KELEBIHAN LAILATUL QADAR
Di dalam Kitab Tafsir al-Khazin,, Imam 'Alauddin 'Ali bin Muhammad al-Khazin menyebutkan tentang tafsir surat al-Qadr..
Salah satu kelebihan malam Lailatul-Qadar ialah ;
Malam yang lebih baik dari seribu bulan (83 tahun 3 bulan)..
Allah Ta'ala berfirman ;
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ
"Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan".. (QS. al-Qadr : 2)..
Ada beberapa riwayat yang menceritakan perihal diturunkannya surat al-Qadr tersebut yang berhubungan dengan kelebihan Lailatul Qadar ini..
Menurut satu riwayat,, pada masa dahulu seseorang baru dikatakan 'abid / ahli ibadah apabila ia telah beribadah selama seribu tahun,, maka Allah Ta'ala menjadikan satu malam bagi ummat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dimana satu malam itu lebih baik dari seribu bulan ummat terdahulu,, yaitu malam Lailatul Qadar..
Syaikh Abu Bakar al-Waraq menyatakan di dalam riwayat lainnya bahwa masa kekuasaan Nabi Sulaiman 'alaihissalam sebagai Sulthan adalah lima ratus bulan,, dan masa kekuasaan Sulthan Dzulqarnain juga lima ratus bulan,, maka Allah Ta'ala menjadikan bagi ummat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam beramal pada satu malam,, yaitu malam Lailatul-Qadar,, yang lebih baik dari kekuasaan seribu bulan..
Shahabat Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhuma meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam mengisahkan kepada para Shahabat radhiyallahu 'anhum tentang seorang laki-laki dari Bani Israil yang berjihad di jalan Allah Ta'ala selama seribu bulan..
Mendengar kisah tersebut,, para Shahabat radhiyallahu 'anhum merasa kagum,, maka Allah Ta'ala menurunkan surat al-Qadr,, sehingga malam Lailatul-Qadar ini lebih baik daripada seribu bulan laki-laki Bani Israil tersebut berjihad di jalan Allah Ta'ala..
Ka'ab al-Akhbar meriwayatkan bahwa pada masa dahulu ada seorang Sulthan Bani Israil yang shalih,, maka Allah Ta'ala mewahyukan kepada salah seorang Nabi-Nya pada masa itu untuk menanyakan cita-cita Sulthan itu,, maka Sulthan tersebut mengatakan bahwa ia bercita-cita berjihad di jalan Allah Ta'ala dengan hartanya,, anaknya dan jiwa raganya..
Maka Allah Ta'ala mengaruniakan kepadanya seribu anak.. Kemudian ia melatih satu per satu anaknya dengan hartanya untuk berjihad di jalan Allah Ta'ala dan anak-anak tersebut pun berjihad satu per satu,, masing-masing anak berjihad selama sebulan dan syahid di jalan Allah Ta'ala..
Demikianlah satu persatu anaknya syahid dalam waktu seribu bulan,, hingga akhirnya Sulthan itupun turut berjihad dan akhirnya juga syahid..
Mendengar kisah ini,, sebagian Shahabat radhiyallahu 'anhum berkata,, "tidak ada seorang pun yang mampu mendapatkan martabat Sulthan ini"..
Maka kemudian Allah Ta'ala menurunkan surat al-Qadr..
Shahabat 'Ali dan 'Urwah radhiyallahu 'anhuma meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa salam menyebutkan empat orang dari kalangan Bani Israil,, dimana mereka beribadah kepada Allah Ta'ala selama delapan puluh tahun dan tidak pernah berbuat maksiat sedikitpun..
Mereka adalah Nabi Ayyub 'alaihissalam,, Nabi Zakaria 'alaihissalam,, Nabi Khirqil bin al-Ajuz 'alaihissalam dan Nabi Yusya' bin Nun 'alaihissalam..
Dan ketika mendengar hal tersebut,, para Shahabat radhiyallahu 'anhum merasa kagum,, sehingga kemudian datanglah Malaikat Jibril 'alaihissalam dan berkata,, "Ya Muhammad,, ummatmu merasa kagum atas ibadah mereka selama 80 tahun yang tidak berbuat maksiat kepada Allah Ta'ala sekejab matapun,, maka sungguh Allah Ta'ala telah menurunkan atas engkau sesuatu yang lebih baik dari itu"..
Kemudian Malaikat Jibril 'alaihissalam membaca surat al-Qadar..
Maka senanglah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam...
{Imam al-Qurthubi,, Tafsir al-Qurthubi,, Juz. XX,, hal. 93,, cet. Dar al-Kutub 'Ilmiyah,, 2005}...
Bersambung...
Sumber : LBM Mudi Mesjid Raya Samalanga,,
Ditashih oleh : Tgk. Mursyidi 'Abdurrahman...