Don't Educate Your Kids With Lies, But Educate Your Children With Philosophy and Softness
Hello Everyone..
Frightening children by calling unclear invisible creatures are the wrong way to educate children. This way is often done by parents first in educating their children, this kind of education also I feel when I was little, my mother often scares me with a magical creature named Maop (Aceh), until I grow up, I do not know My mother's Maop said when I was a kid. Now I am 24 years old but I have never found a strange creature named Maop.
Menakuti anak dengan menyebutkan nama makhluk gaib yang tidak jelas merupakan cara yang yang salah dalam mendidik anak. Cara ini sering dipraktekkan oleh orang tua dahulu dalam mendidik anaknya, pendidikan seperti ini juga saya rasakan ketika saya masih kecil, ibu saya sering manakuti saya dengan makhluk gaib namanya Maop (Aceh), hingga saya dewasa, kata-kata Maop yang pernah saya dengarkan pada ibu saya itu masih melekat di pikiran saya, tetapi hingga saya meranjak dewasa dan saat ini saya telah berumur 24 tahun, saya belum pernah menemukan makhluk ghaib yang namanya Maop.
Ever since ancient times, the word Maop has become a scourge for mothers in Aceh to frighten their cries or stubborn boys. We did not realize the specter of the maop we mentioned to our son had given them the wrong education. Now when our son asks what is Maop ?, What should we answer? We have unconsciously been educating our children in lies, because the creature whose name is Maop never existed in this world.
Sejak dahulu kala, kata-kata Maop telah menjadi momok bagi para ibu di Aceh untuk menakut-nakuti tangisan mereka atau anak-anak lelaki yang keras kepala. Kami tidak menyadari momok Maop yang kami sebutkan kepada putra kami telah memberi mereka pendidikan yang salah. Sekarang ketika putra kita bertanya apa itu Maop?, Apa yang harus kita jawab? Kami secara tidak sadar telah mendidik anak-anak kami dalam kebohongan, karena makhluk yang namanya Maop tidak pernah ada di dunia ini.
In this post, I would like to invite a mother to educate her child with the education of philosophy of tenderness, and not do violence in educating children because they will feel pain and if children feel pain then we will also feel it. Likewise, deceiving our child with a deceptive word like Maop, meaning we have also deceived ourselves. So I think educating children with words of deceit and violence is not the right thing.
Pada postingan ini, saya ingin mengajak seorang ibu untuk mendidik anaknya dengan pendidikan filsafat kelembutan, dan tidak melakukan kekerasan dalam mendidik anak karena mereka akan merasakan sakit dan jika anak merasakan sakit maka kita juga akan ikut merasakannya. Begitu juga dengan menipu anak kita dengan kata tipuan seperti Maop, artinya kita juga telah menipu diri kita sendiri. Jadi menurut saya mendidik anak dengan kata-kata tipuan dan kekerasan bukanlah hal yang tepat.
Educating children with tenderness is one of the children's educational philosophies taught in all the religions of the world. We Muslims can imitate how Prophet Muhammad SAW, educate his son with tenderness. Prophet Muhammad also forbids Muslims to educate children in violent ways. Here I quote a hadith of the Prophet who teaches Muslims to educate children with tenderness: "You should be loving, and avoid harsh and cruel attitude" (Narrated by Bukhari).
Mendidik anak dengan kelembutan merupakan salah satu filsafat pendidikan anak yang diajarkan dalam semua agama di dunia ini. Kita umat Islam dapat mencontohi bagaimana Nabi Muhammad SAW, mendidik anaknya dengan kelembutan. Nabi Muhammad juga melarang umat Islam mendidik anak dengan cara-cara kekerasan. Berikut ini saya kutip sebuah hadist Rasulullah yang mengajari umat Islam untuk mendidik anak dengan kelembutan : “Hendaklah kamu bersikap kasih sayang, dan hindarilah sikap keras dan keji.”(HR. Bukhari).
Well, now we as mothers surely we will face the challenge to be a good child educator and with full philosophy, we must understand what the will of our children and answer their desires with tenderness and right. Because what a child receives when he is a child will be the capital to be taken when the child grows up. Did you know that the little boy is a person who does not know the failure in his life, the child is the happiest human, the child is a man who always think positive, and continue to learn to imitate his parents, children are people who have great expectations, they humans disturbed when not fulfill his wishes. For that a mother must learn to her child to be able to educate her child with tenderness in meeting the needs of her child, not by stinging or lying loudly, if you teach a child with lies, a time when your child grow up will teach others about the lies you have ever teach.
Nah, sekarang kita sebagai seorang ibu pastinya kita akan menghadapi tantangan untuk menjadi seorang pendidik anak yang baik dan dengan penuh filsafat yang harus kita pahami tetang anak itu sendiri. Karena apa yang didapatkan seoarang anak ketika dia masih kecil akan menjadi modal seorang anak untuk menjalani kehidupan diusianya dewasa nanti. Tahukah Anda bahwa anak kecil itu adalah manusia yang tidak tahu kegagalan dalam hidupnya, anak kecil adalah menusia yang paling bahagia, anak kecil manusia yang selalu berfikir positif, dan terus belajar untuk meniru orang tuanya, anak kecil adalah manusia yang mempunyai harapan besar,d an mereka manusia yang kesal ketika tidak terpenuhi keinginannya. Untuk itu seorang ibu harus belajar kepada anaknya untuk dapat mendidik anaknya dengan kelembutan dalam memenuhi kebutuhan anaknya, tidak membatah dengan kekerasan atau mengatakan kebohongan, jika Anda mengajari seorang anak dengan kebohongan, suatu saat ketika anak Anda tumbuh besar akan mengaajari orang lain tentang kebohongan yang pernah Anda ajarkan.
Hopefully this article will benefit the mother-mother who already have children, so as not to teach children with lies like Maop that I ever got when I was a child. Let's educate the child with tenderness and keep a tough attitude toward the child, because violence is not a solution to change, but violence will leave wounds and vengeance forever.
Semoga tulisan ini memberi manfaat untuk ibu –ibu yang sudah mempunyai anak, agar tidak mengajarkan anak –anak dengan kata-kata bohong seperti Maop yang pernah saya dapatkan ketika saya kecil dulu. Mari mendidik anak dengan kelembutan dan jauhkan sikap keras terhadap anak, karena kekerasan bukanlah solusi untuk perubuhan, namun kekerasan akan meninggalkan luka dan dendam selamanya.
By : @abeyaimary
SALAM KOMUNITAS STEEMIT INDONESIA
SALAM KOMUNITAS STEEMIT INDONESIA
jadi ibu yang bijkasana agar dicintai suami.. ya kan @abeyaimary... salam ksi
Ouhh pasti itu bg @iskandarishak.
Postingan yang bagus ibu @abeyaimary semoga ibu-ibu tidak lagi mengajari anaknya kata -kata nyan Maop .. Salam KSI
Thanks @ilyasismail
Fokus saja pada pendidikan anak @abeyaimary. Semoga nanti dikenal sebagai penulis artikel tentang anak. Sukses selalu.
Terimakasih bang @ayijufridar.