Jeungki, Aceh Traditional Tools For Making Flour (Alat Tradisional Aceh Untuk Membuat Tepung)

in #culture6 years ago

image

Jeungki's name. Jeungki is used as a rice pounder, sugar and so on to produce flour. This traditional tool has been used by the ancestors of Aceh for generations. But now it is rarely functioned, due to technological sophistication has been ruled out this traditional tool.

Jeungki namanya. Jeungki digunakan sebagai penumbuk beras, gula dan sebagainya untuk menghasilkan tepung. Alat tradisional ini sudah digunakan oleh orang Aceh terdahulu secara turun temurun. Namun sekarang sudah jarang difungsikan, disebabkan kecanggihan teknologi sudah mengesampingkan alat tradisional ini.

Usually this jeungki is near the stairs Rumoh Aceh. Every Rumoh Aceh must have this tool. The way it works is to put the rice in the front hole and then pound it with someone standing on the hoof so that the front is raised. This continues until the ingredients become fully flour.

Biasanya jeungki ini berada di dekat tangga Rumoh Aceh. Setiap Rumoh Aceh pasti memiliki alat ini. Cara kerjanya adalah dengan memasukkan beras di lubang bagian depan kemudia ditumbuk dengan cara sesorang berdiri di bagian belangkang supaya bagian depannya terangkat. Ini terus dilakukan sampai bahan itu menjadi tepung sepenuhnya.

Jeungki is the same as a kindergarten game performed by two people, setting up the balance up and down to climax factor. Jeungki is made of very strong wood. The shape is sometimes like an insect animal, which is slightly higher in the front than the back.

Jeungki ini sama seperti permainan anak TK yang dilakukan oleh dua orang, pengaturan keseimbangan naik turun menjadi faktor klimaksnya. Jeungki sepenuhnya terbuat dari kayu yang sangat kuat. Bentuknya kadang seperti hewan serangga, yaitu sedikit lebih tinggi di bagian depannya dari pada belakang.

Sort:  

Wah itu adalah meriam peninggalan belanda.salam persahabatan kawan

Hahahaa... Hampir-hampir sama..
Salam kenal juga bg..

Akan jadi tontonan menarik bila anak dara menghentakkan kakinya di jeungki. Sayang, kehadiran mesin penggiling telah membuat aset tak canggih Jeungki mulai jarang diminati.

Sekarang tinggal nama, bentar lagi dimuseumkan. Teknologi semakin canggih, yang tradisonal akan hilang disebabkan adanya penyederhanaan supaya mudah dalam bekerja. Pesawat sederhana siswa menyebutnya.

Patut kita apresiasi, peran jeungki telah mengingatkan kita bahwa orang dahulu tidak mudah dalam mendulang padi menjadi beras

Setuju, memang sangat patut utuk diapresiasi. Sekarang kita hrus mampu menjaganya sbg wisan endatoe. Begitu kerasnya perjuangan mereka dalam menghidupi keluarga terutama soal padi hingga jadi naai. Tiap hari otot-otot dan urat di tubuh menari-nari makanya badan sehat tdk terkena penyakit yg aneh-aneh.

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.14
JST 0.030
BTC 62893.52
ETH 3354.14
USDT 1.00
SBD 2.47