HARI INI saya merasa benar-benar luar biasa. Baru hari ini saya bersemangat seperti ini dalam hal memenuhi undangan untuk menghadiri pesta pernikahan. Sejak jam sepuluh pagi, saya sudah keluar rumah. Tujuan pertama adalah ke rumah salah satu warga sekompleks, Pak Gusrizal yang menggelar pesta pernikahan anaknya yang nomor dua di Jalan Mutiara 11.

Pak Gusrizal merupakan tetangga saya ddulu ketika di awal-awal saya pindah ke Kompleks Mutiara tahun 1999. Karena itu, memenuhi undangan darinya adalah menjadi prioritas. Dari sana baru saya lanjut ke Hagu, untuk target kedua. Ini juga acara walimah dari keluarga adik ipar saya.

Di sini saya tidak smapai 20 menit. Langsung pamit karena target ketiga lumayan jauh. Saya harus ke Dusun Teupin, Gampong Lancang Barat, Dewantara, Aceh Utara. Iqbal, tenaga keamanan di kantor juga menggelar acara serupa di kediaman istrinya.

Stelah beretemu dengan pengatin, saya juga langsung pamit karena harus lanjut lagi ke Krueng Mane. Rumah target ke empat ini adalah rumahnya Kak Hera. Teman saya ini salah seorang politisi perempuan yang aktif. Anaknya yang menjadi mempelai wanita, Dhea adalah mahasiswi saya dulu di Jurusan Komunikasi, Universitas Malikussaleh.

Adik ibunya, Moza dan suaminya Mukhtar Juned juga kerabat saya. Karena itu, meski dihadiri paling akhir, ini juga undangan yang mendapat skala prioritas untuk dihadiri. Meski lumayan jauh, tetap harus hadir.

Jadi ada empat acara hari ini yang saya hadiri. Lumayan bukan?

Dalam perjalanan tadi saya juga teringat untuk menghubungi salah satu Steemians aktif yang tinggal di kawasan tersebut, Bang Midi [@midiagam], namun saya tak punya nomor kontaknya. Jadi gagal meetup berdua.

Dari Krueng Mane, saya langsung ke Lhokseumawe untuk ngopi sejenak di Achek Coffee sebelum pulang ke rumah.

Zainal Bakri