Fidelity just made it easier for hedge funds and other pros to invest in cryptocurrencies

Jasa keuangan raksasa Fidelity mengambil langkah besar ke dalam cryptocurrency.

Perusahaan berusia 72 tahun itu mengumumkan peluncuran sebuah perusahaan terpisah, Fidelity Digital Asset Services, pada Senin yang akan menangani penjagaan mata uang dan eksekusi perdagangan untuk investor institusional.

"Tujuan mereka adalah membuat aset digital asli, seperti bitcoin, lebih mudah diakses oleh investor," Ketua dan CEO Fidelity Investments Abigail Johnson mengatakan dalam sebuah siaran pers. "Mereka juga berharap untuk terus berinvestasi dan bereksperimen, dalam jangka panjang, dengan cara membuat kelas aset yang berkembang ini lebih mudah bagi klien untuk dipahami dan digunakan."

Tom Jessop, kepala Fidelity Digital Assets, mengatakan ide mengkomersilkan perusahaan crypto yang berdiri sendiri dimulai pada pertengahan tahun lalu.

Untuk saat ini, layanannya tersedia untuk institusi seperti hedge fund, wakaf dan kantor keluarga tetapi tidak untuk investor ritel.

"Mereka melihat bahwa ada hal-hal tertentu yang dibutuhkan lembaga yang hanya dapat diberikan oleh perusahaan seperti Fidelity," kata Jessop kepada CNBC, seraya menambahkan bahwa ia sudah bekerja dengan 13.000 klien institusional. "mereka juga punya beberapa teknologi yang di kembalikan dari bagian lain Fidelity - mereka juga dapat memanfaatkan semua sumber daya dari organisasi besar."

Fidelity tidak berarti apa-apa jika tidak besar. Ini mengelola $ 7,2 triliun dalam aset pelanggan, memiliki 27 juta pelanggan, dan menghabiskan $ 2,5 miliar per tahun untuk teknologi, sebagian melalui inkubator yang menjadi tempat kecerdasan buatan dan proyek blockchain. Perusahaan aset digital baru lahir dari Pusat Fidelity untuk Teknologi Terapan, atau FCAT sebagai karyawan menyebutnya.

Perusahaan baru akan menangani hak asuh, atau cara aman menyimpan aset digital. Perusahaan Crypto Coinbase, Gemini (dijalankan oleh kembar Winklevoss), BitGo, Ledger, dan ItBit termasuk di antara mereka yang sudah mengerjakan solusi serupa. Nomura bank Jepang juga mengumumkan rencana pada bulan Mei untuk menawarkan penahanan kripto, dan Goldman Sachs dan Northern Trust dilaporkan mengeksplorasi layanan kustodian. Namun hingga saat ini, ada kekurangan yang nyata dari perusahaan besar berbasis AS seperti Fidelity yang secara resmi memasuki ruang tersebut.

Bagian dari risiko dalam investasi cryptocurrency, yang menurut para ahli telah menghalangi lembaga-lembaga dari merangkul aset-aset digital ini, adalah bagaimana mencegahnya diretas. Pada akhir Juni, $ 1,6 miliar dalam cryptocurrency telah dicuri dari klien, menurut Laporan Blockchain Negara 2018 CoinDesk.

Cybersecurity menjadi fokus

Fidelity memiliki sejarah panjang dalam menangani keamanan perusahaan, serta kriptografi kunci publik dan pribadi untuk memastikan itu bukan bagian dari statistik itu. Solusi hak asuhnya akan mencakup "penyimpanan dingin" berkubah, yang melibatkan pengambilan offline cryptocurrency, dan kontrol fisik dan dunia maya multilevel, di antara protokol keamanan lain yang telah dibuat memanfaatkan prinsip keamanan Fidelity dari bagian lain dari bisnis.

"Anda mungkin melihat dunia crypto dan berkata, 'Wow, apakah ini hal baru?' tapi kami sudah mengelola bahan-bahan kunci untuk waktu yang lama, "kata Jessop. "Kami mengambil pembelajaran kami tentang cara menjalankan keamanan perusahaan, kemudian melalui eksplorasi bitcoin dan beberapa orang yang kami sewa, dengan cepat mengembangkan beberapa keahlian asli kripto dan menggabungkan dua hal itu."

Meskipun kemerosotan harga dan berita tentang hacks dan penipuan, penerimaan di antara lembaga untuk cryptocurrency terus meningkat.

Chief Investment Officer Yale yang terkenal, David Swensen, yang mengelola uang sekolah $ 29,4 miliar, telah berinvestasi dalam dua dana yang didedikasikan untuk cryptocurrency, sumber mengatakan kepada CNBC. Warisan lainnya - untuk Universitas Harvard, Universitas Stanford, Dartmouth College, Institut Teknologi Massachusetts dan Universitas North Carolina - juga dilaporkan telah membuat alokasi dalam setidaknya satu dana cryptocurrency, The Information melaporkan.

Langkah oleh Fidelity dapat mendorong lebih banyak untuk melakukannya.

Selain menyimpan cryptocurrency, Fidelity Digital Assets akan menggunakan mesin penyeberangan internal yang ada dan router pesanan pintar untuk eksekusi perdagangan. Router pesanan ini akan memungkinkan pelanggan institusi Fidelity untuk melakukan perdagangan untuk bitcoin, eter dan aset lainnya di beberapa tempat pasar. Sementara Jessop tidak mengatakan yang mana, dia mengatakan pertukaran cryptocurrency harus sesuai dengan "standar Fidelity" yang sama diterapkan di bagian lain dari bisnis.

"Mereka juga memiliki prosedur orientasi yang cukup luas untuk jenis-jenis counterparty ini, yang melibatkan ketekunan pada kekuatan keuangan mereka serta prosedur peraturan mereka seperti 'tahu pelanggan Anda dan anti-pencucian uang," katanya. "Mereka tentu hanya akan terhubung dengan pihak-pihak rekanan yang kami rasa baik."

Ambisi crypto Fidelity

Jessop mengatakan proyek ini sebagian besar merupakan hasil dari minat awal Johnson. CEO memimpin tagihan ke cryptocurrency, salah satu kelas aset paling berisiko dan paling tidak stabil pada tahun lalu, pada awal 2014.

Fidelity memiliki beberapa proyek cryptocurrency yang sudah ada: Ini memulai bitcoin "penambangan" di sebuah lokasi di New Hampshire ketika harga aset digital sekitar $ 180, memiliki kemitraan dengan Coinbase yang memungkinkan pelanggan Fidelity untuk memeriksa saldo cryptocurrency mereka pada aplikasi Fidelity, dan dalam 2015, mulai memfasilitasi donasi amal dalam bitcoin.

Johnson "sangat tertarik dengan hal ini dan terus berkembang di ruang dalam cara yang cukup signifikan," kata Jessop, yang bergabung dengan Fidelity pada Januari dari Rantai Startup cryptocurrency dan sebelum itu menghabiskan 17 tahun di Goldman Sachs.

Perusahaan baru yang berdiri sendiri, yang memiliki sekitar 100 karyawan dan akan berkantor pusat di Boston, sedang dalam proses mengedepankan klien pertamanya sekarang dan akan berada di pasar dan "umumnya tersedia" pada awal 2019.

Harga Cryptocurrency, sementara itu, masih berjuang untuk pulih. Bitcoin turun lebih dari 50 persen tahun ini dan belum kembali ke titik tertinggi sepanjang waktu dekat $ 20.000.

Namun, Jessop mengatakan baik Fidelity maupun lembaga itu tidak terganggu oleh harga. Dia membandingkan potensi jangka panjang teknologi dengan memindahkan layanan keuangan ke internet.

"Tidak ada yang mengatakan ketika beberapa perusahaan internet tahap awal ini pada tahun 2000 akan gulung tikar, 'Wah, Internet sedang bersulang,'" kata Jessop. "Kami tidak terlalu fokus pada harga. Ini adalah teknologi dasar - orang-orang mencoba untuk mendapatkan paparan terhadap tren dan mengharapkan volatilitas dalam aset itu sendiri."

by : @muhammadrizki96