Kenapa Saya Fokus Menulis Sejarah Aceh di Steemit?

in #busy6 years ago

Teman-teman yang berbahagia.

Dalam sepekan lalu saya telah memutuskan untuk focus menulis soal sejarah Aceh dan Indonesia, dari masalah poliik, agama, budaya, seni, dan kearifan lokal. Namun, saya lebih mengutamakan menulis soal sejarah Aceh. Memang yang saya tulis adalah penggalan-penggalankecil dari peristiwa-peristiwa besar atau peristiwa unik yang dapat dibaca sepintas sambil menghabiskan segelas kopi atau segelas teh, atau paling tidak habis dibaca sekali duduk.

Adapun, keputusan ini saya ambil karena belum saya temukan steemian yang menyorot secara khusus dan terus-menerus sejarah Aceh masa lalu. Kadang-kadang timbul kesan bahwa banyak orang tidak terlalu tertarik dengan sejarah sendiri. Ini sangat berbahaya. Bila kita tidak mengenal sejarah kita sendiri, akan sulit muncul rasa cinta kita kepada Aceh. Sebagaimana munculnya rasa sayang terhadap seseorang, kita akan sulit jatuh cinta kepada orang yang tidak kita kenal.

Awalnya saya mengkhawatirkan tidak akan ada steemian yang tertarik membacanya. Ternyata saya salah. Tidak sedikit orang yang ingin tahu tentang tokoh-tokoh Kerajaan Aceh di masa lalu, dan bagaimana kehidupan mereka, dari perkembangan agama, budaya, bahkan cara mereka berdagang. Apa yang saya tuliskan memang pengulangan dan pembaharuan terhadap apa yang telah tertulis di buku, web, dan beberapa manuskrip kitab kuning.

Saya merasa berkewajiban menuliskan ulang dengan gaya saya sendiri soal sejarah Aceh. Sejah dulu sejarah Aceh tidak terkenal dan diabaikan dalam kurikulum sekolah. Semua tahu bagaimana besarnya Kerajaan Aceh Darussalam, tetapi tidak pernah di ajarkan di sekolah umum bahkan dayah. Sejak saya SD sampai kuliah tidak pernah disebutkan soal ini, seolah-olah Kerajan Aceh yang agung itu tidak pernah ada. Yang ada adalah sejarah raja-raja di Jawa, dari Hindu, Budha, sampai kemudian masuknya Islam ke Nusantara.

KAD3.jpg

Banyak orang tidak percaya bahwa Iskandar Muda pernah hidup. Sejarah yang telah dituliskan, terutama dalam kitab Busanussalatin adalah hanya khayalan penyair belaka. Memang tidak ada bukti sejarah yang bisa dijadikan pedoman, sebagaimana di Jawa dengan adanya berbagai bagunan megah peninggalan lampau, seperti candi Borobudur, candi Mendut, dan bagungunan-banugunan bekas kejayaan di masa lalu lainnya. Di Aceh tidak ada bagunan seperti itu, selain hanya masjid kecil Baiturrahman yang sekarang sudah mengalami beberapa kali pemugaran hingga menjadi besar. Memang ada temboktembok kcila yang menjadi benteng, tetapi tidaklah terlalu megah.

Para ahli sejarah selalu mempertanyakan tempa tegaknya istana megah raja-raja Aceh di masa itu. Beberapa orang beralasan bahwa bangunan-bangunan itu teah hangus terbakar dalam peperangan, sebagiannya musnah dihantam ombak karena berada di pinggir laut. Sedangkan nisan-nisan yang bertuliskan prasasti juga banyak yang hilang karena orang Aceh dan pemerintah sendiri tidak terlalu peduli. Yang mengejutkan saya, ada yang bilang, nisan-nisan itu dibongkar seseorang, kemudian di selundupkan ke luar negeri dengan harga milyaran rupiah. Sedangkan di Aceh, nisan-nisan itu patah dan terbongkar terkena sepak kaki lembu dan kerbau yang merumput di sekitar makam tua yang terbengkalai dan tak terawat.

Nah, untuk itulah saya sengaja berkutat dengan persoalan sejarah ini. Karena para penjelajah yang menjadi saksi mata saat mengunjungi Aceh dulu telah mencatatnya. Beberapa bukti lainnya, berupa puing-puing bangunan, koin emas, dan benda-benda berharga masih terselamatkan, yang dapat berbicara sebagai bukti yang tidak boleh diabaikan. Karena soal sejarah Aceh ini tidak terlalu dipedulikan, tidak ada dalam kurikulum pelajaran sejarah di sekolah, dan banyak orang yang tidak mengenal sejarah Aceh, saya tergerak untuk terus menuliskan sebatas yang saya tahu.

Kiranya saya lebih berguna menuliskan masalah ini ketimbang yang lainnya. Setidaknya, saya bisa menyumbangkan sesuatu yang lebih bermanfaat kepada Aceh. Dan, apa yang saya tuliskan di steemit ini mudah-mudahan akan membuka mata beberapa orang. Karena tulisan ini (mungkin abadi), orang akan dapat menelusurinya kapan pun, bahkan kelak ketika saya mati. Jadi, saya pikir, jika pun sekarang hanya beberapa orang saja yang membacanya, kelak akan ada banyak anak-cucu kita yang membacanya.

Saya cinta kepada Aceh dan saya cinta pada sejarah Aceh. Saya ingin orang-orang Aceh mengenal sejarahnya. Tidak perlu banyak-banyak. Hanya sepenggal semalam, dan sebulan akan menjadi 30 penggal. Tiba setahun akan mencapai 365 penggal, dan tanpa sadar sudah mengetahui begitu banyak tentang sejarah kita sendiri. Saya berharap bisa melihat Aceh maju dan bermartabat sebelum saya menutupkan mata untuk yang terakhir kali.

Sejarah adalah warisan untuk anak cucu. Kita wajib menjaga dan melestarikannya.

Salam hangat,
@arafatnur/ Arafat Nur
Pencinta sejarah Aceh dan sejarah dunia.


Sumber Foto: MediaTumblr

Sort:  

Ini adalah kali kesekian saya membaca postingan aduen @arafatnur, walaupun tidak rutin di tiap postingan.

Selama ini saya memang tidak mengomentari, lebih kepada pembaca yang budiman.
Setahu saya ada satu orang lagi steemian aceh yang konsisten mengangkat tema sejarah aceh, tentunya dengan gaya penyampaian berbeda.

Beliau adalah @isnorman, seorang penyuka sejarah dan juga penulis buku.

Jadi menyenangkan kalau banyak yang mengangkat tema sejarah Aceh.

Saya lebih suka dengan postingan yg bgini bang @arafatnur lanjutkan terus

Lanjutkan Bang menulis sejarah Aceh agar tidak terlupakan.

Luar biasa semangatnya @arafatnur salam KSI semoga sukses selalu

Sejarah Aceh banyak orang aceh yang belum tahu, karena sejarah Aceh jarang sekali di tulis. Karena orang tidak banyak sbg penulis

Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by mancingikan1 from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.

If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.

Coin Marketplace

STEEM 0.16
TRX 0.15
JST 0.028
BTC 54787.37
ETH 2302.94
USDT 1.00
SBD 2.35