Spirit Belajar Di Dunia Pendidikan Non Formal
For all steemian friends.. !!
SD, SMP, SMA, UNIVERSITY is the level of formal education that has been rooted in almost all corners of Indonesia, even throughout the district, activists of the world of education with persistent work with the ministry of education to be able to establish various schools, universities and so forth. Formal schools that have been long standing even compete to be able to improve accreditation with the aim of getting good school quality.
In Aceh the school to give birth to journalists was also opened by colleagues who wrestle in their field like Moharram Journalist Scholl in Banda Aceh, the goal gave birth to good journalists in terms of writing, photographers and so forth. A formal school that is very crowded by the people of Aceh at that time.
However, a new paradigm has been happening in almost all of Aceh recently, the more visible days the authors are actually not the realm of their profession. Strangely again, this process occurs almost throughout the coffee shop in Aceh, sometimes arising in our minds whether formal education should be done in schools, colleges, universities and other formal education is no longer needed?.
If we go to a crowd of people who are busy in a coffee shop in Aceh, we will find them with various activities, whether writing, discussing or anything else that is not a waste. However, a new informal educational process has been happening there unscheduled, pissed off like a formal school.
The free wifi zone network service we almost find in all the coffee shops in Aceh makes its own indulgence for a group of communities in developing their talent outside of formal education.
Happy steemian friends, one of them @suhaimiaceh see when steemit.com known diseantero Aceh lately. Steemit is like making a formal school without a study room, no teachers or lecturers who teach like a formal school.
Many people who do not get formal education before are preoccupied with learning to write like a formal school. Only with android phone and a free wifi network provided coffee shop, they sit in discussion, train themselves to be more forward.
This development we almost find in all coffee shops in Aceh. The development of the world of Steemit increasingly mushroomed in Aceh, the various districts in Aceh formed a community of its own as well as those done by the Steemians in the District of East Aceh by forming a community of Chapter East Aceh steemit that took place on 24/02/2018 in Idi.
The curator for Indonesia kanda @levycore and other senior steemians are also present to enliven the establishment of East Aceh's steemit community as well as to strengthen the chairman of Chapter East Aceh kanda @ilyasismail. Perhaps if the event was also attended by @aiqabrago who is also the curator of steemit from Aceh will be more proud again for the participants in attendance.
The formation of this community is part of informal learning that does not require the usual means of schooling.
All steemians friends, informal learning is environmental learning or gathering place of individual one with other individual in one environment.
By not ruling out formal investigations, the above description of @suhaimiaceh indicates that non-formal education is also desperately needed and perhaps steemit becomes the driving force for non-formalists to work to create a hidden idea and crater.
Happy greetings for all steemian. Keep working and be the best even in the formal world.
INDONESIA
Teman steemian yang berbahagia..!!
SD, SMP, SMA, UNIVERSITAS adalah jenjang pendidikan formal yang sudah mengakar dihampir seluruh pelosok negeri Indonesia, bahkan diseluruh kabupaten, penggiat dunia pendidikan dengan gigihnya bekerjasama dengan kementrian pendidikan untuk bisa mendirikan berbagai macam sekolah, universitas dan lain sebagainya. Sekolah formal yang sudah berdiri lama bahkan berlomba-lomba untuk dapat meningkatkan akreditasinya dengan tujuan mendapatkan mutu sekolah yang bagus.
Di Aceh sekolah untuk melahirkan jurnalis juga dibuka oleh kawan-kawan yang bergelut dibidangnya seperti Moharram Jurnalis Scholl di Banda Aceh, tujuannya melahirkan para jurnalis handal baik dalam hal menulis, fotografer dan lain sebagainya. Sebuah sekolah formal yang sangat ramai diminati oleh masyarakat Aceh disaat itu.
Namun sebuah paradigma baru terjadi dihampir seluruh Aceh belakangan ini, semakin hari terlihat semakin banyak lahir para penulis yang sebenarnya bukanlah bidang profesinya. Anehnya lagi, proses ini terjadi hampir diseluruh warung kopi di Aceh, terkadang timbul dipikiran kita apakah pendidikan formal yang seharusnya dilakukan di sekolah-sekolah, kampus, universitas dan pendidikan formal lainnya tidak lagi dibutuhkan?
Jika kita mendatangi kumpulan manusia yang sedang sibuk disebuah warung kopi di Aceh, kita akan mendapati mereka dengan berbagai kesibukan, baik menulis, berdiskusi ataupun hal lain yang bukanlah hal sia-sia. Namun, sebuah proses pendidikan informal baru telah terjadi disana tanpa terjadwal, terskedul seperti layaknya sekolah formal.
Pelayanan jaringan free wifi zone hampir kita dapati diseluruh warung kopi di Aceh menjadikan kemanjaan tersendiri bagi sekelompok komunitas dalam mengembangkan bakatnya diluar pendidikan formal sesungguhnya.
Teman steemian yang berbahagia, salah satunya @suhaimiaceh melihat disaat steemit.com dikenal diseantero Aceh akhir-akhir ini. Steemit seperti menjadikan sebuah sekolah formal yang tanpa ruangan belajar, tidak ada guru ataupun dosen yang mengajar layaknya sekolah formal.
Banyak kalangan masyarakat yang tidak mendapatkan pendidikan formal sebelumnya disibukkan dengan belajar menulis layaknya disekolah formal. Hanya bermodalkan hanphone android dan jaringan wifi gratis yang disediakan warung kopi, mereka duduk berdiskusi, melatih diri agar lebih maju kedepan.
Perkembangan ini hampir kita dapati disemua warung kopi di Aceh. Perkembangan dunia Steemit semakin menjamur diseantero Aceh, berbagai Kabupaten di Aceh membentuk sebuah komunitas-komunitas sendiri seperti halnya yang dilakukan oleh para Steemians di Kabupaten Aceh Timur dengan membentuk komunitas steemit Chapter East Aceh yang berlangsung pada tanggal 24/02/2018 di Idi.
Kurator untuk Indonesia kanda @levycore dan senior steemians lain juga hadir memeriahkan pembentukan komunitas steemit East Aceh ini sekaligus mengukuhkan ketua Chapter East Aceh kanda @ilyasismail. Mungkin jika kegiatan itu juga dihadiri oleh @aiqabrago yang juga kurator steemit asal Aceh akan lebih membanggakan lagi bagi para peserta yang hadir.
Pembentukan komunitas ini adalah bagian dari pembelajaran informal yang tidak memerlukan sebuah sarana sekolah seperti biasanya.
Teman steemians semua, pembelajaran informal adalah pembelajaran lingkungan atau tempat berkumpulnya individu satu dengan individu lainnya dalam satu lingkungan.
Dengan tidak mengesampingkan pendidikan formal, dari uraian @suhaimiaceh diatas menandakan bahwa pendidikan non formal juga sangat dibutuhkan dan mungkin steemit menjadi motor penggerak bagi para non formalis untuk berkarya mewujudkan sebuah ide dan kreatifitas yang terpendam.
Salam bahagia for all steemian. Teruslah berkarya dan jadilah the best walaupun bukan dalam dunia formal.
By : @suhaimiaceh
FOLLOW-UPVOTE-REESTEM
Bereh
Sep bereh
Terlepas dari sekolah formal, hari ini Steemit sudah membuat trobosan baru, banyak penulis bermunculan tanpa kita duga..
Semoga ini adalah awal yang baik.
Contohnya kita... Jehehehe
Saya sangay setuju dengan apa yang anda kemukakan pak @suhaimiaceh
Sip.. Trims dek, semoga jadi spirit buat kita
Interesting post
Thanks @bangjuh
Para pemain steemit juga teredukasi dengan sendirinya bg.. Karna ini platform yang luar biasa...
Semoga dek
Aceh sangat tertinggal dalam masalah pendidikan,
Iya bang, pendidikan informal sebagai pemicu ketertinggalan itu bang
sedappp betoll
Sedap atau enak.. Hehehehe
mantap bg @suhaimiaceh lanjutan.
Alhamdulillah
memang bereh laju cek gu droeteuh
Trims dek