Traveling with My Boy Bike #11: Memacu Adrenaline Bersama Seribuan Goweser di KAGAS 3

in #cycling6 years ago (edited)

WhatsApp Image 2018-04-22 at 7.20.31 AM.jpeg
Tim Gary Off Road

Kata orang pengalaman pertama selalu mengesankan dan susah dilupakan. Pandangan pertama, pertemuan pertama, ciuman pertama, atau bahkan malam pertama. Yang terakhir ini aku masih mereka-reka kira-kira seperti apa ritualnya hahahah. Ups!

Aku setuju dengan ungkapan di atas, apalagi kalau itu berkaitan dengan momen atau aktivitas yang kita sukai. Untuk alasan itulah tulisan ini kubuat. Untuk merekam pengalaman seru mengikuti event sepeda pertama di luar kota tempatku domisili, yaitu Banda Aceh. Untuk merekam kenangan yang kelak akan menjadi secuil dari bercuil-cuil sejarah seseorang bernama Ihan Sunrise.

Minggu, 22 April 2018, aku menjadi salah satu dari ratusan peserta Kebersamaan Avicenna Goweser Aceh Sumut (KAGAS) 3 yang dibuat Komunitas Sepeda Avicenna Bireuen. Avicenna adalah salah satu rumah sakit di Kabupaten Bireuen, salah satu dokternya ada yang aku kenal karena sama-sama steemian, yaitu @dokter-purnama.

IMG20180421202014.jpg
Makan malam di warung Aroma di kawasan terminal Kota Bireuen

Ada 67 komunitas yang berpartisipasi dalam event tahunan ini, aku sendiri hadir mewakili komunitas Gari Off Road alias GOR bersama sembilan teman lainnya. Tiga di antara kami adalah perempuan. Dan dari seribuan peserta itu, goweser perempuannya hanya segelintir, bisa dihitung jari. Jadi bolehlah ya aku sedikit mengembangkan hidung, eh hati, hihihi.

Ini adalah event sepeda pertama yang aku ikuti di luar daerah, bukan cuma itu, ini juga event sepeda gunung pertama yang aku ikuti. Biasanya paling banter ya cuma ikutan sepeda santai alias fun bike di dalam kota. Tapi belakangan setelah sering ikut off road aku jadi malas ikut sepeda santai. Kalau kata teman-teman sih, sudah enggak menantang lagi. Ha ha ha....sungguh bukan bermaksud untuk sok.

Menuju Bireuen

IMG20180421133428.jpg
Menu makan siang di warung Delima yang sangat lengkap. Silakan dipilih sesuai selera pemirsa

Kami bergerak menuju Bireuen pada Sabtu siang dari Banda Aceh. Setelah salat di masjid Lambaro, Aceh Besar, kami mampir dulu di rumah makan Delima di kawasan Pagar Air untuk mengisi perut yang mulai berkeriuk. Aneka hidangan menu khas Aceh Rayek sungguh menggoda indera. Aku menyantap nasi dengan lauk sup dan sie reuboh yang enak banget di lidah.

Kami menggunakan dua mobil, satu Innova dan satu Ranger bak terbuka untuk membawa sepeda. Innova milik Pak Prof Hasanuddin (dosen Unsyiah) dikemudikan oleh Bang Abang (Ketua GOR), dengan total penumpang tiga perempuan keren, yaitu Kak Eva (satu-satunya cewek di GOR yang jam terbangnya melebihi sepanjang jalan kenangan), Kak Nonong (new comer di GOR yang gowes bareng keduanya langsung ikut Kagas 3 mantappp), dan aku. Sementara satu anggota geng lainnya, Pak Husni pergi dengan kendaraan pribadi bersama keluarganya.

IMG20180421124106.jpg
Trio goweser cantik siap untuk pergi

Sampai di Sigli setelah minum kopi di kompleks SPBU baru, Kak Eva pindah ke mobil Ranger yang dikemudikan Bang Aank. Di sini isinya juga berempat, dua lainnya adalah Bang Romi dan Pak Lukman. Kami tiba di Bireuen menjelang magrib dan langsung menuju Hotel Fajar tempat kami menginap. Malam itu hotel ini dipenuhi para goweser dari berbagai daerah.

Satu Sepeda Sejuta Sahabat

WhatsApp Image 2018-04-22 at 7.36.06 AM.jpeg
Dengan Komunitas KaWe-1 Unsyiah

Apa yang membuatku sangat antusias mengikuti event ini? Untuk uji kemampuan mengayuh, itu sudah pasti. Tapi ada yang lebih esensial, seperti motto-nya para pesepeda 'satu sepeda sejuta sahabat', tujuan utamaku adalah bertemu para goweser baru dari berbagai klub sepeda. Ini akan menjadi pengalaman menarik melebihi mampu menyelesaikan rute yang dibuat oleh panitia.

Pagi Minggu, sejak pukul tujuh pagi berduyun-duyun para goweser berdatangan ke Meuligoe Bupati Bireuen di pusat kota. Detik-detik sebelum pelepasan para goweser sibuk bercengkerama dan berfoto ria baik sesama anggota klub maupun bergabung dengan komunitas lain.

IMG20180422081016.jpg
Bersama @iebalgamge

Aku sendiri memanfaatkan momentum ini untuk ketemuan dengan @iebalgamge, goweser asal Lhokseumawe dari klub Satelite yang kenal dan selama ini cuma berinteraksi melalui komentar-komentar di Steemit. Sehari sebelum acara aku minta nomor ponsel Bang Iebal dari Ketua KSI Chapter Banda @kemal13. Pertemuan dua goweser itu sebelas dua belas dengan pertemuan dua steemian, walaupun baru pertama jumpa rasanya seperti sudah kenal lama. Momen ini kami manfaatkan untuk saling bercerita bukan cuma soal sepeda, tapi juga tentang Steemit.

IMG20180422125916.jpg
Bersama @dokter-purnama

Di sini aku juga ketemu dengan dr. Purnama yang bertugas sebagai panitia. Sosoknya tanpa sadar saya tangkap saat ia wara-wiri di kompleks meuligoe sesaat jelang pelepasan. Begitu melihat sosoknya hati saya yang langsung berbisik, keren nih dokter. Kami baru sempat berbincang setelah di lokasi finish di Bendungan Peusangan, Kecamatan Juli.

Rute

IMG20180422074551.jpg
Peta rute KAGAS 3

Kata teman-teman alumni KAGAS 2, rute KAGAS 3 ini lebih bersahabat, baik dari jarak tempuh maupun medannya. Total jarak yang kami tempuh kemarin lebih kurang sejauh 28 kilometer, sedangkan di KAGAS 2 mencapai 40 kilometer. Aku sendiri tidak terlalu kewalahan dengan rute ini, apalagi sebelumnya memang sudah tes fisik dengan menjelajah jalur Pentagon di Kuta Cot Glie, Aceh Besar. Meski begitu, dengan pertimbangan fisik, aku memilih jalur alternatif dengan medan yang lebih bersahabat kemarin.

IMG20180422085416.jpg
Lihatlah betapa semangatnya mereka

Seperti biasa, aku selalu menjadi yang paling cembret di antara teman-teman. Kemarin, usai pelepasan, aku melaju di depan mengikuti instruksi marshal yang memandu kami. Namun di tanjakan pertama aku mulai merasakan sindrom seperti biasa, pusing, perut mual, dan rasanya ingin muntah. Kondisi ini membuat staminaku serta-merta jadi menurun drastis. Aku tak ingin memaksa fisikku, aku turun dan mendorong si my Boy Bike. Sembari itu aku mengatur nafas dan bersendawa sebanyak yang aku bisa untuk mengeluarkan angin. Biasanya aku sengaja memuntahkan apa yang ada di lambung, dan setelah itu rasanya jadi enak luar biasa, tenaga jadi penuh kembali, barulah setelah itu aku bisa menikmati kembali aktivitasku dalam mengayuh sepeda.

IMG20180422094120.jpg
Mengaso sejenak sambil motret teman-teman yang menaiki tanjakan di areal perkebunan kelapa sawit

Aku mengayuh sesuai kemampuan fisikku, tidak merasa terintimidasi dengan para goweser lain yang melajunya seperti kilat hihihi. Di setiap tanjakan, setiap kali merasa lelah, tanpa sungkan aku langsung bergabung dengan kelompok lain yang sedang beristirahat. Inilah momen-momen kita bisa berkenalan dengan mereka, suasana keakraban terjalin dengan sendirinya. Kami saling berbagi cerita dan makanan. Pada mereka kubilang aku sedang piknik, karena setiap istirahat aku pasti mengeluarkan camilan dari dalam ransel hahaha.

Dengan rute yang segitu, ransel mungilku penuh dengan isi berupa tiga botol Aqua sedang, satu Floridina, satu Chitato besar, satu tissue kering, satu tissue basah, dua Top besar, permen, dan satu biskuit hahaha. Ya ampuuunnnnn tutup muka pake stang sepeda. Aku juga membawa keperluan lain seperti minyak telon, minyak kayu putih, mout spray, dan betadine.

Finish

IMG20180422110938.jpg
Makin cintrong sama si Boy Bike yang enggak rewel diajak main jauh

Akhirnya bisa gantung sepeda setelah mencapai titik finish di kawasan Bendungan Peusangan di Kecamatan Juli. Aku sampai di garis finish sekitar pukul sebelas, bonus melewati jalur alternatif ha ha ha, sementara teman-teman yang menempuh rute sesuai peta banyak yang sampai satu atau dua jam kemudian. Waktu aku sampai lokasi tempat puncak acara berlangsung masih sepi. Gantungan sepedanya masih banyak yang kosong.

IMG20180422114052.jpg
Gari Off Road

Itulah sepenggal pengalaman pertama yang semoga kelak akan bikin senyum-senyum untuk dikenang. Pada kesempatan ini aku juga mau bilang thanks to panitia yang sudah mengemas acara ini dengan keren. Lagu-lagu yang diputar di lokasi acara keren, hadiahnya keren, ngomong-ngomong aku dapat doorprize kaus kaki, sanitasi di lokasi juga memadai. Dan sesuai tujuan panitia, yang ingin mempromosikan Bireuen melalui event ini, kupikir tercapai sudah. Sampai jumpa di event selanjutnya. Salam goweser. Deep kiss untuk my Boy Bike.[]

Sort:  

Kamu sesuatu makanya si boybike lbh dr sesuatu hehe

Cinta sejatiku hihihii

Serunya bisa jalan- jalan ke sana kemari ya kak😊

Alhamdulillah.... Masih diberikan kesehatan dan kesempatan oleh Allah....

Cerita yang berkesan. Jadi kangen Bireuen

Kota kelahiran emang ngangenin yaaa

Waahaaa.. Ingin gowes bareng kamu

Ayukkkk kapaannn aku juga pingin bareng kamu

Wanita tangguh dari Kota Banda Aceh 😍

Ini sih putar alias pura pura tangguh wkwkwkkk

Hahaha ga pura2 ini kak aseuli barang 😁

Waaaaaawwwww! Spechless. Keren kali, Han.

Jangan speechless kak... Aku butuh komentar hahaaaa

komentar seperti apa lagi, Sayang? Kau tahu aku seringkali gagu di depanmu. Sering tumpukan kata hanya bisa diungkap dengan segunung diam sembari membaca tulisan-tulisanmu. Ah, sudahlah.

keren liiiii

Ikuti jejak Mira nih hahaaa

Hhmmm ternyata masih mereka-reka hehe
Saleum

hahahahahahahha jiahhhh itu yang jadi fokus

Hahaha memang itu harus difokuskan, agar tidak berlama-lama, tidak mereka-reka hehe

Kak @ihansunrise memang perempuan tangguh..hehehe..

tapi aku cuma ingin jadi tangguh di hati kamu :-P

Kami yang tak ada sepeda ini bagaimana?😂😂😂

ayo pak beli sepeda hehehheeh nanti kita gowes bareng

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.15
JST 0.028
BTC 63006.79
ETH 2456.26
USDT 1.00
SBD 2.59