Indigenous Studies : Ujian tentang Suku Asli Sambil Bermain

teukukemalfasya (57)in #education • 6 years ago

Sabtu 24 Maret 2018, seperti sudah dijanjikan sebelumnya, akan dibuat ujian untuk Mata Kuliah Kajian suku-suku asli atau Indigenous Studies. Ujiam dibuat dengan model melempar estafet "bola kasti"(relay race ball) kepada teman dan siapa yang mendapat bola akan menyebutkan materi tentang yang dipresentasi selama dua menit.

Metode ini bertujuan tiga hal. Pertama membuat mahasiswa merasakan suasana lain dengan belajar di luar ruangan, sehingga tidak sumpek. Udara pagi di taman akan membawa kesegaran baru.

Kedua, ada kombinasi kinestetik karena mereka harus terampil melempar dan menyambut bola. Sebelumnya sudah ada simulasi permainan selama 10 menit agar mereka juga rileks menggerakkan tubuh dan refleks menangkap bola.

Ketiga, memberikan unsur kreatif dalam belajar. Mempresentasikan sambil mengingat apa yang dipelajari dengan menggengam bola dan memainkannya ternyata memberikan stimulasi kreatif. Mereka lebih banyak bicara dan lancar memgomunikasikan idenya. Bagi yang mempersiapkan diri akan terlihat ketika mereka memainkan bola dalam genggaman.

Pelajaran tentang suku asli itu pun menjadi semakin bermakna dan ramai. Saya pun mendapatkan pelajaran-pelajaran baru dari suku Dani dan Asmat yang belum pernah terlibat riset secara khusus. Namun Suku Rimba atau Suku Anak Dalam, Suku Anak Laut, dan Suku Sakai pernah saya riset ketika dilibatkan program Eviromental Baseline Assessment (EBA) atau riset tentang rona awal lingkungan untuk beberapa lembaga survei migas.

Pelajaran yang dipetik dari proses ini adalah kita harus terus mengembangkan proses pembelajaran atau kurikulum yang efektif dalam melakukan transfer of knowledge and transfer of ethics kepada mahasiswa. Itu hanya terjadi jika kita giat melihat pola-pola baru yang bisa membuat proses belajar menjadi menyenangkan dan tidak membosankan.

Proses kreatif dan mencoba cara baru juga sangat diperlukan apalagi di musim paceklik Steemit seperti terjadi saat ini. Kerja tetap terus kita lakukan, tapi jangan lupa bahagia.

Kredit khusus saya berikan kepada Rina Yusdarifa Sembiring yang membantu saya menginput nilai di akhir pembelajaran. Di tengah waktu berlari seperti hantu saat ini, saya harus merekap semua proses sedari awal agar tidak ada yang terlewatkan.