Merajut Asa Bersama Yatim: Mengenang PT Arun NGL

SEJUMLAH anak yatim bermain di halaman gedung Yayasan Panti Asuhan Alqaaf, Desa Mon Geudong, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe. Yayasan yang dibangun sejak tahun 2006 silam itu menjadi salah satu yayasan mitra PT Arun NGL. Perusahaan pengolah gas ini membantu yayasan tersebut sejak berdiri hingga kini.

---

---

Awalnya, yayasan ini menampung calon mualaf yang datang dari Kabanjahe, Dairi, Nias, Pekan Baru, dan Kisaran, Sumatera Utara. Sejak berdiri hingga kini sekitar 30 mualaf dibina oleh yayasan tersebut.

“Awalnya saya komunikasi dengan manajemen PT Arun. Mereka sepakat mengajak para mualaf ke masjid Istiqamah, mendengarkan tausiah dan kegiatan agama lainnya,” kenang Pimpinan Yayasan Panti Asuhan Alqaaf, Tgk Usman Ahmad.

Dia menambahkan, seluruh jamaah yang salat di masjid Arun sangat mendukung mualaf dari yayasan tersebut. Setiap kali usai mendengar tausiah, karyawan atau manajemen serta Badan Dakwah Islam (BDI) PT Arun memberikan santunan pada mualaf . Santunan itu bisa berupa uang, pakaian atau perlengkapan salat lainnya.

Tahun 2013, PT Arun memberikan bantuan rehab asrama yatim di yayasan tersebut, serta memberikan beasiswa untuk 22 yatim. Bahkan, PT Arun juga merehab halaman yayasan tersebut. Kini, yatim di komplek yayasan itu sangat nyaman mengaji dan beristirahat di kamar mereka. Plafon dan dinding kamar sudah diperbaiki dan sangat nyaman untuk ditempati.

Untuk keterampilan yatim, PT Arun memberikan empat unit mesin jahit. Dari mesin itu diharapkan anak yatim bisa memiliki kemampuan menjahit sehingga ketika dewasa bisa membuka lapangan usaha kerja sendiri.

“Kini, mualaf yang telah disyahadatkan di masjid Istiqamah PT Arun sudah pulang ke kampung halaman masing-masing. Mereka di sana menjadi juru dakwah, setelah tiga tahun dibina di sini,” ungkap Tgk Usman.

Tgk Usman berharap, ke depan PT Arun memberikan bantuan bersifat pemberdayaan. Sehingga, masyarakat yang dibantu bisa hidup lebih baik dari sistem pemberdayaan tersebut. “Misalnya, dibantu diberikan lahan perkebunan sawit. Lima tahun ke depan, sawit sudah panen, dan PT Arun tak perlu lagi memberikan bantuan lainnya. Jangan berikan ikan, berikan kami kail biar bisa memancing ikan,” ujarnya filosofis.

Kini, sambung Tgk Usman. pihaknya berharap PT Arun tetap eksis di Bumo Seramoe Mekkah. Sehingga, semakin banyak kebajikan yang diberikan PT Arun pada seluruh rakyat di ujung Pulau Sumatera tersebut.

---

---

Dayah Arun

Selain membantu dayah atau panti asuhan, PT Arun juga mendirikan Dayah Modern Yayasan Pendidikan Arun (Damor Yapena). Dayah memiliki madrasah tsnawiyah dan aliyah di dalam komplek perumahaan perusahaan itu.

Tujuan pendirian dayah yaitu meningkatkan akidah dan moralitas generasi masa depan, mengembangkan amalan syariat Islam yang lebih baik, serta mendukung pemerintah untuk menyukseskan penerapan syariat Islam di Aceh.

Dayah ini menganut kurikulum Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta system boarding school (asrama) untuk seluruh santri. Kapasitas dayah mampu menampung 120 santri per tahun.

Sebagai dayah modern, manajemen dayah membuat program esktrakurikuler (eskul) untuk santri yaitu kelompok pidato bahasa Arab, Inggris, dan Indonesia, kelompok seni baca Quran dan tahfidz (penghafal) Quran, kegiatan olahraga, teater, Pramuka, Palang merah Remaja (PMR) dan kesenian Islami.

Tenaga pengajar di dayah ini berasal dari lulusan terbaik Al-Shofwa Jakarta, Pesantren Gontor, Al Azhar University Kairo Mesir, Universiitas Islam Madinah, IAIN Ar Raniry, STAIN Malikussaleh dan sebagian pengajaar dari guru Yayasan Pendidikan Arun.

Kini, manajemen dayah terus bekerja keras untuk mewujudkan visi dayah yaitu mewujudkan dayar modern berkualitas untuk melahirkan generasi Islam yang beriman dan bertakwa. Semoga, dayah ini ke depan menjadi dayah modern terbaik yang dimiliki Provinsi Aceh.[]

---

---

---

---