Meugang Day, Aceh Moment

in #culture6 years ago

image


Today and tomorrow generally the people of Aceh "celebrate" a special moment named Meugang or Makmeugang. Within a year, Meugang done three times, ie two days before the entrance of fasting month of Ramadhan, two days before the entrance of Idul Fitri, and two days before the entry of Idul Adha.

Meugang this is a tradition of eating meat with large families in their homes. If any family member is in the overseas will take the time to come home to Meugang with a big family.

Although not so, if the people of Aceh have settled with their family outside of Aceh, the tradition of Meugang is not passed away. Although not seheboh in the area of origin, eating meat together at least voracious must be done at home respectively.

More about Meugang. Meats for the meugang traditions are sold in shock markets ranging from rural to urban. The types of meat sold are beef and buffalo meat. For buffalo meat is generally consumed by people in the region of south-central and central Aceh.


image


Painful
Although Meugang this has become a tradition and fun, but for some people lower middle-class economy really feel how painful the price of meat when Meugang arrived.

The price of meat in Aceh on a typical day is sold around Rp120 thousand per kilogram or US$ 8.5 thousand, while the national meat price according to the data of the Ministry of Trade (Kemendag) in May was Rp117 thousand or US$ 8.3 thousand.

Well, when Meugang the price of meat in Aceh soared, from Rp120 thousand changed to Rp170 thousand or US$ 12.07 thousand, even some areas in the western region of Aceh reached Rp200 thousand. #jaklomulhok #hanapatdoeng #duekpihjeut.

The other side, Meugang is very observant of the lintoe baro (bridegroom). Where in the Acehnese tradition, linto baro had to buy meat when Meugang for his father-in-law's house. It does not look linto baro it's rich or poor, it's the same.

The amount is not enough sekilo, at least linto baro it must carry as many as 3 kilograms of meat. This only applies to Meugang first from one Meugang from three times a year. #kawenlom.


image


Happy Meugang Day, hope you are happy!!!
Meugang, Momen Spesial di Aceh


Hari ini dan besok umumnya masyarakat Aceh “merayakan” satu momen spesial bernama Meugang atau Makmeugang. Dalam setahun, Meugang dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu dua hari menjelang masukknya bulan puasa Ramadhan, dua hari menjelang masuknya hari raya Idul Fitri, dan dua hari menjelang masuknya hari raya Idul Adha.

Meugang ini adalah sebuah tradisi makan daging bersama keluarga besar di rumah masing-masing. Apabila ada salah satu anggota keluarga sedang dalam perantauan akan menyempatkan diri pulang ke rumah untuk Meugang bersama keluarga besar.

Kendati tidak demikian, apabila masyarakat Aceh telah menetap bersama keluarganya di luar Aceh, tradisi Meugang tidak dilewatkan begitu saja. Meskipun tidak seheboh di daerah asalnya, makan daging bersama minimal sekali lahap pasti dilakukan di rumah masing-masing.

Lebih jauh tentang Meugang. Daging-daging untuk tradisi meugang ini dijual di pasar-pasar kaget mulai dari pedesaan sampai perkotaan. Jenis daging dijual adalah daging sapi dan daging kerbau. Untuk daging kerbau umumnya dikonsumsi oleh masyarakat di wilayah Aceh bagian barat selatan dan tengah.

Menyakitkan
Meski Meugang ini sudah menjadi tradisi dan menyenangkan, tetapi bagi sebagian masyarakat kelas ekonomi menengah ke bawah sangat merasakan betapa pedihnya harga daging saat Meugang tiba.

Harga daging di Aceh pada hari biasa dijual sekitar Rp120 ribu per kilogram, sementara harga daging secara nasional menurut data Kementerian Perdagangan atau Kemendag pada bulan Mei ini sebesar Rp117 ribu.

Nah, ketika Meugang harga daging di Aceh melambung tinggi, dari Rp120 ribu berubah menjadi Rp170 ribu, bahkan beberapa daerah di wilayah barat Aceh mencapai Rp200 ribu. #jaklomulhok #hanapatdoeng #duekpihjeut.

Sisi lain, Meugang sangat menghantaui para lintoe baro (pengantin laki-laki). Di mana dalam tradisi masyarakat Aceh, linto baro itu harus membeli daging ketika Meugang untuk rumah mertuanya. Ini tidak memandang linto baro itu kaya atau miskin, sama saja.

Jumlahnya pun tidak cukup sekilo, paling kurang linto baro itu harus menenteng sebanyak 3 kilogram daging. Ini hanya berlaku untuk Meugang pertama saja dari salah satu Meugang dari tiga kali dalam setahun. #kawenlom.

Selamat Hari Meugang, semoga Anda bahagia!!!

Sort:  

Tetapi saya kurang bahagiaa pak mustafakamal

Makanya pak fadil jgn kawin biar gak sakit kepala mikir daging meugang untuk mertua hahahha, mantap pak @mushthafakamal

Hahaha.. kawin itu pada umumnya menyembuhkan kepala bang @halim08

Makanya dek Fadil cepat berumah tangga. Hehe

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 63330.55
ETH 2645.93
USDT 1.00
SBD 2.82