about my chances and opportunity to be an employee of the company. With a sense of excitement and proud of his message if later successful do not forget to remember your family and younger siblings who are continuing college because remembering the father had retired and the age was old so that not maximal again to work.

Dengan penuh rasa optimis, saya menjawab pesan dari Ibu saya bahwa saya akan selalu berusaha untuk bisa membahagiakan mereka serta menjaga amanah yang beliau pesankan.

With a sense of optimism, I answered the message from my Mother that I will always try to make them happy and keep the trust that he ordered.

Hari pengumuman pun tiba, kami sangat antusias menuju ke ruang SDM perusahaan tersebut untuk mendengarkan pengumuman kelulusan. Tapi saat itu ada sebuah kejanggalan terjadi, tatapan mata seorang SDM selalu tertuju kepada saya saat akan membaca pengumuman tersebut tapi saya selalu berpikir positif akan hal itu.

Day announcement arrived, we are very enthusiastic to go to the company's HR room to listen to the announcement of graduation. But then there was an awkwardness going on, an HR gaze always fixed on me as I would read the announcement but I always think positive about it.

Selesai pengumuman, air mata saya seakan mau jatuh mendengar hasil pengumuman tersebut karena dari beberapa kawan-kawan saya yang hadir, hanya saya sendiri yang dinyatakan tidak lulus tes. Saya sempat bertanya kepada bapak SDM tentang perihal saya dinyatakan tidak lulus tes dan dengan polosnya beliau mengatakan bahwa saya tidak lulus tahapan administrasi. Saat itu saya juga sempat protes, bukannya tahapan administrasi saya saat itu sudah lulus pada tahap awal rekrutmen pegawai dan bisa mengikuti tahapan tes selanjutnya tanpa ada permasalahan. Beliau menjawab ia kamu sudah lulus tapi ini adalah aturan baru dari perusahaan dan beliau dengan tidak ada rasa bersalah mengatakan semua itu adalah kebijakan perusahaan.

After the announcement, my tears seemed to want to fall hearing the results of the announcement because of some of my friends who attended, I myself only declared not pass the test. I had time to ask the HR man about the matter I was declared not pass the test and innocently he said that I did not pass the administrative stages. At that time I also had time to protest, rather than the administrative phase I was already graduated in the early stages of employee recruitment and can follow the next test stage without any problems. He replied that you have graduated but this is a new rule of the company and he is with no guilt saying it is company policy.

Dengan penuh rasa kecewa dan bingung dengan keputusan tersebut, tiba-tiba suara Handpone saya berbunyi dan ternyata Ibu saya yang menelpon. Pada awalnya saya mengabaikan panggilan telpon tersebut dengan tujuan tidak ingin memberitahukan apa sebenarnya terjadi pada saat itu. Dengan rasa sedih dan bimbang saya pun mencoba untuk menelpon Ibu saya, setelah menanyakan kesehatan beliau, dengan penuh kesedihan saya memberitahukan bahwa saya tidak lulus tes pegawai pada perusahaan tersebut. Dan ternyata ibu saya sudah mengetahui informasi tersebut dari kerabat ayah saya. beliau juga berpesan, mungkin ini belum rezeki mu anakku.

Disappointed and confused by the decision, suddenly my Handpone voice rang and it was my mother who called. At first I ignored the call with the aim of not wanting to tell you exactly what happened at the time. With sadness and indecisiveness I tried to call my mother, after asking about his health, with grief I told him that I did not pass the employee's test on the company. And it turns out my mother already knew the information from my father's relatives. he also advised, maybe this is not your sustenance my son.

Keesokan harinya saya masih bekerja seperti biasa pada perusahaan tersebut sebagai tenaga kontrak karena dengan berbagai pertimbangan kinerja saya maka saya masih bisa melanjutkan pekerjaan tersebut. Namun, Seminggu kemudian, surat mutasi pegawai pun tiba dan saya juga mendapatkan surat mutasi tersebut. Dengan penuh keheranan saya mencoba membuka surat itu dan alangkah terkejut ketika membacanya, bahwa saya tidak diperpanjang masa kontrak dengan alasan masa kontrak saya di perusahaan tersebut sudah melebihi tiga tahun dan tidak bisa bekerja lagi pada perusahaan tersebut.

The next day I still work as usual in the company as a contractor because with a variety of considerations of my performance then I can still continue the work. However, A week later, the employee mutation letter arrived and I also got the mutation letter. To my amazement, I tried to open the letter and was shocked to read that I had not renewed the contract period on the grounds that my contract had been in excess of three years and could no longer work for the company.

Dengan perasaan yang sangat terpukul dan begitu sedih saya meninggalkan tempat bertahun-tahun saya bekerja demi memenuhi kebutuhan sehari-hari akhirnya harus meninggalkan semua itu. Kesedihanku pun bertambah di saat ibu saya menelpon dan menanyakan kondisi saya, saat itu saya pun mengatakan bahwa saya sudah di keluarkan dari perusahaan, di situlah air mata saya tumpah mendengar ibu saya menangis tersedu-sedu bahkan sepatah katapun tidak lagi terucap darinya akibat tangisan beliau yang tak terbendung. Begitu hancurnya hatiku mendengar tangisan beliau karena sudah lebih dari 27 tahun saya tidak pernah sekalipun mendengar Ibu saya menangis seperti itu. Saat itu juga saya meminta maaf karena belum bisa membahagiakanmu Ibu.

With such a devastating feeling and so sad I left the place for many years I worked to fulfill my everyday needs to finally leave it all. My grief also increased when my mother called and asked my condition, then I also said that I had been removed from the company, that's where my tears spilled hear my mother sobbing and even a word no longer spoken from him due to his tears that unstoppable. As soon as the breaking of my heart heard her crying for more than 27 years I never once heard my mother crying like that. At that moment I apologize for not being able to make you happy.

Beberapa hari kemudian akhirnya saya pun menemukan perihal kenapa saya tidak lulus, dan tenyata memang benar saya tidak lulus administrasi karena tidak menyetor puluhan juta uang kepada pihak terkait seperti kawan-kawan saya semuanya.

A few days later I finally found out about why I did not pass, and tenyata is true I did not pass the administration for not depositing tens of millions of money to related parties like my friends all.

Inilah sepenggal kisah saya, apapun resikonya jangan pernah mencoba untuk memberikan sogokan untuk memuluskan anda untuk lulus dalam bekerja, karena suatu saat anda juga akan menerima dampak dari perbuatan tersebut dan bukannya dalam agama secara tegas melarang perbuatan tersebut. Hari ini saya memulai hal baru di STEEMIT dengan cara terus belajar serta mengeluarkan ide-ide saya dan juga berharap semoga ini adalah awal baru untuk mendapatkan perubahan di masa yang akan datang, terima kasih buat sahabatku semua yang telah memberikan support kepada saya.

Here is a piece of my story, whatever the risk should never try to give a bribe to allow you to pass the work, because someday you will also receive the impact of the action and not in religion explicitly prohibit such actions. Today I started new things at STEEMIT by continuing to learn and expelling my ideas and also hope this is a new beginning to get change in the future, thanks to my best friend who has given me support.

Salam perubahan dan saya berharap dukungan dan saran dari @good-karma dan @xpilar, serta motivasi dari kawan-kawan steemit semuanya, semoga kita selalu diberikan kesuksesan.

Greetings change and I hope the support and suggestions from @good-karma and @xpilar, as well as motivation from steemit friends all, may we always be given success.