Hafal Quran dan Budaya Masyarakat Mesir
Hafal Quran Dan Budaya Masyarakat Mesir.
Budaya memang tidak boleh di agamakan, tapi ada baiknya jika masalah agama kita budayakan, mesir jadi contoh. budaya hafal quran yang sangat kental menjadikan pandangan mata tidak ingin berpaling.
Tokoh penghafal Quran bukan hanya satgu golongan tertentu saja, tapi mulai dari anak kecil hingga yang berusia lanjut. kita akan dapati mushaf (Quran).
Mushaf (Quran) dalam gengaman tangan setiap orang. para pedagang dipasar, mahasiswa dikendaraan umum, hingga pejalan kaki di trotoar jalan, tidak lupa dengan mushaf dan hafalan atau muraja'ah.
In English.
memorize the holy Al Quran and Mesir culture.
Culture is not to be in religion, but it's good if the problem of our religion is feasible, egypt be an example. The culture of memorizing the quran is so thick that the eyes do not want to look away.
The character of the Quran memorization is not just a certain group, but from small children to the elderly. We will find the Mushaf (Quran).
Manuscripts (Quran) in the hands of everyone. Market traders, university students, to pedestrians on the sidewalks, not to forget the manuscripts and rote or muraja'ah.
Thank you for taking part in this months #culturevulture competition. Good Luck
Allah memberi kemampuan menghafal dan mengingat yang berbeda-beda pada tiap orang.
Bahkan imam besar dalam ilmu qiroat, guru dari Hafs -yang mana bacaan kita merujuk pada riwayatnya- yaitu Imam Asim menghafal Al-Quran dalam kurun waktu 20 tahun.
Target menghafal kita bukanlah ‘ujung ayat’ tapi bagaimana kita menghabiskan waktu (durasi) yang sudah kita agendakan HANYA untuk menghafal.