Ibu Rumah Tangga atau Wanita Karier.

in #esstem6 years ago (edited)

Assalamualaikum
Alhamdulillah postingan pertama di steemit terealisasi. Mudah-mudahan kita semua berada dalam ridha Sang Khaliq.
image
Alkisah. Saya seorang Ibu Rumah Tangga yang bergelar Sarjana Pendidikan, menyelesaikan studi dengan kepuasan kelulusan Pujian (cumlaude) IPK 3,90 masa studi 4 tahun 1 bulan. Mungkin pencapaian yang sedikit sulit karena universitas negeri. Saya berasal dari keluarga yang ekonominya di menengah ke bawah, alm. Ayah hanya seorang kuli bangunan dan ibu hanya IRT yang tidak bisa membaca namun perjuangan mereka menjadikan anaknya seorang Sarjana.
Selama kuliah selain mengharap kiriman, saya berusaha bekerja sampingan sebagai pengajar di tempat bimbingan belajar. Selesai kuliah, tidak ada lagi kiriman sedangkan pendapatan tidak mampu membiayai hidup diperantauan. Kata orang tua, pulang kampung saja, kerja di sini.
Melamar kerja ke sekolah sekolah, diterima tapi status membakti artinya besar modal dibanding laba ( dari segi ekonomi), belum mampu membantu ekonomi keluarga. Saya buka les untuk anak anak di lingkungan rumah, ya begitulah penghasilannya.
Singkat cerita, datanglah jodoh saya. Pernikahan dan pestapun di gelar. Jadilah saya dari seorang anak menjadi seorang istri. Suami hanya karyawan biasa di perkebunan sawit, penghasilan pas pasan. Membantu orang tua pasti tapi tidak sebesar yang diharapkan dari seorang anak yang sarjana.
Setelah menikah, kami tinggal di perkebunan sawit yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan. Saya tidak bekerja (tidak berpenghasilan), suami wajib menafkahi ibunya yang sudah tua dan janda sedangkan keluarga saya juga butuh bantuan untuk pendidikan adik adik saya. Saya berusaha menciptakan peluang, buat kue antar ke warung yang ada di sekitar perkebunan, hanya ada 2 tempat, otomatis kue yang saya buat tidak boleh banyak. Kue laris manis, tapi uangnya macet macet. Modal yang sedikit membuat usaha tersendat-sendat.
Punya cerita, saya perempuan status seorang istri, sudah kodrat mengandung. Alhamdulillah saya hamil. Problema kehamilan saya rasakan, membuat saya tidak bisa berbuat banyak untuk menambah penghasilan. Anak saya lahir, melihat bayi mungil yang tertidur pulas di pelukan saya, terbesit dalam hati, inilah harta paling berharga yang Allah titipkan. Jiwa raga sepenuhnya untuk merawat malaikat kecil ini. Tapi bayang-bayang pengorbanan orang tua menyekolahkan saya hingga sarjana dengan harapan bisa membantu keluarga bermain di pikiran. Apakah saya harus pulang ke kota mungkin di sana saya bisa berkarier? Tapi suami saya bagaimana, bukankah dia imam saya, yang bisa membawa saya ke surga kebahagiaan yang abadi. Saya seorang istri, surga saya di bawah telapak kakinya. Jika saya berkarier, anak saya bagaimana? Emas berlian yang berharga tidak akan kita titipkan kepada pembantu, apakah anak yang tidak ternilai harganya akan kita titipkan kepada orang lain?? Saya Sarjana pendidikan, jika saya berkarier tentunya sebagai pendidik. Anak orang lain saya didik, anak saya dididik oleh orang yang mungkin pendidikannya di bawah saya. Bukankah pendidikan dasar ada di keluarga.
Jadi saya harus bagaimana?. Saya punya Allah yang maha kaya. Mintalah pada Allah. Ya Allah ridhailah hidup hamba, jadikan hamba seorang anak yang berbakti kepada orang tua, jadikan hamba seorang istri shaleha, jadikan hamba seorang ibu yang mampu mendidik anak-anak hamba menjadi anak yang shaleh shaleha yang mampu menolong orang tuanya di dunia sampai akhirat. Hanya kepada Engkau hamba meminta, jika Engkau berpaling tiada tempat hamba memohon. Engkau lebih mengetahui apa yang terbaik untuk hamba, sedangkan hamba tidak mengetahuinya. Amiiin...
Demikian cerita saya, mudah-mudahan menjadi suatu inspirasi.

Coin Marketplace

STEEM 0.28
TRX 0.12
JST 0.032
BTC 59856.14
ETH 2986.21
USDT 1.00
SBD 3.63