Kicuit Batu, Si Burung Ocehan Migrasi dari Eropa

Biasanya jenis burung ocehan yang banyak dipelihara dan dikenal orang-orang selama ini memiliki habitat yang penyebarannya hanya ada di wilayah Indonesia dan beberapa negara di kawasan Asia. Tapi banyak juga jenis burung yang bersuara merdu yang habitatnya berada di benua Eropa dan menjadikan hutan Indonesia sebagai tempat migrasi sementara. Burung-burung migrasi ini tidak hanya bersuara merdu tapi juga memiliki tampilan fisik yang menarik dan berukuran sedikit agak besar. Adapun salah satu di antara burung migrasi yang diulas dalam artikel ini adalah burung Kicuit Batu.

Burung Kicuit Batu merupakan burung migrasi yang tempatnya berkembangbiak berada di kawasan benua Eropa, Siberia, dan Alaska. Tujuan bermigrasinya kawanan burung ini tak lain untuk menghindar dari musim dingin yang membekukan wilayahnya. Selain itu, negara-negara yang menjadi tujuan migrasinya pun cukup luas tidak hanya Indonesia saja tapi juga meliputi negara Afrika, India, Filipina, Australia, Korea, Jepang, dan beberapa negara Asia Tenggara.

Gambar: Burung Kicuit Batu

Sedangkan wilayah hutan Indonesia yang menjadi tujuan migrasi burung Kicuit Batu termasuk cukup luas dengan meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. Kehidupan kawanan burung ini di alam liar umumnya menghuni hutan yang berada di area dataran tinggi yang terdapat aliran sungai bersihnya. Biasanya burung Kicuit Batu mencari makan di sekitaran sungai dengan menyantap hewan air dan serangga kecil. Kebiasaan burung yang bertubuh sedang ini dalam mencari makanan dengan melompat dari bebatuan yang terdapat di sekitaran sungai. Selain itu, banyaknya kawanan burung Kicuit Batu yang bermigrasi ke hutan Indonesia tidak semuanya kembali ke negara asalnya untuk berkembang biak. Tapi ada juga beberapa di antaranya yang menetap dan berkembangbiak di hutan Indonesia.

Adapun ciri fisik burung yang bernama latin Motacilla cinerea memiliki ukuran tubuh yang tergolong besar dengan panjang hingga mencapai 19 cm. Warna tubuhnya cukup bervariasi yang terdiri dari warna kuning, putih, abu-abu, dan abu-abu kehitaman. Warna kuning tampak jelas di bagian bawah tubuhnya mulai dari dada, perut, sampai dengan tunggirnya. Warna putih tampak samar-samar di sekitaran bawah sayap, dagu, dan bagian atas matanya berupa garis lurus. Warna abu-abu terlihat di bagian sisi wajah, kepala, tengkuk, dan punggungnya. Sedangkan area tubuh yang berwarna abu-abu kehitaman terlihat di bagian kedua sayap dan ekornya.

Ciri lainnya yang bisa diulik dari burung Kicuit Batu adalah ukuran ekornya yang tergolong cukup panjang. Paruhnya yang berwarna hitam keabu-abuan berukuran agak panjang dan tidak terlalu tebal. Matanya tampak berukuran agak besar dan berwarna cokelat kehitaman. Perilakunya saat hidup di alam liar tidak hanya suka berada di sekitaran sungai yang banyak terdapat bebatuannya saja tapi juga dikenal sebagai burung lincah yang dapat terbang dengan cepat.

Nah, ciri kicauan burung Kicuit Batu ialah bervolume sedang yang terdengar nyaring. Nada kicauannya sedikit agak melengking dengan bunyi nada yang cenderung monoton atau diulang-ulang secara terus menerus. Selain itu, bunyi nada kicauannya yang monoton tersebut terdengar seperti “tzit...tziitt...tziittt”. Ketika berada di alam liar biasanya burung Kicuit Batu lebih sering mengeluarkan kicauannya saat sedang terbang.

Yup, itulah ulasan tentang burung Kicuit Batu yang merupakan burung migrasi dari benua Eropa yang keberadaannya banyak terdapat di hutan kita. Semoga dengan membaca artikel ini sampai tuntas dapat menambah wawasan kita seputar ragam jenis burung ocehan terutama tentang burung Kicuit Batu. Okey.

Oleh: Satria Dwi Saputro
([email protected])

Sumber Tulisan:
http://bio.undip.ac.id/sbw/spesies/sp_kicuit_batu.htm
http://www.kutilang.or.id/2012/11/09/kicuit-batu/

Sumber Gambar:
https ://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/8/85/Motacilla_cinerea_vogelartinfo_chris_romeiks_CHR4182.jpg