Menerima Belum Tentu Diterima.

in #busy7 years ago

You can’t get everyone to like you,

you can only get some to support you and

the good thing is, that’s okay

Sering kita dengar kata-kata pepatah yang selalu
mengingatkan bahwa siapa yang berbuat baik
akan dibalas dengan kebaikan. Namun, di kala
kehidupan abad ke 2-mencong-1 yang udah
nggak karuan ini, kita nggak selalu mendapatkan
kebaikan kembali. Terkadang, kita cuma dapat
ampas, bahkan ampasnya ampas kalau lagi sial.
Kata-kata pepatah hanya digunakan agar kita
nggak takut sama dunia yang sebenernya jauh
lebih kejam dari pada yang kita kira.

Contoh umum; kadang mau sebaik apapun sama
kakak kelas bakal tetep dianggap sampah,
iyakan? (semoga utas-utas di Indonesia selalu
sabar dan tabah dalam menjalani hidup, amin)

Bisa dibilang dunia ini nggak adil. Mau sebaik
apapun lo, pasti masih ada yang benci. Mau
sebagus apapun karya lo, pasti masih ada yang
gak suka. Mungkin kesannya gue terlalu dramatis
tapi ini jujur adanya.

Lah terus lo, gue, kita sekelurahan harus gimana?

1. Menerima bukan untuk dibalas

Kalau mau berbuat baik, then do it for the sake
of being kind. Jangan berharap untuk orang atau
makhluk tersebut bakal membalas kebaikan lo
dengan kebaikan juga. The world doesn’t revolve
around you, sweetheart, lo bukan poros dari
segalanya. Melainkan, lo termasuk dari planet
yang berputar bersamaan dengan planet-planet
yang lain. Kalau beruntung, akan ada bulan yang
ikut berputar dengan lo, akan ada orang yang
suka sama gaya lo. Dan kalau ternyata nggak
ada, mungkin lo harus introspeksi diri.
Tapi hampir nggak mungkin nggak ada yang suka,
kok. Pasti ada.

2. Sadar kalau orang lain punya pendapat yang berbeda

Let’s say, lo udah sering menabung, bersedekah
dan yang membantu orang yang nggak mampu
tapi masih ada yang ngomong “IH SOK ALIM
DEH LO” atau “BERASA APAAN LO?”

Lo diharapkan untuk diam sebelum melempar
kursi (harfiah atau virtual, kadang anon-anon
a*k fm perlu dilempari juga).

…….Atau lo bisa mencoba untuk mengerti
kalau nggak semua orang punya moral yang
sama dengan lo. Cara pikir orang berbeda-beda,
ada yang berpendapat kalau TATA KRAMA
DALAM BERBICARA (lagi-lagi ditujukan kepada
para anon a*k fm) itu penting, ada juga yang
berpendapat kalau berbicara lebih baik jujur,
apa adanya dan nggak pakai saringan. Kalimat
terakhir berhubungan dengan nomor
selanjutnya……..

3. Boleh Nggak Suka, Tapi Jangan Ngerasa Paling Benar

Tentu, lo nggak selalu sependapat dengan
sohib-sohib lo. Tapi, bukan berarti lo bisa
ngerasa kalau pendapat lo paling benar,
dan seenaknya merendah-rendahkan
temen lo. Semua orang punya perasaan,
yang sebaiknya lo jaga. Mentang-mentang
followers lo berjuta-ribu umat bukan berarti
lo punya hak untuk belagak kayak fashion
stylist-nya vogue terus asal nganggep rendah
gaya busana orang lain he he he

4. Jadi diri sendiri

Ini petuah paling salah sekaligus paling benar.
Kalau lo udah jadi diri lo sendiri terus banyak
yang gak suka- maksud gue dengan banyak
adalah sekitar satu angkatan, mungkin,
MUNGKIN, ada yang salah dengan sifat lo.
MUNGKIN lho guys.

Tapi, ternyata lo udah mencoba untuk berbuat
baik kepada sesama dan masih ada yang
komentar gemes-unyu-minta-disentil-pake-
kunci-inggris, ya, nggak usah didengerin.
Toh juga mereka lama-lama bakal bosen terus
ganti sasaran hujatan.

Intinya, pendapat orang mengenai diri lo sendiri
itu nggak penting. Nggak ada orang lain di jagat
raya bima sakti dan sekitarnya yang lebih kenal
lo daripada diri lo sendiri, kenapa butuh pendapat
orang lain? Yang banyak komentar biasanya iri
dan yang nggak suka biasanya mau mengubah
lo jadi apa yang mereka mau (untuk
dipergunakan demi keuntungan mereka sendiri).

Menerima

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 63792.82
ETH 2563.50
USDT 1.00
SBD 2.66