Yang di sumbang oleh donatur aceh Nyak sandang
pesawat aceh pertama, sekarang berada di blang padang banda aceh
Masa perang aceh dahulu kala, saat aceh melawan belanda di saat wight bersaudara (orang yang tercatat sebagai penemu pesawat terbang di masa itu) menciptakan pesawat terbangnya di waktu dahulu kala, ia memiliki sebuah firasat yang kuat, bahwa suatu hari nanti di negeri yang jauh bernama Aceh, Indonesia akan lahir seorang pahlawan revolusi yang akan menyumbang harta bendanya kepada bangsa, dengan penuh seluruhnya untuk bangsa, demi membeli siburung besi ciptaan mereka. Laki-laki tersebut ialah bernama "Nyak Sandang" yang masih hidup sampai sekarang, mungkin orang yang bisa menjadi saksi sejarah aceh dan indonesia pada umumnya.
Nyak sandang sang donatur aceh
Yang baru-baru ini jagat media sosial dan media massa Aceh sedang hangat membicarakan seorang laki-laki yang berumur uzur tak terkenal, dia berasal dari keluarga sederhana, yang namun patut kita disebut pahlawan. Dia adalah "Nyak Sandang". Seorang laki-laki yang memiliki jiwa patriotisme yang sangat tinggi untuk bangsa dan negara. Dulu, saat Indonesia masih berupa bisa kita katakan masih bayi dan belum mampu berdiri sendiri. Oleh karena itu (keluarga) Nyak Sandang adalah salah satu donatur penggerak agar Indonesia bisa merangkak, dan mampu berdiri sendiri dan sanggup berlari hingga tercapai kejayaannya sampai sekarang ini.
Nyak sandang baru-baru ini Dr i panggil dan bertemu jokowi
Setelah merdeka, barulah Indonesia mulai menyusun rencana dan ketentuan-ketentuan Undang-Undang Dasar (UUD) demi masa depan bangsa. Di rancanglah parlemen-parlemen, untuk di diskusikan butir-butir hukum dalam negara, di ciptakan meliter dan berbagai pondasi-pondasi negara lainnya yang sedang merancang. Di mana pada saat itu pesawat menjadi sebuah benda yang harus dimiliki oleh setiap meliter sebagai alat perang lewat udara. Selain daripada itu jadi pula alat pengangkut manusia dalam jumlah besar, pesawat juga bisa menjadi citra dan harga diri bagi bangsa. Tak terpungkiri memiliki pesawat beberapa saat setelah merdeka akan mempertebalkan harga diri dan mental bangsa. Berhubung negara masih belia, maka pemerintah indonesia melakukan pengharusan pada masyarakat untuk membeli burung besi tersebut.
