Travel with friends | Biligual
This is a travel trip with friends, to Padang-West Sumatra. we departed through Sultan Iskandar Muda Airport to Minangkabau airport but first transit at Kuala Namu airport in North Sumatra. when we arrived at the plains we had planned our trip to the Lemabah Anai Waterfall in Padang Panjang District after that proceeded to witasa Jam Jam (Jam Gadang, Minang language) and continued to Sihanok Gorge a cliff that was tired because of the earth earthquake fault process during the period ancient times according to a legend story of minangkabau society.
Sultan Iskandar Muda International Airport, also known as Sultan Iskandar Muda Airport (IATA: BTJ, ICAO: WITT), is an airport that serves the City of Banda Aceh and its surroundings, located in Blang Bintang District, Aceh Besar, Aceh Province. The name of this airport is taken from the name of Sultan Iskandar Muda, an Indonesian National Hero from Aceh. to serve domestic and international routes. There are currently international flights, namely to Kuala Lumpur, Penang (Malaysia) and Jedah for Umbrah and Hajj Season.
The airport has also functioned as a basis for dispatching and matching assistance for victims of the 2004 Aceh Earthquake and Tsunami, which are traveling back and forth from various regions of the World, to be distributed to isolated refugees in various areas hit by the Tsunami in Aceh. After being hit by the Tsunami on 26 December 2004, it has been renovated and has a runway of 3,000 meters that can accommodate wide-bodied aircraft. On October 9, 2011 a Boeing 747-400 managed to take off and landing, proving that this airport could be a transit point for international airlines. Sultan Iskandar Muda International Airport gets the World's Best Airport for Halal Tourists in Halal World in Halal Tourism Awards 2016.
Kualanamu International Airport (IATA: KNO, ICAO: WIMM) is an international airport serving the city of Medan, North Sumatra. The airport is located 26 km east of downtown Medan. This airport is the second largest airport in Indonesia after Soekarno-Hatta International Airport. The location of this airport is a former plantation area of PT Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa located in Beringin, Deli Serdang, North Sumatra. Construction of this airport to replace the Polonia International Airport which has been over 85 years old. Kualanamu Airport is expected to become an international transit base airport for Sumatera and its surrounding areas.
Anai Valley is one of the famous waterfalls and became the tourism mascot in West Sumatra. The people of Padang used to call it by (Aia Tajun or Aia Mancua Anai Valley of Minang language). This waterfall is about 35 meters altitude is part of the river flow Batang Lurah Dalam from Mount Singgalang that leads to Anai fault area. This waterfall is in the western Anai Valley Nature Reserve,
There are 3 waterfalls in this location, one of which is located on the side of the road which is often known as the Anai Valley Waterfall. The other two waterfalls are covered by dense forest, so they are not widely known by the public. Tourists who want to see the two waterfalls can travel about 15 minutes from the location of Anai Valley Waterfall.Tak far from the location of this waterfall there is a large river flow of rocky water flowing clear. Above the river across the Dutch railway bridge rail.
Jam Gadang is located in downtown Bukittinggi, West Sumatera, Indonesia. This clock tower has a clock with a large size on four sides so called Jam Gadang, Minangkabau terminology meaning "big clock". Jam Gadang was completed in 1926 as a gift from the Queen of the Netherlands to Rook Maker, secretary or controleur Fort de Kock (now Kota Bukittinggi) during the reign of the Dutch East Indies. The clock tower architecture was designed by Yazid Abidin Rajo Mangkuto, while the first stone laying was done by Rook Maker's first son who was then 6 years old.
There are 4 hours with a diameter of 80 cm each in Jam Gadang. The clock is imported directly from Rotterdam, the Netherlands via Teluk Bayur port and is mechanically driven by a machine made only 2 units in the world, the Jam Gadang itself and Big Ben in London, England.
Thank You for Reading my writing
Best Regards @yaniarakundo
Bahasa INDONESIA
Inilah perjalanan wisata bersama sahabat, menuju Padang-Sumatera Barat. kami berangkat melalui Bandara Sultan Iskandar Muda menuju bandara Minangkabau akan tetapi terlebih dahulu transit dulu di bandara Kuala Namu di Sumatera Utara. saat tiba di padang kami sudah merencanakan perjalanan kami ke Air Terjun Lemabah Anai di Kabupaten Padang Panjang setelah itu melanjutkan ke witasa Jam Besar (Jam Gadang, bahasa Minang) dan dilanjutkan ke Ngarai Sihanok sebuh tebing yang tebelah karena proses patahan lempengan bumi akibat gempa pada masa zaman dahulu menurut sebuah cerita legenda masyarakat minangkabau.
saat di Bandara Sultan Iskandar Muda.
Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda, dikenal juga dengan Bandara Sultan Iskandar Muda (IATA: BTJ, ICAO: WITT), adalah sebuah bandar udara yang melayani Kota Banda Aceh dan sekitarnya, yang terletak di wilayah Kecamatan Blang Bintang, Aceh Besar, Provinsi Aceh. Nama bandara ini diambil dari nama Sultan Iskandar Muda, seorang pahlawan Nasional Indonesia dari Aceh. untuk melayani rute domestik dan internasional. Saat ini sudah ada penerbangan internasional, yaitu ke Kuala Lumpur, Penang (Malaysia) dan Jedah untuk Umbrah dan Musim Haji.
Bandara ini juga pernah difungsikan sebagai basis pengiriman dan peneriamaan bantuan untuk korban Gempa Bumi dan Tsunami Aceh 2004, yang hilir mudik dari berbagai wilayah di Dunia, yang akan distribusikan kepada para pengungsi yang terisolir di berbagai wilayah yang dihantam Tsunami di Aceh. Setelah dilanda Tsunami pada 26 Desember 2004, telah direnovasi dan memiliki landasan pacu sepanjang 3.000 meter yang mampu menampung pesawat berbadan lebar. Pada 9 Oktober 2011 sebuah Boeing 747-400 berhasil melakukan take off dan landing, yang membuktikan bahwa bandara ini bisa dijadikan tempat transit bagi perusahaan penerbangan internasional. Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda mendapatkan Bandara Terbaik Dunia untuk Wisatawan Halal di Dunia Halal dalam tajuk Halal Tourism Awards 2016.
Bandara Kuala Namu Sumatera Utara
Bandar Udara Internasional Kualanamu (IATA: KNO, ICAO: WIMM) adalah sebuah bandar udara internasional yang melayani Kota Medan, Sumatera Utara. Bandara ini terletak 26 km arah timur dari pusat kota Medan. Bandara ini adalah bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. Lokasi bandara ini merupakan bekas areal perkebunan PT Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa yang terletak di Beringin, Deli Serdang, Sumatera Utara. Pembangunan bandara ini untuk menggantikan Bandar Udara Internasional Polonia yang telah berusia lebih dari 85 tahun. Bandara Kualanamu diharapkan dapat menjadi bandara pangkalan transit internasional untuk kawasan Sumatera dan sekitarnya.
Tibalah perjalanan pertama kami di Air Terjun Lembah Anai
Lembah Anai adalah salah satu air terjun yang terkenal dan menjadi maskot pariwisata di Sumatera Barat. Orang Padang biasa menyebutnya dengan ( Aia Tajun atau Aia Mancua Lembah Anai bahasa Minang ) . Air terjun ini berketinggian sekitar 35 meter ini merupakan bagian dari aliran Sungai Batang Lurah Dalam dari Gunung Singgalang yang menuju daerah patahan Anai. Air terjun ini berada di bagian barat Cagar Alam Lembah Anai,
T erdapat 3 air terjun di lokasi ini, salah satunya di antaranya terletak di pinggir jalan yang sering dikenal dengan Air Terjun Lembah Anai. Dua air terjun lainnya tertutup oleh lebatnya hutan, sehingga belum banyak dikenal oleh masyarakat luas. Wisatawan yang ingin menyaksikan dua air terjun tersebut dapat menempuh perjalanan sekitar 15 menit dari lokasi Air Terjun Lembah Anai.Tak jauh dari lokasi air terjun ini terdapat aliran sungai besar berbatu yg mengalir air yang jernih. Di atas sungai tersebut melintas jembatan rel kereta api peninggalan Belanda.
Jam Gadang terletak di pusat kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia. Menara jam ini memiliki jam dengan ukuran besar di empat sisinya sehingga dinamakan Jam Gadang, sebutan bahasa Minangkabau yang berarti "jam besar". Jam Gadang selesai dibangun pada tahun 1926 sebagai hadiah dari Ratu Belanda kepada Rook Maker, sekretaris atau controleur Fort de Kock (sekarang Kota Bukittinggi) pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Arsitektur menara jam ini dirancang oleh Yazid Abidin Rajo Mangkuto, sedangkan peletakan batu pertama dilakukan oleh putra pertama Rook Maker yang pada saat itu masih berusia 6 tahun.
Terdapat 4 jam dengan ukuran masing-masing 80 cm pada Jam Gadang. Jam tersebut didatangkan langsung dari Rotterdam, Belanda melalui pelabuhan Teluk Bayur dan digerakkan secara mekanik oleh mesin yang hanya dibuat 2 unit di dunia, yaitu Jam Gadang itu sendiri dan Big Ben di London, Inggris.
inilah akhir dari perjalan kami di Wisata Bersama sahabat di Sumatera Barat
Thank you for taking part in this months #culturevulture challenge. Good Luck.
Thank you @culturevulture upvote me
Congratulations @yaniarakundo! You received a personal award!
Click here to view your Board
Congratulations @yaniarakundo! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!