Peradilan Adat pengentas kemiskinan dan menghemat aggaran Negara.

Assalamu’alaikum Salam Wbr.

Selamat sore steemian kali ini saya berbagi tentang peradilan adat

“Peradilan adat itu penting salah satu penyelesaian masalah ditingkat gampong (desa), Mukim, dan peradilan adat itu menyumbang pengetas kemiskinan di Aceh dan juga penghematan anggaran Negara.

Kenapa ?, karna sipatnya mudah dan modal murah, dan penyelesaiannya di Gampong dan Mukim masing-masing.

Bayangkan seperti contoh perkara kecil yang terjadi diluar Aceh, seorang Nenek mencuri coklat disalah satu milik perusahaan, oleh perusahan kasus ini dibawa kepengadilan umum pormal harus melalui peroses hukum yang panjang dari penyelidikan sampai ke lembaga pengadilan mengeluarkan biaya cukup besar dan waktu yang panjang. katanya.

Dalam satu kasus yang dipekarakan mulai dari tingkat penyelidikan hingga lembaga peradilan umum menghabiskan anggaran negara kurang lebih Rp. 2000.000 (dua juta rupiah).

Berdasarkan Qanun nomor 9 tahun 2008 tentang penyelenggaraan kehidupan adat istiadat, sudah melekat pada Gampong dan Mukim.

Sementara berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2016. ternyata di Aceh ada 6747 Gampong desa ditambah sebanyak 779 peradilan adat ditingkat mukim dan ditambah perdilan adat laut menjadi 7253 peradilan adat di Aceh.

Kalau lah 7253 kali satu perkara diselesaikan setiap desa dalam satu tahunnya dikalikan Rp.2000.000 berati 14,5 Melyar rupiah penghematan anggaran Negara.

Demikian catatan singkat yang diperoleh dari lokakarya hukum adat dan hukum perdilan adat laut Kab. Aceh Singkil, dari narasum sumber Asnawi.

Salam KSI Chapter Barsela
Jangan lupa tetap bahagia
Follow @rostani