Meningkatkan Literasi Membaca Siswa
Hi steemians. Semoga hari begitu menyenangkan dan happines. Kali ini saya akan posting tentang Meningkatkan Literasi Membaca Siswa.
Membaca merupakan salah satu kompetensi yang diujikan dalam Indonesian National Assessment Program (INAP). Berdasarkan hasil INAP yang dirilis Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menunjukkan bahwa literasi membaca siswa Indonesia masih belum memuaskan. Bahkan cenderung kurang.
Persentase kategori kurang literasi membaca mencapai 46,83%, kategori cukup sebesar 47,11%, dan hanya 6,06% siswa Indonesia memiliki kompetensi membaca yang baik. Membaca merupakan literasi dasar yang harusnya menjadi fokus utama pengembangan literasi. Membaca dan menulis merupakan bagian dari literasi dasar yang masuk dalam program Gerakan Literasi Sekolah.
Pada dasarnya anak Indonesia bukan tidak bisa membaca tetapi tidak biasa membaca. Anak Indonesia memiliki hobi membaca yang tinggi tetapi daya bacanya sangat kurang. Mereka sangat suka membaca status media sosial seperti Facebook, Whatsapp, dan media sosial lainnya. Akan tetapi anak Indonesia daya bacanya sangat rendah terhadap buku baik itu buku referensi maupun buku jenis lainnya.
Melalui Gerakan Literasi Sekolah yang wajib dilaksanakan di setiap sekolah di Indonesia, diharapkan kemampuan membaca dan menulis siswa Indonesia akan meningkat. Mengingat kebiasaan membaca siswa Indonesia yang tidak menyukai buku referensi, maka dalam gerakan literasi sekolah dibiasakan untuk membaca buku non pelajaran selama 15 menit. Mengapa harus buku non pelajaran?
Berdasarkan pengalaman dan penelitian ternyata kisah-kisah fiksi mampu meningkatkan daya nalar siswa. Ketika dalam buku non pelajaran diceritakan tentang kisah berdiri dipinggir sungai dengan pepohonan yang rindang dipinggirnya, kemampuan daya pikir siswa mampu menghadirkan visual cerita tersebut dalam pikirannya. Hal ini menyebabkan daya nalar siswa dan kemampuan berpikir kreatif akan meningkat.
Banyak kegiatan yang dapat dilakukan guna mewujudkan kompetensi membaca siswa agar meningkat. Misalnya dengan membiasakan siswa membaca senyap buku non pelajaran selama 15 menit, membuat lomba tantangan membaca bagi siswa, meresensi buku, serta beberapa kegiatan literasi lainnya. Semu itu dapat dibungkus dalam format Festival Literasi Sekolah guna memotivasi siswa agar lebih giat dalam menjalankan literasi.