Books in the Dark
Tuan dan Puan Steemians...
Malam ini kami dilanda kesialan mendalam. Sejak azan Magrib, listrik padam. Suasana gelap. Gulita! Beberapa kegiatan terpaksa dilakukan tanpa sinaran cahaya. Mata hanya mampu menangkap satu warna, hitam. Kelam!
Ada hasrat ingin marah, tapi ditahan. Sebab, dalam kondisi begini, marah tiada berguna. Serba salah. Sebab, semarah apa pun, tagihan tetap harus dibayar.
Di tempat kami, mati lampu sudah seperti adat, harus dihormati, dihargai, dan dipuja-puji. Brengsek!
Tanpa sadar, atau mungkin sengaja, perusahan listrik itu telah membunuh peradaban. Sebab, siapa saja yang menghadirkan kegelapan, dia adalah pembunuh peradaban.
Tuan dan Puan lihat buku-buku itu, sengsara dalam gelap...
Demikian dulu Tuan dan Puan Steemians, lain waktu disambung kembali...
Membaca dalam gelap.
Gelap Gulita hati gundah Gulana, jangan sampai merana karenanya....
Semoga