kritik Teater selanjutnya
Pertunjukan monolog
“Balada Sumara”
Dalam konser tunggal yang di hadirkan oleh
Universitas Jambi
Bertempat di Teater Arena Mursal, berlangsung sebuah pertunjukan yang di hadirkan oleh Mahasiswi Sendratasik Fakultas Seni Budaya dari Universitas Jambi.
“Balada Sumara” menceritakan tentang seorang TKW yang menghadap pengadilan negara orang, lantaran membunuh majikannya sendiri.
“Sumara” yang berarti menunggu yang tidak pasti, kenapa diartikan manunggu yang tidak pasti diceritakan didalam naskah.
Pada saat ibunya mengandung Sumara, ibunya selalu menunggu akan kehadiran suaminya ayah dari Sumara.
Maka dari itulah anaknya dinamakan Sumara yang berarti menunggu yang tidak pasti.
“Balada Sumara” itu sendiri juga berkisah tentang penderitaan seorang anak yang menjadi korban tudingan keturunan PKI.
Sumara menjadi korban nafsu muslihat dari majikannya, hingga ia memutuskan untuk membunuh majikan itu.
Hal itu tidak saja semata-mata menjadi penyebab dari terjadinya pembunuhan oleh sumara, melainkan tekanan batin yang ia derita selama hidupnya dari ia kecil sampai dewasa.
Penderitaan yang dialami sumara itu adalah tudingan dari warga sekitar yang mengatakan kalau sumara adalah keturunan dari PKI.
Padahal tidaklah benar, hal itu menjadi beban mental oleh sumara sehingga ia memutuskan untuk benar-benar melakukan kesalahan yang besar yaitu dengan membunuh majikannya.
Dengan itu sumara akhirnya mendapatkan kebebasan diri yang selama ini ia inginkan.
Tulisan ini dapat saya jabarkan sesuai gambaran diatas, karena saya menonton langsung pertunjukanya di Teater Arena Mursal Esten pada tanggal 29 maret 2018, acaranya dimulai pada pukul 20-28 sampai dengan 21-21.
Pertunjukan Monolog dengan judul “Balada Sumara”, diperankan oleh Mahasiswi Sendratasik yang bernama Saras Tomi Hanaviah, Pertunjukan ini di hadirkan dalam rangka konser tunggal yang dipersembahkan oleh Sendratasik Fakultas Seni Budaya dari Universitas Jambi.
Pertunjukan ini di sutradarai oleh Puji Puspita Ningrom Dosen dari jurusan Sendratasik Universitas Jambi.
Pencapaian dari penyutradaraannya tidak sempurna dimata saya sebagai penonton, karena masih banyak capaian dari seorang sutradara yang tidak tersampaikan oleh pemain dari monolog tersebut.
Pendapat saya sebagai penonton.
Saya tidak menikmati pertunjukan yang disuguhkan, bukan karena pertunjukannya jelek tetapi gambaran yang disampaikan kurang sampai kepada penonton.
Tetapi Pesan yang disampaikan tidak berhasil membuat penonton terpukau.
Kenapa ? itu terjadi karena si pemeran dari monolog itu tidak percaya diri sehingga membuat saya sebagai penonton merasakan ketidak puasan pada saat menyaksikan pertunjukan malam itu.
Sedikit saran dari saya untuk si pemeran monolog, agar meningkatkan lagi rasa percaya diri dan kuasai lagi karakter demi karakter yang di hadir kan dalam menyampaikan ekspresi tokoh satu dan tokoh yang lainnya.
sebuah foto yang diambil pada saat pertunjukan.
selamat membaca buat semuanya...
Congratulations @fauziahseni! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of upvotes
Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP