A Forgotten Tragedy Trisakti | Tragdei Trisakti Yang Terlupakan

Februari,14, Jakarta bleed. Trisakti student 4 died from a shot in front of its own campus in Grogol, West Jakarta. to-empatnya, Eagle Mulya Lesmana, Hafidhin Royan, Hendriawan Sie, and Heri Hartanto was then assigned as a hero of the reform by the Government reform.

Events of Trisakti be milestones early resistance of the people of this country against the new order regime of despots, who during 32 years of the people's political rights, muzzling to plunder the economic independence of the people. As a result, only a handful of elite-controlled political, economic cake was only sampled a little Sandalwood pro conglomerate.

Unfortunately even though it has 5 President of the post-Suharto changed, Trisakti Tragedy does not also clearly complete. The investigation and an independent team (?) was formed, even military court trial ever held. But the results are far from satisfactory. Operators of the field pesakitan, while intellectual actors or perpetrators on it untouched.

This is pathetic. But this kind of issue to uncover is actually quite easy. Live match between the types of bullets and guns with TNI troops who were on duty when it around the campus of Trisakti, specifically directs his weapon to the Trisakti campus.

The problem is there is no political will from the organizers of the State HOUSE of REPRESENTATIVES and legal apparatus, so the case was never finished. If you want, why not touching whom commanders and officers of the time were in charge. Dig up the information as accurately as possible, dalami.

Reopen this case sake alleviation of history, so we have no debt on future generations. Alleviation means not want to open a case of revenge, but instead wanted to set the record straight.

Who the hell is actually the most responsible in the case of Trisakti? Who ya TNI Commander back then?

Tragedi Trisakti Yang Terlupakan

Jakarta berdarah. 4 mahasiswa Trisakti tewas karena tembakan di depan kampusnya sendiri di kawasan Grogol, Jakarta Barat. ke-empatnya, Elang Mulya Lesmana, Hafidhin Royan, Hendriawan Sie, dan Heri Hartanto kemudian ditetapkan sebagai pahlawan reformasi oleh pemerintahan reformasi.

Peristiwa Trisakti menjadi tonggak awal perlawanan rakyat negeri ini terhadap rezim lalim Orde Baru, yang selama 32 tahun memberangus hak berpolitik rakyat, hingga merampas kemerdekaan ekonomi rakyat. Akibatnya, politik hanya dikuasai segelintir elit, kue ekonomi pun hanya dicicipi sedikit konglomerat pro Cendana.

Sayangnya meski sudah 4 presiden berganti pasca Suharto, Tragedi Trisakti tak juga jelas penyelesaiannya. Penyelidikan dan tim independen (?) dibentuk, bahkan sidang mahkamah militer pun digelar. Namun hasilnya jauh dari memuaskan. Operator lapangan menjadi pesakitan, sementara aktor intelektual atau pelaku di atasnya tak tersentuh.

Ini menyedihkan. Padahal untuk mengungkap persoalan semacam ini sebenarnya cukup mudah. Tinggal cocokkan antara jenis peluru dan senjata dengan pasukan TNI yang sedang bertugas saat itu di sekitar kampus Trisakti, khususnya yang mengarahkan senjatanya ke kampus Trisakti.

Masalahnya memang tidak ada kemauan politik dari penyelenggara negara, DPR dan aparat hukum sehingga kasus ini tak pernah tuntas. Kalau mau, kenapa tidak menyentuh siapa komandan dan petinggi saat itu yang bertugas. Gali informasi selengkap mungkin, dalami.

Buka lagi kasus ini demi penuntasan sejarah, sehingga kita tak punya hutang pada generasi mendatang. Penuntasan kasus bukan berati ingin membuka dendam, namun justru ingin meluruskan sejarah.

Sebenarnya siapa sih yang paling bertanggung jawab dalam kasus Trisakti? Siapa ya komandan TNI saat itu?