Belajar pada Orang Penting

in #esteem6 years ago (edited)

Bukan kisah tentang bupati, gubernur apalagi presiden. Ini tentang orang penting bernama Bang Syakya, begitu warga memanggilnya. Dia paling dikenal di kampungku dan sekitar. Apalagi jelang lebaran tiba. Jika dia tak terlihat berhari-hari, maka hebohlah pertanyaan tentang keberadaanya.

zm7heuzr5f.jpg
[Bang Syakya, tukang pangkas]

Tak ada yang silap menyebut namanya, puluhan tahun menekuni profesi tukang pangkas. Kesabarannya kelas wahid, tak pernah kudengar dia cekcok dengan warga sejak 30 tahun lebih mengenalnya.

Maka ketika aku mudik ke kampungku di wilayah kabupaten Bireuen, aku rindu pada tangannya di atas kepalaku. Membuncah kenangan pada puluhan tahun lalu, saat kecil dan remaja ketika masih tinggal di sana bersama orangtua.

Dulu, dia selalu memangkas rambutku saat mulai semak karena dia satu-satunya. Bang Syakya paham karakter kepala dan rambut pelanggannya. Maka dia tak perlu lagi bertanya model apa yang diinginkan. Kecuali ada permintaan khusus di luar kebiasaan.

Puluhan tahun lalu, Bang Syakya tak punya tempat khusus. Bermodal gunting, sisir, kain pelindung badan, cermin kecil dan pisau cukur dia bisa bekerja di mana saja. Kerap dipanggil ke rumah pelanggan, maupun memangkas di halaman rumahnya di bawah pepohonan.

Ketika aku mudik ke kampung halaman di pengujung Ramadan, sama sekali tak berniat memangkas rambut, masih pendek. Tapi ayahku protes pada janggut yang mulai memutih. "Kalau hitam semua entahlah, ini sudah banyak putih dicukur aja. Sana pergi ke tempat Syakya," katanya dalam bahasa Aceh.

j0oisgkrbw.jpg

Aku jarang membuka debat dengan orangtua, maka pergilah aku ke tempat Bang Syakya. Antrean masih panjang dan aku menunggu.

Dia sudah membangun tempat khusus untuk bekerja, tak lagi seperti dulu. Laik tempat pangkas umumnya, lengkap kursi pangkas, kipas angin, cermin besar dan peralatan pangkas lainnya.

Tiba giliran, kuminta dia mencukur janggut dan kumis. Tapi sebelumnya, keinginan untuk merasakan keahliannya memangkas tak tertahan. Lalu, rambut ubanan ini kusarankan dirapikan sedikit saja. Tak perlu mengatakan modelnya, dia masih ingat potongan kepala dan rambutku, kendati belasan tahun tak pernah disentuh lagi. Begitu Bang Syakya mengapal selera.

Banyak ilmu kupetik darinya soal kehidupan. Dia menekuni profesinya dengan tabah, tak pernah meninggalkan pekerjaan itu kendati dia juga suka bertani. Tapi pemangkas rambut adalah yang utama.

Kesabaran dan jarang marah adalah kunci disukai pelanggan. Cintanya pada profesi melebihi apapun. Pernah kudengar dulu dia merantau ke luar daerah untuk mencoba berkebun. Tapi dia selalu membawa gunting dan sisir di dalam tasnya, hingga sampai kapanpun Bang Syakya tetap dikenal sebagai pemangkas, hanya itu.

c0wpfopqrw.jpg

Belajar darinya, maka cintailah profesimu, cintailah keahlianmu, apapun itu dan jangan menyerah pada rintangan dalam menjalaninya. Aku juga. []

@abuarkan

U5dtm2CteQb7AYt7ykQ2FNBenDjo13w_1680x8400.png

Sort:  

Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by abuarkan from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.

If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.15
JST 0.030
BTC 65269.02
ETH 2653.11
USDT 1.00
SBD 2.84