DARI HOBI, MIMPI SAMPAI PUISI YANG MENJADI SAKSI

in #contest6 years ago (edited)

Salam sejahtera sehat selalu ya popon dan selamat #ultahpopon. Mendengar dua kata ulang tahun, siapa yang tak bahagia? Semua pasti bahagia dengan dua kata ulang tahun.

Saya adalah seorang yang menyukai puisi. Bagi saya menulis puisi adalah cara saya bahagia. Menulis, menulis dan menulis hanya itu yang saya lakukan.

Puisi selalu saja memberi keriangan pada saya. Dengan berpuisi, saya menemukan dunia yang begitu akrab dan hati yang begitu lembut.

Berpuisi memberikan gizi dalam hidup saya. Waktu kecil saya bahagia mengumumkan pada teman-teman kalau saya akan keliling dunia dengan puisi.

Mimpi yang diumumkan kadang melahirkan nyeri. Tak jarang saya menerima pandangan sinis dan kata-kata yang tak manis. Konyol memang. Namun apa yang salah dengan mimpi. Tak ada yang salah. Karena bermimpi hak semua orang. Karena bermimpi adalah cara saya menambah energi.

Mimpi yang diumumkan, bisa jadi boomerang, saya sadari itu. Tapi saya selalu yakin tak ada mimpi yang disia-siakan Ilahi.

Saya mulai menemukan titik terang atas mimpi saya. Saya nyantri di Al-Amien Prenduan dan di sinilah saya bertemu dengan Sanggar Sastra Al-Amien (SSA)
images.jpg
Sanggar Sastra Al-Amien (SSA), sangat mudah diucap dan diingat. Sanggar inilah tempat saya menempa. Tempat saya memilih dan memilah diksi.
Jamal D Rahman (salah seorang dari sekian orang penting di Majalah Sastra Horison) adalah senior saya di sanggar ini.

Jum'at, 20 Mei 2005 merupakan hari yang sangat bersejarah bagi saya dan teman seangkatan saya, kami dilantik menjadi pengurus sanggar oleh Jamal D Rahman.

Tahun yang sama untuk pertama kalinya, puisi-puisi saya dimuat di Radar Madura, media yang begitu bergengsi kala itu. Media yang disepakati menjadi tolak ukur sahnya sebagai keluarga besar SSA.

Pemuatan puisi saya di Radar Madura, seakan menjadi tiket bagi saya diperbolehkannya memperdalam dunia tulis menulis oleh kedua orang tua saya.

Tak hanya itu, di tahun yang sama, saya dan beberapa penulis sanggar mendapatkan sertifikat dari UNESCO karena telah ikut serta memeriahkan peringatan hari puisi sedunia dengan puisi-puisi kami.

Saya semakin akrab dengan puisi. Puisi seakan menjadi udara untuk bernafas. Atau menjadi ruh yang menempati tubuh. Keakraban ini saya yakini sebagai anugerah dari Allah.

Tahun 2008, awal pondok pesantren al-Amien Prenduan memiliki situs internet, al-amien.ac.id dan membuka rubrik sastra, alhamdulillah puisi saya berkesempatan merasai rubrik sastra yang pertama.

Ketika Majalah QALAM terbit secara nasional dan juga ada rubrik sastranya, alhamdulillah puisi saya ikut menyemarakkan edisi perdananya.

Saya dengan puisi kian akrab. Media sosial bernama facebook tempat saya menuangkan segala yang terdetak. Di facebook, saya bisa leluasa berkenalan dengan siapa saja dan membaca serta bebas mengomentari karya teman-teman facebook.

Kala itu, saya lebih suka memakai akun facebook Penyair Dari Timur. Akun ini pulalah yang menjadi media pertemanan saya dengan Hanna Fransisca dan penulis antar bangsa.

Konde Penyair Han yang sempat menggemparkan dunia sastra di awal kemunculannya, saya tak sempat menyaksikannya. Saya dikirimi 3 buku beserta undangan menghadiri lounching, karena saya berstatus guru pengabdian, saya hanya bisa merasakan getaran buku itu, dari tempat saya mengabdikan diri.

Lagi-lagi puisi berjodoh dengan saya. Allah melapangkan jalan takdir, saya bisa merasakan getaran Konde Penyair Han di pondok Al-Amien Prenduan tercinta, tepatnya, 21 Maret 2011 Hanna Fransica datang ke pesantren beserta etnis Tiong Hoa dan buku tersebut dibedah serta diapresiasi dengan tiga bahasa.
11081191_360270714179318_632080746363522088_n.jpg
Sumber Foto Ketika Baca Puisi di Japan Foundation Jakarta, Agustus 2011

Japan Foundation Jakarta adalah saksi paling bersejarah dalah hidup saya, tempat inilah panggung pertama saya baca puisi di Ibu Kota dengan memakai baju khas Madura.

Saya membacakan puisi tentang Sakera dalam Bahasa Madura. Ayah saya juga ikut menyaksikan saya secara langsung.

Di Japan Foundation Jakarta semua pembaca puisi menampilkan ciri khasnya. Semua memperlihatkan jurus andalannya dalam membaca puisi.

Di Japan Foundation Jakarta, selepas membaca puisi, saya langsung berganti pakaian dan mengambil tempat duduk yang berlainan, cara ini saya anggap paling nyaman. Saya menghindari dunia yang hingar bingar dengan menyamar.

Ternyata saya bertemu dengan seorang bermata jeli, bernama Bapak Endo, salah seorang berpengaruh di PDS HB Jassin, Bapak Endo menyodorkan kartu nama dan meminta saya untuk bermain-main ke PDS HB Jassin, saya pun menyanggupi dan datang bersama rekan-rekan penyair yang lain.
425595_2775612676425_1966378593_n.jpg
Sumber Foto Ketika Baca Puisi di UPSI Perak Malaysia (2012)
Popon sahabatku. Allah tak pernah menyia-nyiakan mimpi hambaNya. Segala mimpi yang diajukan dalam doa pasti Allah akan menjawab dan mengabulkan. Namun prosesnya ada yang sangat cepat dan ada pula yang sangat lambat.

Keistiqamahan tak pernah menipu. Istiqamah lebih baik dari seribu karomah memang benar adanya. Allah memberi kejutan pada saya.

Menyirat Cinta Haqiqi seakan menjadi tiket bagi saya mewujudkan mimpi. Puisi yang saya buat untuk merayakan ulang tahun saya, dimuat dalam buku tersebut.

Tahun 2012 adalah tahun paling istimewa. Di tahun inilah pertama kali saya berada di Malaysia. Berada di UPSI Perak Malaysia dalam acara yang sangat mendebarkan. Membacakan puisi saya sendiri. Puisi yang saya buat tepat di hari ulang tahun saya dan menemukan jodohnya, di negeri seberang, bernama Malaysia.

Allah memberi keajaiban dalam hidup saya. Lewat dunia yang saya gemari. Dunia puisi yang begitu memikat hati. Saya bisa keluar negeri sekaligus baca puisi, yang saya tulis tepat di hari ulang tahun saya.

Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada bang @popon, kak @mariska.lubis, bang @aiqabrago, dan bang @andhika12 dan salam kreatif dari Madura untuk seluruh rekan steemian

Madura, 30 Maret 2018
DQmVZDafjfm4nzjXAZKrwkuFDNuRwnT2mAGG7G8vGjs9Jme_1680x8400.jpg
Moh. Ghufron Cholid ||@mghufroncholid31

Sort:  

Wow! Selalu kagum dengan orang-orang yang bisa merangkai kata demi kata, menjadi bait bait puisi, yang penuh makna dan rasa.

Kereen! :)

Hadza min fadli rabby.... salam kreatif buat @alaikaabdullah semoa semakin istiqamah berkaya dan berdaya

Wah, keren mas.. Jadi kepengen banyak belajar tentang sastra daei @mghufroncholid31

Seorang rekan saya sesama guru namanya Muhammad Duan Salis, katanya juga dari sanggar ini kalau tidak salah.

Orang Cirebonkah kl orang cirebon kemungkinan kakak kelas saya... kakak tingkat saya di sanggar

Coin Marketplace

STEEM 0.39
TRX 0.12
JST 0.040
BTC 70463.21
ETH 3549.83
USDT 1.00
SBD 4.87