Pendakian Gunung Semeru

in #blog6 years ago (edited)

Mulai Menyusuri Jalur Pendakian

IMG_5563.JPG
Foto bersama di depan Gapura


Setelah memperlihatkan tiket masuk ke taman nasional kepada salah seorang penjaga, kami menyempatkan diri untuk berfoto bersama di depan gapura yang bertuliskan “Selamat Datang Para Pendaki Gunung Semeru” sebagai dokumentasi. Kemudian kami mulai menyusuri jalanan rata yang bermaterialkan pavlin block sekitar 100 meter dan akhirnya memilih jalur sebelah kiri atas yang sedikit menanjak, karena itulah jalur pendakian yang sebenarnya, sedangkan 100 meter yang pertama tadi merupakan jalan menuju perkebunan warga. Jalur menanjak yang mulai kami lewati sebenarnya juga terbuat dari pavlin block, hanya saja ukurannya lebih kecil dan juga mulai hancur dimakan usia serta sebagai diantaranya ada yang mulai terlepas dari jalur sehingga menghasilkan debu yang lumayan menyesakkan jika terhirup, terlebih debunya sangat halus.

Sudah bukan perkara yang asing bagi para pendaki bahwa tanjakan diawal-awal pendakian itu selalu menjadi masalah karena mengharuskan kita untuk mengeluarkan energi ekstra dalam melaluinya, dibandingkan dengan start awal di gunung yang lainnya sebenarnya trek awal Semeru ini bukanlah apa-apa, tetapi tetap saja tidak bisa diremehkan, terlebih untuk mengontrol fisik kita agar tidak terlalu terkuras diawal-awal. Bener saja, tak lama berselang, sekitar 100 meter kedepan kami memutuskan untuk istirahat sejenak sembari mengumpulkan kembali energi yang kami keluarkan sebelumnya, kebetulan ada sebuah pohon yang rindang dan sebatang kayu dibawahnya sebagai tempat duduk. Disitulah Hermin mulai mual-mual sampai akhirnya mengeluarkan isi perutnya, aku tak sempat melihat dengan pasti apa yang dia keluarkan, terlebih sebelumnya ia hanya sarapan dengan setengah mangkuk bakso.

Terlihat Clara mulai mengusap-usap pundak Hermin yang sedang muntah, aku dan Tunis berdiri didekat mereka dan menyarankan kita untuk berhenti total sampai fisik Hermin kembali membaik, namun Clara menolaknya dan menyarakan agar kami langsung melanjutkan perjalan supaya tidak kemalaman untuk sampai ke Kalimati. Sebenarnya aku tidak tega untuk meninggalkan mereka berdua di jalur, terlebih dengan kondisi Hermin yang demikian, tidak ada dalam kamusku untuk meninggalkan teman di jalur pendakian. Akhirnya aku mempertimbangkan beberapa hal, yang pertama efek kejut fisik Hermin merupakan hal yang wajar mengingat itu baru start awal, akupun pernah mengalaminya ketika melakukan pendakian ke gunung Bur Kelieten beberapa bulan sebelumnya, setelah mengeluarkan isi perut dan sedikit istirahat maka fisik pun kembali membaik. Selanjutnya mereka masi berada di kaki jalur, hanya berjarak 200 meter dari gapura, dan jika fisik Hermin tidak membaik seperti yang aku bayangkan maka mereka juga bisa membatalkan pendakainnya.

Akhirnya aku dan Tunis pun memutuskan untuk melanjutkan perjalanan, sekalipun dengan pertimbangan-pertimbangan yang telah aku pikirkan sebelumnya tetap saja aku merasa tidak enakan telah meninggalkan mereka berdua disana. Bagaimana mereka melanjutkan perjalanan dengan hanya berdua saja, kedua-duanya perempuan tanpa ditemani oleh lelaki tanyaku kepada Tunis. Sembari berjalan Tunis kembali meyakinkanku bahwa mereka akan baik-baik saja. Ini Semeru bang, mereka akan baik-baik saja, lihatlah seperti apa terangnya jalur pendakian ini dan berapa banyak pendaki yang lalu lalang melakukan pendakian atau turun, mereka akan baik-baik saja ucapnya. Apa yang dikatakan Tunis memang seperti kenyataanya, sepanjang trek yang telah kami lewati terpampang dengan jelas jalur dengan lebar sekitar 1 meter, dan kami juga terus bertemu dengan pendaki lain baik yang sedang turun atau sama-sama melakukan pendakian seperti kami.

IMG_5568.JPG
Melewati tim pendaki lain

Aku dan Tunis menyusuri trek dengan agak cepat sehingga mampu melampaui 2-3 tim yang telah lebih dahulu berada di depan. Kami membuka langkah kaki dengan jarak yang lebar dan berjalan seperti setengah berlari, aku pribadi masih sedikit menyepelekan jalur pendakian Semeru karena tampak begitu landai untuk dikatakan sebagai jalur pendakian, terlalu sombong dengan trek-trek terjal yang sudah pernah aku lalui. Ketika tubuh mulai berkeringat kami memutuskan untuk istirahat dan sedikit membasahkan bibir yang kering karena kondisi yang dingin, dingin-dingan tapi berkeringat. Setelah mulai meletakkan cerrier dan menempelkan bokongku diatas sebatang pohon yang tumbang, akupun mulai mengeluarkan sebatang dunhill dari saku celana dan mulai mengepulkan asap untuk mengurangi hawa dingin.

Kami terus berbincang-bincang sambil mengumpulkan kembali energi untuk melanjutkan perjalanan dan aku pun tak melepaskan batangan asap yang berada di jari tangan kiri ku, sembari berbicara aku terus menghembuskan kepulan asap yang dihasilkan melalui sebatang dunhil yang kusisipkan diantara telunjuk dan jari tengahku. Belum habis sebatang rokok yang ku hisap, kami mulai mendengar sahut-sahutan suara dua orang wanita yang agak samar-samar dibawa angin, sontak Tunis langsung berucap itu mereka Clara dan Hermin, iya benar sepertinya itu suara mereka ujarnya. Benar saja, tak lama berselang kedua sosok penghasil suara itu pun datang menghapiri titik peristirahatan kami, dengan nafas yang ngos-ngosan mereka terlihat sumringah menatap kami dan kami pun membalas dengan senyuman kebahagian.

Bersambung...


Sesungguhnya ini merupakan story percobaan untuk postingan melalui SteemPress, selanjutnya akan ku coba kemas lebih baik lagi, semoga berkenan

Thanks For Visit My Blog @coretan



Posted from my blog with SteemPress : http://coretan.in/2018/08/11/pendakian-gunung-semeru/
Sort:  

Wahh ceritanya pakek bersambung segala. Ka lage sinetron :D

jika dituangkan sekaligus bisa jadi novel :D
ini masih tahap penyusaian situs hehe

Hahaha, bener juga ya,.

Tpi bikin orang penasaran, dalam hayalan bertanya-tanya apa cerita berikutnya, tentu lebih seru dari cerita sebelumnya 😀

Semoga 😁 soalnya masih asal coret haha

Asal coret aja sudah bagus, apalagi coretan beneran pasti lebih bagus lagi 😁

Ditunggu kisah selanjutnya..
mendaki gunung, hal yg belum pernah saya lakukan😅

U must do it @ettydiallova
Minimal sekali seumur hidup, believe me u will have another side of amazing life 😉

I'm affraid, if I get lost. LOL
need some one take care of me😅😅😅
Because I seldom back to nature. here's far away from a mountain.

Lol
Dont walk alone mba @ettydiallova
U can request someone for guide ur trip 😁
Ga mesti dekat sama gunungnya, aku dari Aceh ke Jawa Timur untuk naik gunung 😅

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.15
JST 0.027
BTC 60678.52
ETH 2339.38
USDT 1.00
SBD 2.48