Memahami Elemen "ISO" Pada Kamera DSLR

in #busy6 years ago

Selamat Siang Sahabat Steemian,

Bagi seorang fotografer profesional, istilah ISO, Shutter Speed dan Aperture (Triangle Exposure) adalah istilah yang sudah tidak asing lagi di telinga. Akan tetapi, bagi seorang fotografer pemula, atau yang baru berbilang hari dalam menggunakan kamera, tentu istilah semacam ini masih sangat terasa asing di telinga.
iso-fotografi.jpg

Dalam kesempatan ini, saya ingin mengulas nya satu persatu. Akan tetapi, tulisan ini akan saya buat secara bersambung. Hal ini di karenakan sempitnya waktu yang saya miliki, dan ingin focus pada satu pokok bahasan pada satu tulisan.

Pada tulisan yang pertama ini, saya ingin membahas tentang istilah ISO. Mudah-mudahan tulisan ini berguna bagi sahabat steemian yang sedang mendalami ilmu fotografi

APA ITU ISO?

ISO adalah Tingkat sensitifitas sensor kamera terhadap cahaya. Seperti yang kita ketahui bersama, dalam fotografi, cahaya merupakan komponen utama untuk mendapatkan gambar yang bagus. Ketika kita sudah bisa memaksimalkan cahaya natural yang sudah ada, maka sudah bisa di pastikan gambar yang akan di hasilkan juga akan bagus. Pertanyaannya, bagaimana kalau cahaya natural yang ada tidak maksimal alias cahaya nya tidak cukup? Maka jawabannya adalah ISO. ISO sangat di butuhkan ketika cahaya yang dibutuhkan kurang.

pengertian-ISO-fotografi.jpg

Logika sederhana nya begini. Andai ISO adalah setumpuk batu dan di isikan pada ember yang akan di isi air, maka semakin banyak batu, makin sedikit juga air yang di butuhkan. Begitu juga dengan ISO, semakin tinggi ISO, semakin sedikit juga cahaya yang di butuhkan.

Besaran angka ISO tergantung dengan spesifikasi kamera. Biasanya di mulai 100, 200, 400, 800, 1000 dst. Akan tetapi pada kamera DSLR profesional, ISO Nikon D600 misalnya, mampu mencapai pada angka 25000.

KAPAN SAAT YANG TEPAT UNTUK MENGGUNAKAN ISO?

Idealnya, penambahan angka ISO dapat di gunakan ketika kita mengalami minim cahaya. Misalnya pada malam hari, atau saat memotret di indoor. Misalnya, pada saat sahabat steemian menemui kondisi harus memotret objek yang yang bergerak cepat pada malam hari. Pastinya, karena malam hari tentu cahaya yang ada minim sekali.

tingkatan-iso-dslr.jpg

Karena objek nya cepat, maka sudah di bisa dipastikan kita menggunakan angka shutter speed aman, misal 1/250sec. Untuk Aperture, karena kemampuan lensa hanya bisa pada angka f3,5, maka sudah pasti kita menemui kendala pada minimnya cahaya. Maka saat kondisi seperti inilah fungsi ISO dapat di maksimalkan.

KONSEKWENSI TERHADAP PENGGUNAAN ISO YANG TINGGI

Penggunaan ISO tinggi akan memiliki efek samping berupa munculnya bintik-bintik putih (Noise) seperti pasir pada gambar. Pada beberapa kamera profesional seperti Nikon D3, efek samping ini sudah dapat di minimalisir oleh kamera.

PJun7Fw.jpg

Pada umumnya, banyak fotografer yang menganjurkan agar menghindari sebisa mungkin penggunaan ISO tinggi. Hal ini di sebabkan karena menghindari dampak noise yang sampaikan di atas.
Semoga artikel tentang “Memahami Elemen ISO Pada Kamera DSLR” ini dapat membantu sahabat Steemian yang sedang mendalami ilmu fotografi.


U5dsZCSruPxASBxsyEujvyghcNXbG35.gif

Salam,

@baimatjeh81

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 63050.55
ETH 2622.66
USDT 1.00
SBD 2.71