Selamatkan Hutan Rawa Singkil

Latar Belakang

Aceh memiliki sejuta potensi sumber daya alamnya, baik sumber daya alam hayati maupun non hayati, hal ini tentu sebagai keuntungan suatu daerah itu sendiri yang memiliki kekayaan alam yang melimpah ruah. Adapun menjadikanya agar tetap bermanfaat tentu dengan menjaga ekosistem bumi, menjaga serta melestarikan sumber daya alam itu sendiri, yakni dengan tidak terus-terusan merusaknya. Sebab jika hal ini terjadi, sumber daya alam yang ada tidak akan menguntungkan kepada manusia itu sendiri, bahkan boleh jadi sebagai mala petaka. Hal ini tentu sangat berdampak buruk bagi kelangsungan hidup manusia maupun hewani.

Kita telah mendengar bahkan mungkin menyaksikan perambahan hutan dimana-mana, baik di media-media yang memberitakan maupun langsung di tempat kejadian perkara perambahan. Kasus ini hampir setiap minggu kita dengar khususnya di Indonesia.

image
Photo oleh Ali Akbar/Klikkabar

Disini saya mengambil satu contoh perusakan bumi, sumber daya alam yang sangat berpotensi di Aceh, yaitu Suaka Margasatwa Rawa Singkil. Pada tanggal 14 april 2018, yaitu empat hari yang lalu dilansir dari sebuah akun Youtube Official NET News dengan judul “Hutan Rawa Singkil Dibakar Untuk Lahan Sawit – NET 12”. Sebelumnya juga sudah beberapa kali terjadi perusakan di Hutan Rawa Singkil ini secara liar dan brutal. Meski sudah beberapa kali diperingatkan namun masih ada saja manusia yang merusaknya.

Hal tersebut diatas tentu berdampak buruk bagi pertahanan bumi, sebab Hutan Rawa Singkil ini merupakan sumber kehidupan bagi yang berada disekitarnya, namun, kini nasib Hutan Rawa Singkil yang dijuluki The Little Amazon ini mengalami kerusakan yang begitu parah. Bahkan kerusakanya setiap tahun terus bertambah. Luasnya yang semula 102.500 hektar berkurang hingga 81.338 hektar. Hal ini tertuang dalam Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 166/Kpts-II/1998.

"Luas hutan gambut Suaka Margasatwa Rawa Singkil disebutkan mencapai 102.500 hektare. Namun, dalam perkembangannya, pada 2015, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 103/MenLHK-II/2015 dengan mengurangi hanya seluas 81.338 hektar".

Meskipun luas hutan konservasi tersebut telah berkurang drastis hingga 20 ribu hektare, namun perambahan-perambahan tidak juga ada henti-hentinya. Siapa yang harus bertanggung jawab atas semua ini, apakah manusia tidak lagi menghiraukan bumi?, apakah demi kesenangan yang bersifat sementara yang harus didahulukan?, sampai kapan manusia sadar bahwa pentingnya menjaga bumi. Apakah harus menunggu bencana barulah kita sadar?. Allah SWT berfirman yang artinya:

"Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagiaan negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan".

Jika demikian, sudah jelaslah bahwa Allah SWT membenci setiap hamba-Nya yang berbuat kerusakan ekosistem bumi, juga satwa-satwa yang hidup didalamnya, sebab burung-burung itu pun adalah makhluk ciptaan Tuhan. Sebagai manusia yang taat dan mengaku menghambakan diri kepada Allah SWT sudah sepantasnya manusia sebagai khalifah di muka bumi ini menjaga agar tidak ada kesenjangan-kesenjangan ekosistem bumi. Sehingga bencana seperti banjir, longsor dan lain sebagainya jauh dari manusia.

Hutan Rawa Singkil diperkirakan sangatlah langka, mungkin hanya beberapa kawasan saja yang seperti Hutan Rawa Singkil ini. Sebabnya adalah potensi yang dimiliki oleh Hutan Rawa Singkil ini sangat bernilai tinggi. Terbukti dari jenis flora dan fauna yang akan kita temui disana. Selain potensi tersebut juga terdapat jenis pepohonan yang bernilai tinggi seperti kayu kapur, damar, ramin, meranti, jelutung dan bintangur. Juga terdapat jenis bahan yang lainnya yang tentunya berguna bagi manusia, seperti rotan, resin serta bermacam buah-buahan.

Dari latar belakang diatas dapat kita simpulkan bersama bahwa Hutan Rawa Singkil ini sangat bernilai tinggi dan tentunya menjadi kelangsungan hidup manusia itu sendiri. Apalagi banyak masyarakat seputar Aceh Selatan, Subulussalam juga Singkil mencari nafkah di Hutan Rawa Singkil itu sendiri, menangkap ikan misalnya dan lain sebagainya. Dengan begitu sudah sepantasnya kita menjaga keberlangsungan hidup Hutan Rawa Singkil ini hingga anak cucu kita nantinya, dan bahkan lebih dari masa itu.

image
Photo oleh: Chik Rini/Mongabay

Lokasi Hutan Rawa Singkil

Lokasi Hutan Rawa Singkil terletak di Kabupaten Aceh Singkil Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Jika dari Singkil sendiri, menuju jalan desa Teluk Rumbia, kemudian menaiki perahu beberapa menit untuk sampai ke lokasi Hutan Gambut Rawa Singkil ini. Terdapat tiga kabupaten/kota yang melingkupi Hutan Rawa Singkil. Seperti yang dilansir oleh Leuser Development Programme 1995, menyebutkan sebagai berikut:

“Hutan Rawa Singkil merupakan kawasan hutan rawa pantai yang terletak di daerah pantai barat Aceh. Kawasan ini memiliki bentuk seperti botol di mana lehernya berujung pada bagian utara. Bagian baratnya dibatasi oleh pantai pasir putih yang berbatasan dengan Laut Hindia yang merupakan tempat perlindungan penyu. Sebelah timur dan selatan berbatasan dengan Sungai Alas, sementara di sebelah utara dibatasi oleh Sungai Trumon”.

Dari penjelasan yang dikutip dari Leuser Development Programme 1995 di atas, maka dapat kita pahami bersama bahwa letak lokasi Hutan Rawa Singkil itu meliputi Singkil, Subulussalam dan Aceh Selatan.

image
Photo oleh Junaidi Hanafiah/Mongabay

Solusi atau Gagasan

Hutan Rawa Singkil kalau terus-terusan dirusak seperti ini tentu akan mengalami kefunahan, baik hutanya sendiri maupun jenis habibat yang hidup didalamnya. Untuk mencegah terjadinya kerusakan tersebut tentu membutuhkan gagasan-gagasan sebagai penopang atau penahan mencegah terjadinya kerusakan Hutan Rawa Singkil.

Dari itu penulis mempunyai beberapa tawaran solusi untuk mencegah kerusakan yang terus menerus yang dilakukan oleh manusia yang tidak bertanggungjawab.

Berikut solusi dari penulis:

  1. Membuat regulasi yang bersifat mengikat kepada pelaku perusakan Hutan Rawa Singkil, serta ditindak lanjuti secara tegas. Jika pelakunya melibatkan perusahaan maka berlaku pasal berlapis.
  1. Reboisasi menanam pohon-pohon disekitar Hutan Rawa Singkil.
  2. Petugas penjaga Hutan Rawa Singkil semakin diperbanyak, tentunya dengan memberi pembekalan latihan yang cukup. Serta penjagaan yang semakin diperketat.
  3. Menyelesaikan sengketa tanah Hutan Rawa Singkil dengan perusahaan atau perorangan dengan perhutani. Sehingga nantinya tidak ada lagi alasan pengrusakan Hutan Rawa Singkil untuk lahan pertanian.
  4. Mengajak generasi muda untuk aktif meneliti Hutan Rawa Singkil, sehingga mereka tahu fungsi hutan itu sendiri.
  5. Mengikut sertakan masyarakat setempat untuk mengelola Hutan Rawa Singkil sehingga tidak ada kesenjangan sosial nantinya.

Penulis yakin begitu banyak solusi yang jitu serta menarik dari teman-teman lain, namun saya merangkumnya sampai enam saja. Semoga dengan solusi tersebut dapat bermanfaat, tentunya dapat mencegah terjadinya pengrusakan hutan itu sendiri.

Dari beberapa gagasan di atas penulis kembali merangkumnya untuk di implementasikan nantinya, hal ini karena keterbatasan yang di miliki oleh penulis. Yakni jika terpilih, penulis akan melakukan Reboisasi/menanam pohon-pohon disekitar Hutan Rawa Singkil.

Demikian postingan dengan tema Gagasan Steemian Dalam Menjaga Bumi ini. Semoga bermanfaat untuk makhluk juga untuk bumi.

Salam hangat penuh cinta,
@djamidjalal

image
Banner KSI Chapter Barsela

Sort:  

Semangat berkarya, semoga menang. 🙏🙏
jangan lupa makan biar sanggup menghadapi kerasnya kehidupan ini..

Ahaaa...
Soal itu tenang bang, aku selalu makan. Haa
Jangan lupa dukunganya bang di vote lewat postingan yang bikin kontes. Votenya dibagian komentar, peserta di wajibkan ngirim link postingan kesana. Disanalah penentunya. Heee

Oh Singkilku. Semoga menemukan jalan keluar terbaik, Aamiin

Aamiin...
Miris bang.

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.13
JST 0.030
BTC 67271.13
ETH 3515.41
USDT 1.00
SBD 2.70