Graffiti on the sand / Coretan di atas Pasir
Location photo on the beach Lhok Puuk District Seunuddon North Aceh District
Tempat ini adalah kampung halamanku. Begitu banyak kenangan kecilku yang terukir di pantai ini. Suka dan duka bersama sahabat. Berlari dan mencari ikan, menarik pukat bersama nelayan. Sebuah memori yang susah untuk dilupakan.
This beach is still so natural. Not many changes have occurred. Thorn and pine crop plants are still lined up by the beach. The sea water is still so clean, and the edge of the beach has not been so much garbage. I stood on the beach while enjoying the afternoon, felt so peaceful and comfortable.
Pantai ini masih begitu alami. Belum banyak perubahan yang terjadi. Tanaman pandan duri dan pohon cemara masih berjajar di tepi pantai. Air lautnya masih begitu bersih, dan pinggir pantainya belum begitu banyak sampah. Aku berdiri di pinggir pantai sambil menikmati sore, terasa begitu damai dan nyaman.
Location: The beach Sago Seunuddon Aceh utara
Deruan ombak saling bersahutan. Ku dengar irama sendu daun cemara. Ku pandangi lautan yang tak bertepi. Terbayang kembali tragedi lama.
The sand-sand is a silent witness. When my brother was swept by a giant wave (tsunami). The corpses lay stiff. Many of my brothers are suffering.
Pasir-pasir ini adalah saksi yang bisu. Saat saudaraku disapu gelombang raksasa (tsunami). Mayat-mayat terbujur kaku. Banyak saudaraku yang menderita.
Sand-sand still scattered. Graffiti of sadness no longer exists. Time has taken a role. Sadness is only left in the heart.
Pasir-pasir masih bertebaran. Coretan kesedihan tak berbekas lagi. Waktu telah mengambil peran. Kesedihan hanya berbekas di hati.
I offer this prayer with friends and relatives. May you guys calm down there. I'm still standing here. Remember you, remember our togetherness. The jokes of your laughter and babbling still I remember. Graffiti likes and grief on the sand is still pictured. Waves may remove all graffiti. Waves can carry all the writing, but the waves can not bring all my memories on this beach.
Kupersembahkan doa ini duhai sahabat dan kerabat. Semoga kalian tenang dialam sana. Aku masih berdiri disini. Mengenang kalian, mengenang kebersamaan kita. Canda tawa dan ocehan kalian masih ku ingat. Coretan suka dan duka di atas pasir ini masih terbayang. Ombak boleh menghapus semua coretan. Ombak boleh membawa semua tulisan, tapi ombak tak mampu membawa semua kenanganku di pantai ini.
Kenangan selalu membawa kita kembali hidup di masa lalu. Berbagai cerita singgah dalam kenangan kita, terkenang lalu terlupakan. Ribuan coretan sedih dan gembira di atas pasir, hilang lenyap di sapu gelombang.
Nothing lasts forever. Sad and laugh what's the difference. Enjoy life as it is. Be grateful if you get the pleasure and be patient if you get a trial.
Tak ada yang abadi. Sedih dan tawa apa bedanya.Nikmatilah hidup ini apa adanya. Bersyukurlah bila mendapat nikmat dan bersabarlah bila mendapat cobaan.
Lhok puuk, Bang? sang na roh shahara tanyo. Shara lon tuan hideeh bernama Tgk Hasyem, kak Fatimah, kak Farijah, almarhumah kak Boiti (Semuanya anak almarhumah wak Lihah, yang punya saudara juga di desa Dayah LB, Lhoksukon)
Congratulations @buddin2: this post has been upvoted by @minnowhelpme!!
This is a free upvote bot, part of the project called @steemrepo , made for you by the witness @yanosh01.
Thanks for being here!!
@buddin2 upvoted this post via @poetsunit!!
Poetsunited - DISCORD - @poetsunited - witness upvote
Nic beach , I up voted u please do same for me
https://steemit.com/space-time/@sdas/history-and-science-about-space-time