Koruptor Kok Ada Pengkaderan

Sumber

Kampus sebagai lingkungan pendidikan diharapkan bisa melahirkan generasi yang idealis, kritis, berwawasan, berkarakter baik dan memihak rakyat. Mahasiswa yang berasal dari segala lini lapisan masyarakat diharapkan menjadi penerus estafet kepemimpinan negeri ini. Suatu hari tampuk kepemimpinan akan dipegang oleh mereka-mereka yang sekarang masih duduk dibangku kuliah. Kampus juga diharapkan menjadi benteng dari pengaruh radikalisme, budaya koruptif dan etika jelek lainnya.

Persoalan akan berbeda ketika biaya kuliah dirasa sangat berat ditambah dengan biaya hidup yang semakin hari semakin meningkat. Hal ini menjadikan sikap idealis dipetaruhkan. Belum lagi melihat beban orang tua semakin berat, jangankan meminta biaya pendidikan untuk kebutuhan hidup keluarga sehari-hari sulit dipenuhi.

Beberapa mahasiswa akan tergoda dengan iming-iming beasiswa dari luar kampus. Apalagi program pemerintah daerah atau dari sumber dana aspirasi anggota dewan. Beasiswa jenis ini biasanya di organisir oleh agen beasiswa. Agen ini bisa berasal dari kalangan mahasiswa itu sendiri bisa juga berasal dari luar kampus. Dengan pembagian 50:50 atau 70:30 seperti bagi hasil dana migas antara Aceh dengan Indonesia.

Bagi mahasiswa yang kreatif dan menghasilkan uang dari kreatifitasnya akan berpikir ulang untuk menerima tawaran beasiswa jenis ini. Banyak media sosial sekarang yang menghasilkan reward, bahkan kalau di tekuni dengan serius bisa menyisihkan penghasilan untuk membantu orang tua di kampung. Belum lagi dengan peluang lainnya, dari bisnis online hingga bekerja paruh waktu. Mahasiswa jenis ini akan jadi aset bangsa di masa yang akan datang. Seorang mahasiswa pastilah tidak sulit dalam menghasilkan karya, sebodohnya tulisan 5-6 alinia tidak sulit diselesaikan karena sejak duduk di semester 1 sudah diajarkan Metode Penulisan Karya Ilmiah. Mahasiswa kreatif akan melihat tantangan menjadi peluang dan peluang menjadi usaha.

Akan berbeda dengan mahasiswa yang kurang mengamalkan ilmunya. Mahasiswa jenis ini akan mengembat apa saja, dengan tawaran beasiswa seperti tertulis diatas dengan segera persyaratan dilengkapi. Padahal kalau disadari secara langsung sudah terlibat dan ikut menyuburkan praktik korupsi di negeri ini. Sebagai generasi penerus seharusnya sedikit peka, inilah permasalahan negeri ini yang sebenarnya perlu dihilangkan. Korupsi membuat negeri ini jatuh ke jurang kehancuran dan membuat rakyat hidup menderita. Jika di pandang dari sudut pandang agama pelaku korupsi hanya neraka tempatnya. Tetapi dengan dalih kesulitan ekonomi, biaya hidup dan biaya SPP manjadikan idealisme sebagai.mahasiswa tergadaikan. Mahasiswa seperti ini akan jadi kader koruptor dimasa yang akan datang.

Jika mahasiswa sebagai penerus estafet kepemimpinan sudah terlibat praktik korupsi maka budaya korupsi akan sangat sulit dihilangkan. Praktik korupsi di negeri ini sudah terlalu masif dan masuk ke segala lini kehidupan. Bagaimana negeri ini akan maju dan berkembang jika koruptorpun ada pengkaderan.