Empat Gelombang; India, China, Muslim dan Barat
Salam hangat Stemians..
Pada kesempatan ini saya akan melanjutkan resensi dari pada buku "ASEAN Penggerak Perdamaian". Jika kemarin ulasannya secara umum, maka hari ini dan beberapa hari ke depan saya akan coba berbagi mengenai detail per bab-nya.
Di benua Asia, Asia Tenggara merupakan sebuah potret keberagaman yang unik lagi menarik, tak heran jika kawasan ASEAN dijuluki sebagai "Balkan-nya Asia". Multietnis, kekayaan budaya, hingga dampak/pengaruh luar yang turut membentuk negara-negara ASEAN pada satu corak yang langka.
- Gelombang India
Candi Borobudur di Indonesia dan Monumen Angkor Wat di Kamboja, adalah bukti daripada pengaruh India terhadap ASEAN. Bentuk serta arsitektur bangunan tersebut cukup terasa "rempah" India.
Selain bentuk bangunan, pengaruh India yang masih bertahan hingga hari ini ialah agama; Hindu-Budha. Di beberapa negara ASEAN, ada negara dengan agama Hindu sebagai mayoritas. Bahkan, di Indonesia sendiri, salah satu pulau terkenalnya, Bali, menjadi daerah yang 85% masyarakatnya pemeluk agama Hindu.
Selain itu, bahasa Sangksekerta, juga bagian dari luberan gelombang India. Bahkan, di Indonesia, beberapa institusi negara kerap menggunakan bahasa Sangksekerta. Di antaranya ialah institusi Polri dan TNI.
- Gelombang China
Salah satu bentuk atau ciri wajah penduduk ASEAN yang dominan adalah wajah China. Hanya Indonesia, Malaysia, Brunai yang relatif banyak wajah Melayu-nya. Sekalipun Singapura pernah menjadi bagian Malaysia, tetapi negarah tersebut kini didominasi oleh etnis China.
Sektor perdagangan menjadi salah satu pintu masuk silang budaya antara China-ASEAN. Di masa lalu, negara ASEAN seperti Vietnam kerap memberikan upeti cuma-cuma kepada China. Dengan harapan, China bisa menjadi beking sekaligus terbukanya akses untuk menjual produk mereka di China.
Pun begitu, hingga kini, seiringi dengan arah angin perekonomian dunia navigasinya cukup bisa disetir China, kerap kali, negara ASEAN melakukan kerja sama. Target terbesar negara ASEAN ialah China mau menanamkan investasi (FDI) di negara ASEAN. Proyek (Kereta Api Indonesi) serta pengeboran minyak di laut lepas Myanmar adalah dua dari contoh kerja sama ASEAN dengan China.
- Gelombang Muslim
Sebagai seorang Aceh, kami beruntung turut merasakan langsung pengaruh daripada gelombang muslim. Dahulu, perdagangan di jalur Selat Malaka telah membawa saudagar muslim bertandang ke Aceh, bahkan, kabarnya, Kerajaan Islam Samudra Pasai merupakan bagian dari eksternalitas perdagangan hingga masuknya Islam ke Aceh.
"Perpindahan agama ke Islam memecahkan kontradiksi antara otoritas politik dan kekuatan dagang". -Hal 43.
Bahkan, julukan Aceh sebagai Serambi Mekkah, sudah cukup banyak menjelaskan bagaimana pengaruh muslim di ASEAN, salah satunya Indonesia dan terkhusus Aceh.
Pengaruh muslim sebetulnya tidak hanya dari muslim negara Arab dan Timur Tengah saja, tetapi, muslim China hingga muslim India juga tak bisa dinafikkan.
- Gelombang Barat
Penjajahan Belanda di Indonesia, Spanyol di Filipina, Inggris di Malaysia. Masuknya Portugis juga Perancis adalah bukti betapa barat pernah bersentuhan bahkan lama di kawasan ASEAN. Agenda kolonialisme telah mencengkram ASEAN pada satu titik terburuk di masa lalu. Sayangnya, mentalitas kolonial masih terus melekat pada beberapa masyarakat kita.
Inggris misalnya, sekalipun ada yang mengatakan bahwa pemerintah jajahan Inggris lebih baik -sebab selain menjajah Inggris juga mengajarkan bagaimana membangun, sejujurnya, atas nama penjajahan semuanya tidak baik. Kendatipun Malaysia melesat pembagunannya, tidak serta merta hanya karena alasan 'bekas jajahan Inggris'. Tapi, karena mereka mau berkerja keras serta di anugrahkan sosok pemimpin yang mempuni waktu itu.
Jika pun ada hal baik yang ditinggalkan barat di ASEAN, itu berupa tata cara mengelola administrasi yang efektif dan efisien, sebagaiman dipraktekkan oleh Singapura pada birokrasi juga organisasi di negara tersebut.
Teman-teman Stemians.. tentu ada banyak hal detail lainnya pada bab satu, bahkan penulis dalam buku tersebut ikut mengutip dan melampirkan data-data penelitian para pakar dengan lintas disiplin ilmu. Seperti sejarah, antropologi, dan lain sebagainya.
Di lain kesempatan, saya akan mengulas bab berikutnya.
Salam hangat,
Salam literasi,
@lontuanisme : Ichsan Maulana (Icm).
Tulisan yang sangat berfaedah dan bernas, cuma satu gelombang yang belum saya rasa bang, gelombang cinta. gelombang cina sudah, sering makan bakpau. gelombang india dan barat sudah karena sering nonton film mereka.. huhu.. kami nantikan tulisan abang selanjutnya
Nanti kan, kalau sudah masanya, gelombang cinta itu lebih mendebarkan lagi asyik. Tunggu aja, gak lama lagi itu.
gaya tulisan seorang profesional, lebih informatif, edukatif, dan berstruktur, kerja bagus kawan.
Sama-sama @mrday. Besar harapan, kiranya kita semua bisa saling berbagi dan melengkapi, amin. Btw, padum no WA?
Rawat perdamaiaan dengan keikhlasan...bravooo
@rezaacoi brovo brader !!
Mantap that adun Icm lontuan
Hahah.
Yang paling menarik memang Gelombang India. Terbaru, ada bukti bahwa Islam di Aceh memang dibawa oleh keluarga kerajaan muslim India
Tambahan yang melengkapi rakan. Thank.
tulisan yang sangat bermanfaat untuk dibaca,terimakasih sudah membagi
@rifqiboco siap komandan!