Pemanasan Global Telah Berada Di Teras Rumah Kita!

leaf-3162421_1280-02.jpeg

img source

Hola steemian....

Sebentar lagi, kita akan memperingati hari bumi. Peringatan ini akan jatuh tepat pada tanggal 22 april nanti. Hari bumi ibarat hari raya bagi para pegiat lingkungan hidup, selalu disambut dengan sukacita dan gempita. Seperti juga pada peringatan hari lingkungan hidup sedunia, setiap memperingati hari bumi pelbagai acara yang berkaitan dengan isu lingkungan di helat. Ada yang menggelar kampanye dengan aksi teatrikal di jalanan, bersih-bersih pantai dan lingkungan sekitar, ada juga yang menggelar acara penanaman mulai dari transplantasi terumbu karang di dasar lautan hingga reboisasi lahan. Pokoknya semua aktivis lingkungan meuseuraya merayakan peringatan serentak di seluruh dunia ini.

Tapi apakah kita tahu bagaimana sejarah hari bumi? Dan apa pula latar belakangnya? Kiranya di era keterbukaan informasi seperti sekarang, ditambah dengan mudahnya akses internet yang ada pada gawai yang kita pegang, tentu tidak sulit menemukan sumber tersebut. Tapi ya lagi-lagi itu kembali kepada tingkat kemauan kita untuk mencari dan membaca. Sudah menjadi rahasia umum, banyak dari warganet yang lebih memilih menghabiskan bergiga-giga kuota untuk mengakses berita hoax dan ikut debat tak berujung di sosial media. Maka dari itu saya akan menuliskan sedikit saja di sini sebagai pengetahuan singkat bagi kita semua.

Hari bumi pertama sekali diperingati oleh Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tanggal 20 Maret. Organisasi himpunan negara-negara di dunia itu memilih tanggal 20 maret sebab pada tanggal tersebut matahari berada tepat di atas kepala orang Pontianak. Loh, apa hubungannya dengan orang Pontianak? Bukan dengan orangnya, tapi dengan kotanya. Kan di sekolah dulu sudah pernah diberitahu oleh guru kalau Pontianak itu berada tepat di atas garis maya ekuoator? Jangan-jangan kamu selalu cabut atau tidur waktu mata pelajaran geografi ya? Nah, PBB menggunakan momen ini sebagai peringatan hari bumi. Yaitu pada saat matahari berada persis di atas garis ekuator. Tanggal ini pertama sekali dicanangkan oleh pegiat perdamaian John McConnel tahun 1969.

Tahun berikutnya, Senator dari negeri Paman Sam Gaylord Nelson menyerukan tanggal 22 April sebagai hari bumi. Waduh, kenapa diganti? kalau di Indonesia, hal ini sudah pasti jadi bahan debat netizen. Apalagi jika politisi ini punya afiliasi dengan salah satu partai pemerintah. Di negeri ini apa saja tindakan pemerintah oleh warganet memang selalu jadi bahan debat tak berkesudahan. Hadeh!... Jadi alasan om Nelson memilih hari ini sebagai perayaan hari bumi karena pada tanggal tersebut bertepatan dengan musim semi di belahan bumi utara dan musim gugur di sebelah selatan. Nyan ban!


img source

Peringatan hari bumi pada dasarnya dilakukan untuk meningkatkan kepedulian umat manusia kepada bumi yang kita huni. Seperti kata orang-orang, bumi ini sudah tua dan mengidap komplikasi penyakit dalam tubuh rentanya. Dan semua itu akibat dari perilaku manusia yang dengan rakus mencukur hutannya, juga menyedot isi perutnya. Penggunaan energi fosil yang berlebihan untuk menyokong hidup manusia juga pada akhirnya menciptakan polusi yang semakin lama semakin betumpuk-tumpuk. Hal tersebutlah -juga dengan berbagai alasan lainnya- kemudian menjadi dasar yang membuat para peneliti sepakat pada suatu kesimpulan bahwa pemanasan global sedang terjadi. Alamak! apalagi ini?

Secara singkat kita bisa menyebut itu adalah sebuah gejala meningkatnya suhu di permukaan bumi. Efeknya apa? jangan jauh-jauh membayangkan mencairnya es di kutub yang katanya akan segera menenggelamkan bumi, jika kamu warga Aceh perhatikan saja di Gayo atau di daerah Saree sana. Apakah saat ini masih sedingin dulu? Pemanasan global ini juga menjadi penyebab menyusutnya salju abadi di Cartenz Pyramid, puncak Jaya Papua.

Saya pribadi suka menonton videografis yang banyak beredar di internet tentang pemanasan global ini. Pernah satu kali saya melihat videografis yang meramalkan bahwa peningkatan muka air laut akibat pemanasan golobal ini suatu hari akan menyebabkan kota Jakarta tenggelam. Juga ada sebuah video yang menunjukkan perbandingan luas tutupan salju abadi di Cartenz saat ini dengan tahun '80an. Benar-benar menakutkan sehingga membuat saya terdorong untuk belajar berenang sambil mempersiapkan diri untuk segera merencanakan pendakian sebelum semua es di Cartenz hilang!


img source

Para ahli dan peneliti pada akhirnya bersatu-padu mencari cara untuk dapat memperlambat laju peningkatan panas permukaan bumi ini. Tujuannya apa? yang pasti bukan untuk memberi kesempatan bagi saya belajar berenang sambil mempersiapkan pendakian Cartenz. Emangnya saya siapa? Usaha ini dilakukan tidak lain tidak bukan adalah untuk satu tujuan mulia, yaitu menyelamatkan hidup umat manusia. Bahwasanya jika tidak segera di ambil tindakan, bumi beserta penghuninya akan segera menghadapi bencana ekologi secara global dalam waktu yang tidak akan lama lagi.

Salah satunya adalah dengan menghimpun dana dari negara-negara industri sebagai bentuk kompensasi bagi negara-negara penghasil karbon. Negara-negara industri itu harus membayar sejumlah dana dengan sebuah skema - yang hingga saat ini saya tidak tahu persis seperti apa teknisnya - kepada negara tertentu sebagai biaya untuk menjaga kelestarian hutan di wilayahnya. Dan Indonesia adalah salah satu negara penerima dana program yang dikenal dengan istilah Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD) itu. Dana ini diterima Indonesia sebagai apresiasi dan dukungan terhadap upaya kita dalam kegiatan konservasi utamanya di Kawasan Ekosistem Leuser (KEL). Soalnya, masyarakat internasional telah mendaulat KEL sebagai salah satu wilayah paru-paru dunia selain hutan Amazon di Amerika Selatan. Jadi kalau KEL itu paru-paru kiri, Amazon itu sebelah kanannya. Tapi sebentar, berhubung sesuatu yang berbau "kiri" belakangan ini jadi semacam common enemy di Indonesia, maka ada baiknya kita ganti KEL itu jadi paru-paru sebelah kanan. Jadi kiri itu berat, KEL ga akan kuat. Biar Amazon aja.

Upaya mencegah pemanasan global itu sendiri belakangan ini cukup gencar dilakukan. Oleh Pemerintah Aceh upaya menekan laju deforestasi disikapi oleh gubernur Irwandi Yusuf yang saat itu menjabat dengan menerbitkan Instruksi Gubernur No. 5 Tahun 2007 tentang moratorium logging. Sontak, kebijakan ini membuat sekalian aktivis lingkungan bersorak. Kegiatan mencukur hutan tropis Aceh baik secara legal apalagi illegal akhirnya dihentikan. Meski kenyataan di lapangan tetap ada saja kegiatan perambahan hutan yang dilakukan oleh para oknum dengan berbagai modus, tapi setidaknya kebijakan tersebut berhasil menghentikan aktivitas para cukong pemegang HPH. Soalnya aktivitas illegal logging itu tidak seberapa dibandingkan dengan legal logging yang dilakukan perusahaan pemilik HPH jika diukur dari segi kuantitas. Meski idealnya, baik legal maupun illegal akitivitas penggundulan hutan apalagi dengan cara serampangan tidak boleh dilakukan. Bilapun harus membuka kawasan hutan, hendaknya dengan mempertimbangkan kearifan lokal serta berdasarkan azas keberlanjutan.

IMG-20170504-WA0034.jpg

Gubernur selanjutnya Zaini Abdullah kemudian juga melakukan terobosan penting. Ia memilih menyelamatkan lahan gambut sebagai penghasil karbon dengan menerbitkan Instruksi Gubernur tentang moratorium izin perusahaan sawit. Alih-alih bertekuk lutut pada investor perkebunan sawit yang telah lama meucuca di lahan gambut serupa Rawa Tripa, Zaini memilih untuk melakukan moratorium izin prinsip penanaman modal dalam negeri dan penanaman modal asing di bidang perkebunan kelapa sawit. Sekali lagi, para aktivis lingkungan bersuka cita.

Berhubung tulisan ini sudah 1000 karakter sehingga telah mencukupi syarat (hahaha) kita kembali ke peringatan hari bumi. Kita telah tau bagaimana sejarah hari bumi dan seperti apa ancaman pemanasan global telah berada di teras rumah kita. Secara sekilas kita juga sudah membaca seperti apa para pemangku kebijakan mengambil peran dalam menyelamatkan bumi. Mulai dari paguyuban negara dunia yang menggalang dana kompensasi untuk usaha menjaga bumi, hingga gubernur yang mengambil kebijakan menghentikan perambahan hutan dan menyelamatkan lahan gambut. Lalu apa yang harus kita lakukan?

Sebagai warga biasa yang beli rokok aja masih sebatang-dua tentu kita tidak mungkin ikut-ikutan nyumbang buat membiayai kegiatan konservasi wilayah hutan penghasil karbon. Juga tidak harus jadi gubernur dulu agar bisa menyelamatkan hutan dari pengrusakan. Kita sebagai orang biasa-biasa saja juga bisa mengambil peran itu, menjaga bumi yang kita cintai agar tak semakin hancur.

Caranya dengan memulai dari hal yang paling sederhana, yaitu dengan menerapkan pola hidup zero waste (bebas sampah), hemat dalam menggunakan energi terutama yang berasal dari bahan bakar yang tak dapat diperbarui, atau sekedar melakukan reboisasi lahan. Tidak perlu memikirkan kegiatan-kegiatan besar yang menghabiskan dana berjuta-juta. Cukup dengan membuang sampah pada tempatnya, mematikan perangkat elektronik yang sudah tidak digunakan serta menanam pohon di pekarangan. Semua itu meskipun hanyalah hal-hal kecil dan sederhana, namun akan berdampak besar jika semua orang melakukannya. Mulailah dari diri sendiri dan orang-orang terdekat kita. Sebab jika bukan kita yang menjaga bumi ini, lantas siapa lagi? Tidak mungkin kita berharap pada perusahaan-perusaan besar pelaku industri yang telah menghasilkan banyak sekali emisi. Kan, mereka sudah bayar kompensasi! ops!

Dalam memperingati hari bumi tahun ini, Mapala Hukum Unsyiah kebetulan juga mengadakan lomba foto bertemakan pencemaran sampah plastik. Tema ini dipilih oleh panitia sebagai tindak lanjut kegiatan kemah konservasi bertema sama pada akhir maret lalu. Jujur saja, salah satu motivasi saya mengikuti kontes ini tentu supaya saya bisa menang. Dan jika saya yang menang, hadiahnya akan saya gunakan untuk membantu mensukseskan kegiatan kawan-kawan Mapala saya itu. Sebab sebagai senior yang secara kemampuan beli rokok saja masih eceran, tentu saya harus pintar-pintar mencari cara untuk membantu para junior saya tersebut. Pun lagi, sudah beberapa kali saya dihubungi oleh panitia soal bantuan apa yang saya bisa berikan kepada mereka. Oleh karena itu mengetahui adanya kontes ini, tentu saya semangat sekali. Sebab saya berkesempatan membantu para aktivis muda itu memperingati hari bumi. Buat steemian yang suka fotografi, juga silahkan ikutan lomba ini. Soalnya pendaftaran peserta lomba terbuka untuk seluruh masyarakat Aceh. Untuk informasi lengkapnya silahkan lihat pada pamflet dibawah ini. Terakhir, saya ucapkan selamat memperingati hari bumi. Semoga suatu hari kita bisa mewujudkan bumi yang adil-lestari

IMG-20180414-WA0001.jpg

IMG-20180414-WA0002.jpg


Meureudu, 17 April 2018
Salam Lestari,

@senja.jingga

Sort:  

Awas, matahari di atas langit

Steemit ka rap di gulooong

Mudah-mudahan bumi tetap terjaga. Doa serta usaha mari kita bersama untuk peduli terhadap bumi. Salam lestari

Peringatan hari bumi di Aceh pertama x dilakukan oleh Mapala Hukum Unsyiah pda tahun 2007 bkerja sma dgn FFI... :)

Waktu abg ketua ya?

Bukan bembi, badak ketua nya, dn bukom sbgai ketua panitia,..

Hello @senja.jingga , I was designed to give advice to "steemit" users.

I recommend to increase this;

The most winning bid bot in the last 24 hours is ✅ "smartsteem"

You can enter "steembottracker.com" to find more offers.

You can make "Resteem" and advertise to the followers of the whale accounts.

"Resteem Bot" for you;

@hottopic has 18.500 Followers + 5200 Sp + Upvote with min +45 accounts.

I am a bot, I can not answer the comment. I hope I could help. Good luck.

Juara sudah terlihat 🏆

Pertandingan baru dimulai, bro 😀

Konon tahun depan bakal kemarau panjang setelah hujan terus selama 2 tahun terakhir. Menurut saya, baiknya kita ganti semua tanaman yg merusak lingkungan seperti sawit dan perbanyak menanam juga tanaman yg tidak perlu ditebang tapi menghasilkan banyak seperti gaharu. Tapi susah juga sih, ini soal mental dan pendidikan serfa kesadaran. Selama uang terus yang di dalam otak dan jadi tujuan, segala cara juga tidak akan mampu menyadarkan.

Iya mba, tapi lagi-lagi yang dilawan itu uang mba, Investasi. Butuh energi besar buat mendobraknya... 😞

Wah, keren aksinya. Semoga menang ya.
Terima kasih tentang sejarah hari buminya, sangat berguna untuk menambah ilmu pengetahuan.

Siaap... Terima kasih ya kak!

Aku kalo ud fara y bilang mantap g menang pun ga apa2

Hahaha... Macam betol x lah..

Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by senja.jingga from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.

If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.

Artikel yang menarik, dan bereh.. Saya baca lagi dulu ya, soalnya belum habis (panyang that nutuleh!)

Hahaha... Hai syarat minimal 1000 kata bang. Kiban bek panyang 😂

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.13
JST 0.028
BTC 57451.97
ETH 3105.02
USDT 1.00
SBD 2.32