Perlu Ada Solusi Baru Untuk Pasar ICO
Mencari Tempat Perlindungan
Ada dua kata yang bisa menggambarkan pasar crypto pada saat ini: "Sangat menyebalkan!" Yap, pasar crypto kini berada dalam situasi sulit, ketika nilai dari beberapa mata uang utama jatuh, hancur lebur seperti debu yang membuat para investor, hodler, dan crypto enthusiast lain jadi menderita. Namun, ada suatu alternatif yang bisa muncul, seperti setitik cahaya terang di ujung terowongan pada siklus pasar dan menjanjikan sesuatu yang jauh lebih besar dari apa yang pernah kita lihat pada masa kejayaan pasar crypto di tahun lalu, jika alternatif itu diterapkan.
Mungkin pertanyaan yang paling sering orang lontarkan adalah, "Apa sih alasan di balik peristiwa yang menyedihkan ini?". Alasannya banyak, termasuk, tetapi tidak terbatas pada aktivitas crypto whale (istilah untuk pemain bermodal besar), peraturan di suatu negara, situasi pasar di pertengahan tahun ini yang semakin melambat, investor yang mulai menyadari banyaknya proyek yang bermunculan, tapi ujung-ujungnya scam, dll. Tapi ada satu cara yang bisa dipakai untuk mengatasi hal ini di pasar, dan itu adalah solusi yang terpusat / tersentralisasi. Ya, pasti akan ada banyak pertentangan dan bahkan akan menyebut ini adalah hal yang gila, karena sentralisasi bertentangan dengan esensi blockchain. Namun, akan lebih baik untuk mencoba memahami terlebih dahulu konteks sentralisasi pada artikel ini sebelum memulai perdebatan.
Pasar crypto tidaklah memiliki platform dan solusi yang terpadu, yang dapat menginspirasi dan dipercaya, dan terdesentralisasi yang serupa dengan solusi terpusat, yang telah menjadi elemen kepercayaan yang menjadi tempat bergantung bagi investor selama beberapa ratus tahun terakhir, seperti Nasdaq, Wall Street atau bursa maupun platform pendanaan lainnya, yang esensi mereka adalah bertindak sebagai suatu platform atau badan regulasi yang terpusat dan dipercaya yang menarik jutaan investor, dan disediakan sebagai pendekatan yang legal dan terkontrol, disesuaikan dan dinormalisasi untuk membangun infrastruktur sistem ekonomi dan keuangan klasik yang diandalkan dunia. Dan dari sinilah muncul kebutuhan dan penawaran yang sangat nyata untuk alternatif tersebut.
Kekurangan di Sana - Sini
Kurangnya platform yang sepenuhnya terstruktur yang mampu melayani kebutuhan investor di ruang terdesentralisasi, telah menyebabkan jatuhnya harga 99% dari semua altcoin, yang membuat kita lelah untuk banyaknya proyek yang gagal pada tahap awal, scam, dan keinginan untuk berubah. Menurut beberapa statistik, di tahun 2017 lalu ada total sejumlah hampir US$6 miliar yang telah diinvestasikan ke dalam proyek-proyek yang gagal, dan diperdagangkan dengan harga yang jauh lebih rendah daripada harga ICO mereka, atau bahkan akhirnya berubah menjadi scam.
Tidak ada yang bisa dilakukan untuk memperbaiki situasi ini. Selama bertahun-tahun, hanya ada sedikit upaya untuk membawa beberapa model ke pasar crypto, dimana ada beberapa proyek yang muncul namun dengan model keuangan yang tidak jelas dan kurang terstruktur untuk menjamin proyek ICO, seperti DeHedge, yang sekarang ternyata tidaklah bekerja sebagaimana yang mereka rencanakan. Namun sebagian besar proyek tersebut gagal, karena mereka tidak mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan, atau kerangka kerja yang diperlukan untuk menjadi pesaing serius dan untuk mengambil peran sebagai regulator yang terdesentralisasi, yang dapat percaya di dalam pasar yang penuh dengan scam seperti ini.
Awalnya, Semua Berjalan Dengan Baik
Konsep ICO sebenarnya adalah inovasi yang sangat bagus bagi berbagai proyek untuk mencari pendanaan yang mereka butuhkan untuk berkembang. Memang benar, ada banyak proyek yang berhasil menghasilkan 100x atau bahkan 1000x, tetapi itu hanya sedikit diantaranya. Dan waktu-waktu itu sudah lama berlalu dan konsep ICO kini telah berevolusi, atau lebih tepatnya berubah, menjadi sesuatu yang menakutkan dan tidak lagi menarik bagi investor, karena dianggap penuh dengan ketidakstabilan, ketidakamanan dan ketidakpastiannya.
Sangatlah berisiko untuk menginvestasikan uang dalam jumlah yang besar ke dalam proyek-proyek yang belum memiliki model bisnis yang akan berkelanjutan dan ekonomi token yang terukur. Dalam model bisnis tradisional, adalah sesuatu yang benar-benar absurd jika ada proyek yang mengumpulkan US$40 juta, namun tidak memiliki model bisnis yang terbukti. Dan dari sinilah ide untuk membuat sebuah ekosistem yang terdesentralisasi, namun terpusat, dapat dikontrol dan bertanggung jawab untuk ikut serta.
Satu-satunya cara yang mungkin untuk menghasilkan dari ICO di saat kondisi pasar seperti sekarang ini adalah menemukan proyek yang akan sukses. Namun ini bukanlah suatu hal yang mudah. Tidak ada analis yang bisa meramalkan masa depan dengan bola ajaib, dan di pasar saat ini tidak ada sesuatu yang dapat melindungi investor dari menyaksikan proyek yang mereka pilih jatuh, atau menghilang seperti matahari terbenam dan lari membawa uang mereka. Bahkan perusahaan permodalan ventura yang paling bertabur bintang dan investor ICO hanya dapat menebak 1 dari 10 proyek. Investor non-profesional, bahkan berisiko lebih besar karena mereka tidak memiliki kualifikasi untuk mempelajari proyek, tidak seperti yang bisa dilakukan oleh investor yang terlatih.
Hanyalah pendekatan dengan teknologi baru untuk menciptakan sebuah ekosistem yang dapat dipercaya dan dengan mengubah model ICO lah, yang dapat membantu untuk memperbaiki keadaan ini.
Apa Yang Seharusnya Kita Lakukan?
Yang ideal adalah, adanya suatu platform yang akan meregulasi proyek ICO yang ada di pasar. Hal ini mungkin terdengar seperti khayalan, dan beberapa orang akan mengatakan bahwa kita memiliki pemerintah untuk melakukan itu, tapi mari kita hadapi bahwa pada kenyataannya pemerintah bergerak lamban dan membiarkan terlalu banyak hal yang buruk terjadi dan lolos begitu saja, selama bertahun-tahun.
Tentu, kita memiliki Ethereum, tetapi apa yang bisa dilakukannya untuk mengatur proyek yang tak terhitung jumlahnya, yang ada di dalamnya? Sama sekali tidak ada, karena tidak ada pengaruhnya. Hal yang sama berlaku untuk jaringan Bitcoin, NEO, Waves, dan hampir semua coin yang populer. Algoritma Proof of Work atau Proof of Stake tidak ada artinya dalam konteks ini, bahkan kontraproduktif, karena node mereka cenderung hanya bekerja untuk keuntungan mereka sendiri, terlepas dari siapa yang mereka layani.
Proyek, tidak peduli apa yang mereka buat, haruslah memiliki semacam rencana implementasi. Jika tidak, maka mereka bahkan tidak layak. Tetapi permasalahan bagi para investor sejauh ini adalah untuk dapat benar-benar memantau pelaksanaan proyek itu sendiri, dimana hal itu merupakan suatu yang menakutkan, jika melihat fakta bahwa banyak tim proyek tidaklah kompeten atau bahkan tidak ada. Diperlukan platform yang akan membuat proyek dapat bertanggung jawab atas apa yang mereka janjikan. Dan satu-satunya cara untuk meminta pertanggung jawaban mereka adalah dari apa yang menjadi tujuan utama dalam menyelenggarakan ICO, yaitu uang.
Temukan Akar permasalahannya: Uang
Uang adalah inti dari pasar crypto dan hanya ada satu cara untuk memastikan bahwa itu tidak disalahgunakan, dicuri, dengan lebih diarahkan pada pelaksanaan tujuan proyek yang mereka nyatakan, dan ini bergantung pada teknologi blockchain itu sendiri.
Blockchain menyediakan akuntabilitas, tapi anehnya, mengapa belum ada yang berpikir untuk menggunakan aspek teknologi yang memaksa proyek untuk mematuhi roadmap yang mereka buat. Ada banyak alasan untuk parodi ini, tetapi kenyataannya tetap tidak ada jaringan besar yang telah berupaya untuk mewujudkan tujuan ini dengan memberikan kemungkinan pada investor untuk mendapatkan pengembalian dana mereka, jika proyek tidak memenuhi janji-janjinya. Permasalahannya terletak pada melacak pelaksanaan dari tujuan proyek dan imbalannya adalah dalam bentuk pemberian dana.
Apakah itu mungkin?
Apakah melacak pelaksanaan tujuan proyek benar-benar merupakan suatu rintangan yang besar ketika kita memiliki alat yang sangat kuat seperti blockchain yang bisa kita gunakan? Rasanya tidak.
Charity (amal), adalah sebuah istilah di dalam alkitab yang terkait dengan bantuan dan mencintai orang terdekat dalam arti kebajikan. Namun pada kenyataannya, charity adalah soal uang. Uang yang disalahgunakan. Seringkali, uang yang diberikan sebagai sumbangan untuk suatu organisasi amal sama bermanfaatnya seperti yang kegiatan amal yang diposting di Facebook untuk orang yang membutuhkan dan kelaparan. Pasar charity ini kehilangan setiap sen-nya dari segala bentuk kecurangan, dan juga komisi administratif dan rintangan lainnya.
Dan disinilah ada penggabungan yang tidak biasa dari charity dan blockchain muncul untuk membantu pasar crypto yang dan para pesertanya dalam bentuk proyek charity blockchain W12. Inti dari proyek ini terletak pada penyelenggaraan DAO (Decentralized Autonomous Organization) dari berbagai jenis dan tujuan, roadmap yang spesifik dan tahapan utama pelaksanaannya. Dana diperoleh oleh tim dan pengembang hanyalah untuk memenuhi tujuan yang telah mereka tentukan, yang ditujukan untuk menciptakan produk dan ekonomi token terukur. Jika tujuan ini tidak dipenuhi, pembeli token dapat memperoleh kembali bagian dari dana mereka yang tidak terpakai. Solusi ini tampaknya akan mengurangi risiko secara signifikan, meningkatkan transparansi, melindungi dari scam dan menghilangkan kebutuhan untuk mempercayai proyek dalam hal pelaksanaan roadmap, karena platform ini sendiri yang akan memantau baik pelaksanaan dari setiap tahapan dan akan mendistribusikan dana kepada proyek, sesuai dengan tahapan yang mereka selesaikan.
Lebih dari itu, jika Anda memilih untuk beramal, dan ingin memastikan bahwa uang Anda benar-benar digunakan untuk sesuatu hal yang baik, maka W12 adalah solusi untuk Anda, karena proyek ini pada awalnya dirancang sebagai platform charity yang akuntabel yang kemudian berkembang menjadi infrastruktur untuk memantau pelaksanaan proyek lain yang telah mendaftar. Ribuan panti asuhan, sekolah, dan proyek sosial yang signifikan akan memberi manfaat bagi umat manusia jika dana yang dialokasikan untuk tujuan ini tidak disalahgunakan. Dengan menggunakan W12, semua orang dapat melacak bagaimana uang mereka digunakan, jika mereka ingin membantu dengan beramal.
Satu-satunya pertanyaan adalah, bahwa pasar charity ini 44 kali lebih besar dari pasar ICO, yang pada tahun lalu jumlahnya mencapai lebih dari 700 miliar dolar AS, yang menurut data resmi, lebih dari setengahnya tidaklah mencapai tujuan. Pasar ini benar-benar buram, dimana sejumlah besar uang yang ada dihabiskan untuk biaya administrasi, pemasaran, dan sebagainya.
Versi pertama dari solusi W12 telah selesai dikembangkan, dan kontrak dengan beberapa proyek untuk melakukan penjualan token dengan menggunakan model ini telah ditandatangani, dan dijadwalkan akan dimulai pada akhir Oktober. Proyek W12 ini juga menyediakan sejumlah akun premium yang akan memberi keuntungan lebih, seperti yang tercantum di website, yang juga memiliki bukti bahwa proyek ini telah mendapatkan pengakuan, dan partnership dengan lebih dari 100 proyek lain yang telah mendaftar.
Mari menatap ke depan
Mari kita hadapi kenyataan yang buruk bahwa pasar ICO seperti yang kita tahu sebelumnya itu telah mati, terkubur dan membusuk di pemakaman crypto bersama dengan ratusan koin yang mati. Satu-satunya cara untuk mengubah situasi ini dan mendapatkan keuntungan lagi adalah dengan berinvestasi dalam model yang dilindungi. Suatu model sentralisasi yang didesentralisasi seperti yang ditawarkan oleh proyek seperti W12, yang memiliki semua hal teknis dan akuntabilitas yang telah diakui.
Pasar membutuhkan sentralisasi yang terdesentralisasi, berdasarkan pada prinsip-prinsip pertanggungjawaban atas janji yang dibuat dan mekanisme yang dapat dipercaya yang akan memantau penggunaan alokasi dana, dan pengembalian dana tersebut jika proyek mengalami kegagalan. Dan jika pasar ini bertahan, perlu ada perubahan dari mekanisme pembuatan uang yang berbau penipuan, menjadi sebuah ekosistem yang bekerja dengan melayani para pesertanya. Dan jika pelaku pasar beralih ke solusi yang menawarkan jaminan untuk mendapatkan keuntungan, maka pasar pastilah akan melambung bahkan lebih tinggi lagi.