Pendidikan bagi Anak Sholeh
***
Steemian yang berbahagia...
Kali ini penulis ingin menguraikan tentang pendidikan bagi seorang Anak.
Anak adalah amanah Tuhan Yang Maha Esa yang harus dijaga, anak adalah investasi dunia akherat, anak adalah tumpuan keluarga, penyejuk jiwa sekaligus penyemangat hidup, singkatnya seorang anak sangat berharga bagi keberlangsungan kehidupan dan masa depan keluarga.
Menjadi anak yang sholeh dan sholehah tentu sebuah harapan bagi setiap orangtua, pendidikan yang diberikan orangtua kepada anak pun terkadang tidak sembarangan dan asal asalan, orangtua menentukan pendidikan yang berkualitas agar anak anaknya menjadi generasi penerus yang berkualitas, maka dinas pendidikan terkait merumuskan pendidikan yang baik agar mampu menciptakan generasi yang baik pula untuk masa depan bangsa dan negaranya, karena bangsa dan negara yang baik ditentukan oleh generasi anak-anaknya.
Rumusan metode pendidikan dan pengajaran di sekolah menjadi sangat berpengaruh bagi kemampuan lulusan, kemampuan lulusan inilah yang nanti akan berperan secara aktif dalam kehidupan bermasyarakat.
Terlepas dari konteks pendidikan formal, maka sesungguhnya Menilai pendidikan bukan hanya dari sisi pendidikan formalitas saja, melainkan penilaian itu juga diberlalukan pada tingkat pendidikan non formal, pendidikan non formal yang dimaksud adalah pendidikan yang berbasis budaya, pendidikan berbasis budaya dikategorikan kepada dua hal, pertama, adalah pendidikan keluarga, kedua, adalah pendidikan lingkungan. Pendidikan keluarga menjadi sangat penting peranya dalam mencetak generasi berkualitas, karena keluarga akan sangat berinteraksi secara langsung dengan anak, budaya yang tercipta dilingkungan keluarga selanjutnya akan menurun kepada kemampuan dan kebiasaan anak, jika penanaman dalam keluarga mengarah pada budaya pendidikan yang baik, maka baik secara kognitif maupun estetika akan terbentuk dalam diri anak. Anak seringkali meniru gaya orangtuanya berpakaian, berbicara, makan, minum, membaca, menonton termasuk dalam hobi orangtuanya. Kebiasaan menonton televisi orangtua akan ditiru oleh sang anak begitupun kebiasaan membaca dan sebagainya. Maka disini orangtua perlu memberikan tauladan yang baik agar mereka dapat merekam sesuatu yang baik pula.
Selanjutnya adalah lingkungan. Konotasi lingkungan pada konteks pendidikan bukan hanya lingkungan keluarga, melainkan lingkungan sekitar rumah, teman-temanya, tetangganya, pergaulanya dan kebiasaan lingkunganya. Lingkungan dalam konteks ini mengarah pada wilayah dimana anak tinggal. Jika budaya yang ditanamkan pada sebuah lingkungan baik maka akan menciptakan kebaikan pula bagi anak, tetapi jika lingkungan menciptakan budaya buruk maka bukan tidak mungkin anak juga akan meniru kebiasaan budaya tersebut...
Mudah-mudahan anak anak kita menjadi anak yang sholeh sholehah, menjadi anak berbakti kepada kedua orangtua, agama nusa dan bangsa. Amiiin..
Mantapp
Lanjutkan
Vote saya
Terimakasih atas jempolnya @nec10 😆😆
Sama-sama