Menjaga Bumi dengan Menanam Pohon Umur

in #contestearthday6 years ago (edited)

8dba5136-a173-45f1-b8da-90514b65ff37.jpg

Dua minggu terakhir ini, aku sangat terpesona melihat pohon-pohon yang berjejer rapi di sepanjang jalan menuju wilayah kampus Darussalam Banda Aceh. Pohon-pohon itu mempunyai bunga bewarna putih dan merah muda, berbentuk benang sari.

Dulunya aku tidak terlalu memperhatikan pohon-pohon tersebut, tapi dua minggu belakangan pohon itu sedang musim berbunga. Saat melewatinya, pohon yang rindang tersebut begitu cantik dengan bunga-bunga yang sedang mekar, ibarat bunga sakura di Jepang. Hanya saja, ini lebih indah kerena perpaduan daunnya yang hijau seperti payung, diselingi dengan bunga-bunga perpaduan antara putih dan merah muda.

35dc8e7c-e57f-488d-92c0-e8c4d5dbdb3d.jpg
Daerah sekitaran Taman Putroe Phang

Ternyata pohon ini juga ada di sekitaran pusat kota Banda Aceh, tepatnya di samping pagar Taman Putroe Phang. Aku Sempat nanar melihat keindahan bunga dari pohon tersebut, saat setiap kali melewati jalan di pusat Kota Banda Aceh.

Bahkan pohon yang sama juga terdapat di parkiran Masjid Pondopo Gubernur Aceh. Bentuknya lebih besar dibandingkan pohon-pohon yang kulihat di pinggir jalan. Tingginya lebih 20 meter menurut perkiraanku dan pasti usianya puluhan tahun atau mungkin ratusan tahun.

Sempat aku bertanya kepada si dia (calon suami) mengenai pohon ini ketika kami salat di Masjid Pondopo Gubernur Aceh. Di bawah pohon itu terdapat pondok kayu yang sering kami gunakan untuk diskusi seusai salat di masjid tersebut.

ea4f96f6-b6a2-4675-b2e2-ae76ab22c1b5.jpg
Perkarangan Pendopo Gubernur Aceh

“Adun, kira-kira siapa ya yang menanam pohon ini? Tahu nggak apa nama pohonnya? Pasti usianya sudah tua, atau mungkin dia menyaksikan kehidupan pada masa kerajaan dulu. Andai Adoe bisa masuk ke pohon ini dan menyaksikan kilas sejarah masa lalu pasti asyik ya?” Aku terus mengoceh di depannya, tanpa menunggu satu persatu jawaban darinya.

Sepertinya dia tidak tertarik untuk menjawab pertanyaanku itu, mungkin karena dia juga tidak tahu. Aku sempat kesal padanya ketika ocehanku tidak digubris olehnya dan menampakkan wajah kesal karena sikap datarnya.

Kemudian dia memandangiku sambil tersenyum dan mengatakan “Adoe lon yang cantik, Adun juga tidak tahu tentang sejarah pohon ini. Yang Adun tahu kita pernah kemari dan saling berbagi cerita di bawah pohon yang rindang ini. Itulah sejarah pohon ini bagi kita berdua. Kalau Adoe penasaran, carilah sejarah pohon ini dengan menanyakan ke orang-orang yang tinggal di sini, mungkin Pak Irwandi tahu tentang pohon ini. Lalu buat sebuah tulisan supaya semua orang juga mengetahuinya”.

Aku tersenyum mendengar perkataannya yang rada-rada romantis itu, hingga menimbulkan ide yang melahirkan gagasan di tulisan ini.

f9222a48-77ea-483d-bd31-8af8ce27bfe6.jpg

Rupanya Pohon itu Bernama Trembesi

Sesuai saran dari psikolog yang menanganiku, aku disuruh untuk berolah raga setiap pagi sebagai terapi untuk mengurangi beban psikologisku. Jadi sekarang, setiap pagi aku rutin ke Lapangan Blangpadang untuk sekadar senam jantung sehat atau jalan cepat, mengelilingi lapangan yang menpunyai keliling kurang lebih 800 meter itu.

bf021e26-17a9-4927-9d7a-4cb32d08443b.jpg
Daerah Lapangan Blangpadang

Rupanya pohon yang menimbulkan rasa penasaranku selama ini juga terdapat di Lapangan Blangpadang. Di sekeliling lapangan itu ditumbuhi oleh pohon yang sama seperti kulihat di Masjid Pendopo, pinggir jalan menuju Darussalam, dan di pagar Taman Putroe Phang.

Kemudian aku mengfoto pohon itu dan mengirimkannya ke grup Whats App Perempuan Peduli Leuser (PPL), berharap ada yang mengetahui jenis pohon apa itu. Benar dugaanku, ternyata @purchel anak Mapala mengetahui nama pohon tersebut. Rupanya pohon itu bernama trembesi alias bak hasan teungut (dalam bahasa Aceh).

d7474a18-8383-4aaf-a129-26b72ee940f9.jpg
Bunga-bunga dari pohon Trembesi yang sedang mekar

Aku menertawai diriku yang cukup awam mengenali makhluk yang telah berjasa menyumbangkan oksigen kepadaku. Padahal aku sering mendengar nama pohon ini, tapi aku tidak mengenalinya, apalagi menanamnya. Sungguh memalukan dan menyedihkan.

Seumur hidupku aku tidak ingat apakah pernah ada menanam pohon? Yang kutahu aku sering menanam bunga bersama nenekku dulu, tapi kebiasaan itu sudah kutinggalkan sejak nenekku meninggal dunia.

Penyelamatan Bumi

Melihat keadaan bumi yang menua lebih cepat karena penjarahan pohon-pohon oleh orang yang tidak bertanggung jawab, aku pun terpikir untuk berbuat untuk penyelamatan bumi. Namun, apa yang bisa kuperbuat oleh seorang kuli tinta sepertiku ini?

Aku pun teringat sebuah kontes menulis tentang Gagasan Steemian dalam Menjaga Bumi yang diposting melalui akun @nasir83. Kontes itu dibuat sebagai peringatan Hari Bumi (Earth Day) pada 22 April nanti. Tentunya aku bersemangat untuk mengikuti kontes ini, apalagi ketika mengingat ucapan si dia yang menyuruhku menulis pohon yang baru kutahu bernama trembesi itu.

c30a4484-1044-429f-8c7b-134acac26ee4.jpg
Aku ke garden shop

Aku berkeinginan untuk menanam 26 batang pohon, saat ulang tahunku yang ke-26 nantinya di tanggal 20 Agustus 2018. Jadi, inilah yang disebut dengan pohon umur yaitu menanam pohon sesuai dengan umur kita. Salah satu pohon yang kutanam nantinya ialah pohon trambesi yang menjadi favoritku saat ini. Seharusnya aku menanam pohon semenjak umurku yang pertama, tapi hidayah dan ide itu baru muncul sekarang.

Saat aku pelatihan PPL dulu di Gayo Lues, aku melihat banyak pohon pinus di sana dan berkeinginan untuk menanam pohon pinus juga. Apalagi saat salah satu pemateri yang melatih kami menceritakan tentang pentingnya arti sebuah pohon bagi kehidupan.

Dia mengatakan “Bila semisalnya kalian mati besok, apa yang akan kalian lakukan?” Kami pun terdiam. Rupanya kami disuruh menanam pohon seperti yang pernah Rasulullah saw sampaikan dalam hadisnya.

Sekiranya hari kiamat hendak terjadi, sedangkan di tangan salah seorang di antara kalian ada bibit kurma, jika dia mampu menanam sebelum terjadi kiamat, maka hendaklah dia menanamnya (HR. Imam Ahmad).

Sayangnya aku belum menanam pohon juga sampai sekarang hingga akhirnya aku mempunyai gagasan untuk menanam pohon umur di setiap hari ulang tahunku.

ac21e1ef-729e-4e8f-97eb-9cc7a8521c4e.jpg
Survey harga trembesi

Sebentar lagi aku berusia 26 tahun, jadi butuh 26 bibit pohon terbaik yang nantinya kutanam saat aku berulang tahun.

Melihat salah satu syarat dari kontes tersebut, gagasan yang disampaikan harus diimplementasikan dengan hadiah yang didapat, jadi bila tulisanku ini terpilih maka hadiahnya akan aku gunakan untuk membeli bibit pohon dan merawatnya seperti diriku sendiri.

Kenapa harus menunggu di hari ulang tahun? Mungkin di antara sahabat steemians pasti ada yang bertanya demikian. Menurutku menanam pohon bukan perkara menanamnya saja, tapi bagaimana merawatnya hingga pohon tersebut tumbuh besar dan berguna menghasilkan oksigen, seperti pohon trembesi yang kulihat di Masjid Pendopo.

Bisa saja mungkin aku ikut aksi tanam pohon yang diadakan oleh suatu komunitas atau pemerintah. Namun, sudah dipastikan tidak ada upaya merawatnya, setelah ditanam ditinggalkan begitu saja tanpa mengetahui apakah pohon itu hidup atau mati.

Aku yang sudah tiggal di bumi selama seperempat abad lebih setahun, tentulah sudah menghirup jutaan ton oksigen semenjak lahir. Rasanya cukup naif bila aku terus mengambil oksigen tersebut tanpa meninggalkannya ke anak cucuku nanti.

Pohon yang kita tahu sebagai makhluk penghasil oksigen berkat hasil metabolisme di dalam tubuhnya, haruslah tetap ada di muka bumi meskipun usiaku terus menua. Jadi, aku bermaksud di setiap hari ulang tahunku ada satu pohon atas namaku yang tumbuh di bumi ini, sebagai ganti akan oksigen yang kuhirup selama ini.

Pohon Penyumbang Oksigen

Secara fisiologis tumbuhan mempunyai kemampuan untuk menyerap karbondioksida (CO2) dari lingkungan, untuk proses metabolisme dalam tubuhnya yang kemudian dikeluarkan dalam bentuk oksigen (O2).

c567bb02-39c5-4f49-842e-52e47528fcf3.jpg
Jalanan menuju daerah Jembatan Pango

Proses ini terus berlangsung selama masa hidup pohon tersebut. Semakin banyak pohon di suatu daerah, maka kadar oksigen di area tersebut akan meningkat. Namun begitu juga sebaliknya bila pohon di suatu daerah berkurang, maka oksigen pun menjadi terbatas.

Tumbuhan mempunyai tingkat kelangsungan hidup yang tinggi, biasanya pohon seperti jenis trembesi bisa hidup sampai ratusan tahun, bila tidak ada gangguan. Jika kamu ke hutan, pasti kamu menemukan pohon dengan ukuran raksasa yang usianya mencapai ratusan tahun. Pohon itu tetap ada bila tidak ada yang menebangnya dan dia terus mengeluarkan oksigen untuk kebutuhan hidup makhluk lainnya seperti menusia dan binatang.

b761ae5b-72d7-4e27-b13c-81f919159a50.jpg

Berdasarkan referensi yang kubaca bahwa sebuah pohon dewasa menghisap karbondioksida sekitar 24 kilogram setiap tahunnya dan sebagai gantinya, dia akan mengeluarkan oksigen yang bisa digunakan oleh dua orang dewasa selama setahun.

Hal ini dibuktikan oleh penelitian Dr. Ir. Endes N. Dahlan, seorang dosen di Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor yang meneliti tentang pohon trembesi. Menurutnya trembesi dewasa mampu menyerap hingga 28.442 kg karbondioksida pertahunnya. Jaringan akarnya yang luas mampu menyimpan 900 meter kubik air di dalam tanah pertahun dan mengtransfer 4.000 liter air per hari. Sedangkan usianya bisa mencapai ratusan tahun, semakin tua pohonnya semakin besar pula kemampuan dalam menghasilkan oksigennya.

Mungkin itu sebab banyak pohon trembesi yang di tanam di sekitaran Kota Banda Aceh yang kuyakin penanamannya itu pada masa Pemerintahan Hindia Belanda. Betapa bagusnya perencanaan kota yang dilakukan dulu sehingga kita tidak begitu tersiksa karena kekurangan oksigen.

Oleh karena itu pula aku juga berkeinginan mewarisakan bumi ini kepada generasi mendatang, dengan menanam satu pohon di setiap hari ulang tahunku. Tidak perlu banyak, satu setiap tahunnya yang sudah pasti kurawat, lebih berguna dari pada menanam 1000 pohon, tapi tidak terawat. Bukankah Tuhan menyukai amalan yang sedikit, tapi konsisten terus dilakukan?

c4874b30-7bd7-463a-9393-069fd41d4783.jpg

Untuk tahun ini aku berharap bisa menanam 26 pohon dengan 8 pohon trembesi, 8 pinus, dan 10 pohon pala. Selanjutnya aku menanam satu setiap usiaku berkurang tiap tahunnya hingga usiaku habis meninggalkan bumi. Pohon itulah yang menjadi tanda bahwa berapa lama umurku di bumi.

Kamu juga bisa melakukan hal yang sama seperti apa yang akan kulakukan. Ulang tahun yang selama ini kita rayakan dengan suka cita padahal itu semakin dekatnya dengan kematian, hanya sia-sia bila nantinya kita mewariskan bumi dalam keadaan sakit untuk anak cucu kita. Jadi, marilah kita berinvestasi untuk bumi dengan menanam satu pohon umur di setiap hari kelahiran.

Semoga harapanku untuk menanam 26 pohon dengan tiga jenis pohon berbeda, bisa terwujud saat ulang tahunku yang ke-26.

Alasan kenapa aku ingin juga menanam pohon pinus dan pala, akan kujelaskan bila nanti tulisan ini terpilih menjadi gagasan terbaik steemian dalam menjaga bumi.

d7474a18-8383-4aaf-a129-26b72ee940f9.jpg

Sort:  

Semangat terus ya. 1 pohon untuk kehidupan

Yups, pasti. Mohon doannya🙏

Semoga 26 pohon terealisasi dek😇

Amin ya Allah semoga saja ya kak.

Adun nyumbang Pohon Pala dan Tenaga Menanam, Ya!
Ingatin juga ya 1 minggu sebelum Hari Miladnya, biar kita ambil di tempat penyemaian nya. Cari terus tempat utk di Tanamnya.

Asyik, ada yang nyumbang ne. Kayaknya jadi tanam pohon umur di ulang tahun yang ke-26. Aku maunya bibit pala sambutan ya, biar hidupnya tahan lebih lama. :)

Semoga menang kak. Pengen ikut juga. Masih 600 lbh kata tlisannya. Hee

Ayo ikutan meramaikan supaya kita sama2 membuat aksi penyelamatan bumi.

Loading...

Great idea! 26 pohon untuk 26 tahun, berarti sudah menyediakan pasokan oksigen setahun untuk 52 orang. 👏

Semoga terwujud, kak!

Amin, insyaallah akan diwujudkan saat ulang tahun yang ke-26 nantinya.😊

Ide cemerlang, mantap kak yell, semoga terealisasikan, dan semoga sukses dalam kontes ini, aaminn 😊

Amin, semoga ada juga yg mau melakukan hal yang sama, sehingga kita selalu tercukupi kebutuhan oksigennya.

Keren....semoga berhasil 💪👍👍

Amin, ya Allah. Terima kasih dukungannya.

Mantap kak @yellsaints tulisannya keren. Jadi pengen banyak nulis khazanah sekitar. hehe

Ayuk nulis biar menginspirasi banyak orang :)

Sangat menginspirasi sekali :)

Terima kasih sudah berkunjung :)

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.13
JST 0.028
BTC 57451.97
ETH 3105.02
USDT 1.00
SBD 2.32