Seni Merayakan Ulang Tahun yang Mendebarkan

Ulang Tahun adalah dua kata yang sangat mudah diucapkan. Sangat sering didengar dan dapat memberi kebahagiaan bagi yang mengalami. Dalam merayakan ulang tahun pastinya memiliki seni yang beragam.
Ada yang merayakan ulang tahun dalam kesepian yang menggetarkan. Kesepian yang hanya menyajikan kenangan bersama orang terdekat, kenangan yang pernah menjadi manis saat kebersamaan digelar. Namun menjadi perayaan sunyi, saat yang memikat hati telah pergi atau tiada.
Ada pula yang begitu riang mengabarkan ulang tahunnya kekhalayak, sehingga semua tahu kalau ada waktu paling mendebarkan dalam hidupnya. Kebahagiaan yang tak hanya ingin dialami sendiri melainkan semua yang dekat, semua yang mengenal atau semua yang ada di sekitar dapat merasakan energi bahagia.
Ada yang merayakan ulang tahunnya dengan beruasa sebagai penanda syukur pada yang kuasa.
#ultahpopon agaknya hadir dalam nuansa yang ingin semua tahu bahwa kebahagiaan mesti dirayakan bersama dan kreativitas mesti diasah secara istiqamah.
Selamat ulang tahunpopon, ulang tahun yang kreatif, mengundang semua steemian untuk ikut merayakannya seraya mengungkap sisi lain dari hidupnya yang menggembirakan.
Sisi yang membuat seseorang untuk tidak sungkan mengungkap segala yang terdetak dalam hatinya.
Tak bisa disangkal dan diingkari semua memiliki harapan yang bervariatif begitupun bangga dengan apa yang sedang dijalani sebagai upaya mensyukuri karenia.
Banyak yang ikut merayakan ultahpopon dengan kreatif yang menggugah, mengungkap sisi lain dari hidupnya yang penuh kharisma.
Saya hanya seorang ibu rumah tangga, istri dari seorang suami dan ibu yang kini sedang hamil anak kedua. Sedang putri pertama sudah meninggal, Allah lebih mencintai keadaan putri kami, sebagai orang tua tentu hati kami remuk. Namun menyadari segala akan kembali serta segala hanya titipan hanya ikhlas yang bisa kami lakukan.

Ashlihatul Millah adalah kado istimewa pernikahan kami, kebersamaannya dengan kami namun sangat berarti dan sangat mewarnai.
Sebagai seorang ibu tentu sangat remuk hati ini, kehilangan putri semata wayang, tapi saya juga seorang hamba yang menyadari ketentuan Tuhannya, yang menegaskan kematian adalah tamu yang pasti datang. Tapi saya seorang istri yang punya suami, yang tak ingin nyeri menguasai hati.
Untuk menyiasati nyeri kami adakan pertemuan kecil, kebersamaan kecil dengan menumpahkan segenap kebahagiaan dan melupakan segenap kenyerian yang ada.

Bagi saya setiap hari adalah hari ulang tahun, terlebih setelah meninggalnya putri pertama dan saya diberkahi untuk hamil anak kedua, kado tercinta yang istimewa di hari pernikahan kami.
Saya terus menjadi istri periang dan menyukai dapur sebagai ruang kreatif memasak. Ruang meracik cinta. Seni membahagiakan suami dimulai dari dapur.
Ya, dapur telah menjadi ruang terasyik bagi saya, mengusir segala duka dan menyulapnya sebagai inspirasi mendatangkan bahagia.
Dapur menjadi ruang tak terpisahkan dari kebahagiaan yang saya alami.

Inilah surga terkecilku popon, surga itu bernama suami, surga itu dimulai selepas segala yang haram menjadi halal dalam perayaan cinta.
Selamat ulang tahun popon dan hal yang paling nikmat dari ulang tahun pernikahan kami adalah makan bakso beranak bersama-sama.

Madura, 28 Maret 2018