Instastory,,Caption Story,, Sorry..Sorry

in #diary5 years ago

Sorry..Sorry... I just can't think of any other caption

Sekarang banyak yang membagi cerita keseharian mereka lewat instagram, baik di instastory ataupun di caption foto. Menarik, karena seseorang diluar sana yang tidak kenal kamu sama sekali, bisa saja mengetahui keseharianmu, karaktermu, image yang ingin ditampilkan atau kamu apa adanya, lewat 'cerita'mu. Sinis ya...cara aku ngegambarinnya,,, well maybe I'm in the cynical mood tonight.

Sebenarnya, di hari lain saat aku tidak sesinis ini, aku malah kagum dengan mereka yang bisa mengekspresikan diri dengan jujur, atau paling tidak, aku merasa mereka jujur. Berterus terang dan berbagi dengan orang banyak seperti itu kurasa memang butuh skill tersendiri, atau yaa...karakter tersendiri.

Tidak semua yang kau rasakan, kau alami, dibagi dalam sosial media, itu bagi sebagian orang, dan salah satunya adalah aku. Walau....kembali lagi ke complicated mine di post sebelumnya. Satu sisi lain dibagian diriku...aku pengen.
pengen berbagi cerita dengan orang, pengen dikenal orang (bahkan lebih kepengen dikenal orang yang sama sekali tidak kenal aku secara personal bahkan). Tapi ternyata susah, untuk berbagi dengan gampang.

Bukan maksud hati untuk menutupi, hanya saja...tidak tau harus mulai darimana.

Sebenarnya, aku merujuk ke kasus anakku, yang mengidap cerebal palsy (cp).
Jadi, di dalam searching dunia maya, akhirnya aku tau ada beberapa orang diluar sana yang anaknya juga mengidap brain injury, tidak hanya cp, dan mereka sudah bisa berbagi tentang kondisi anak mereka, mulai bercerita tentang terapi yang dilakukan atau bahkan cerita sederhana sehari-hari tentang perkembangan anak mereka. Aku salut, mereka berani bercerita sejauh mana progres yang dicapai atau sejauh mana proses yang tengah dilakukan, terlepas berhasil atau tidak, atau bahkan mereka tidak perduli itu, tidak ada tujuan tertentu, hanya berbagi.

Nah, kalau aku, masih merasa malu dengan prosesku. Bukan berarti juga aku harus bercerita, bukan berarti juga itu sebagai ajang publikasi, tapi entahlah....rasanya untuk apa aku mengumumkan? Toh kalau ada yang bertanya, aku selalu menjawab, tidak menutupi. Dan lalu kenapa harus bingung untuk tidak bisa bercerita di dunia maya? sperti yang kubilang sebelumnya, ini adalah ulah sang complicated mind. kepengen tapi tidak pengen, kepengen bisa tapi tidak bisa, kepengen berbagi tapi juga bertanya-tanya untuk apa berbagi? kepengen tapi enggan...tapi kepengen.
Nah lho, pusing ga?!

Untuk bagian " kepengen berbagi tapi juga bertanya-tanya untuk apa berbagi?"
Sebenarnya, aku merasa terbantu dengan cerita mereka. Memotivasi diri, mengingatkan diri untuk tidak berekspektasi lebih, mengingatkan diri bahwa aku tidak sendiri, ada orang lain di luar sana (banyak bahkan) yang berjuang dengan anak-anak mereka, mendapatkan ilmu karena mereka di jakarta jadi tau metode terapi yang lain, dan (maaf) bahkan 'sindiran' untuk diri sendiri karena anakku kondisinya dalam hal tertentu sepertinya masih tidak perlu dikeluhkan.

Jadi, tujuan tulisan ini apa?
Tidak ada, hanya untuk memberi pernyataan/ pembenaran ke diri sendiri bahwa selama 4 tahun, tidak pernah sekalipun aku menuliskan kondisi anakku yang belum bisa berdiri sendiri di sosial media. Tapi mungkin....disini, aku akan mulai bercerita.
Kenapa? karena aku berasumsi tidak ada yang membaca
ya kan? kurasa begitu? atau ada? ahh tapi kurasa tidak ada...
(padahal diam2 ngarep tuh ada juga yang baca) hahahhaha

Sort:  

Congratulations @legra.aidina! You received a personal award!

Happy Birthday! - You are on the Steem blockchain for 2 years!

You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking

Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 62912.13
ETH 2544.21
USDT 1.00
SBD 2.84