Mengatasi Perubahan Iklim Dengan Blockchain
Pergeseran menuju teknologi blockchain membuat dunia lebih hijau
Argumen kuat tentang meningkatnya konsumsi energi Bitcoin juga mengangkat beberapa alis ketika konsumsi energi secara keseluruhan dari industri keuangan dipertanyakan. Awal bulan ini, masalah ini telah diperiksa lebih lanjut: https://steemit.com/bitcoin/@tysler/bitcoin-more-energy-efficient-than-current-banking-technologies
Potensi blockchain menggantikan sistem perbankan berbasis server saat ini adalah keuntungan dari segi keamanan dan penggunaan energi. Karena penambangan kripto fokus untuk mencari sumber energi alternatif yang lebih murah, ini telah menyebabkan munculnya sistem pembangkit listrik tenaga air, surya, dan angin untuk menghasilkan listrik semata-mata untuk blockchain.
Untuk artikel hari ini, komentar yang diposting di http://www.natureasia.com/en/nmiddleeast/article/10.1038/nmiddleeast.2018.111 menarik perhatian saya. Dr Jon Truby adalah Direktur Pusat Hukum & Pengembangan di College of Law, Universitas Qatar. Dia terlibat dalam inovasi keuangan yang berkelanjutan, termasuk mata uang digital dan teknologi Blockchain.
Dr. Truby mengusulkan penggunaan blockchain untuk negara-negara untuk bertanggung jawab dan melaporkan masalah perubahan iklim berdasarkan Perjanjian Paris. Negara-negara kemudian dapat memverifikasi kemajuan mitigasi mereka dengan memungkinkan para pencemar untuk mencatat emisi mereka menggunakan blockchain.
Meskipun sudah ada lebih dari selusin kasus penggunaan untuk blockchain, teknologi transparan dan tidak terbantahkan inilah yang mendorong Dr. Truby untuk mengajukan proposal ini. Perubahan iklim adalah masalah dalam skala global. Dengan meminta negara-negara untuk berkomitmen, pemerintah dapat mempertanggungjawabkan tingkat emisi karbon secara lebih bertanggung jawab.
Token digital dapat diperkenalkan untuk memotivasi secara komersial dan membiayai perubahan global ke ekonomi yang terdekarbonisasi; dan memastikan bahwa pencemar, daripada pembayar pajak, mendanai US $ 100 miliar yang dilakukan dalam Perjanjian Paris untuk mitigasi perubahan iklim.
Sumber: https://www.natureasia.com/en/nmiddleeast/article/10.1038/nmiddleeast.2018.111
Gerakan terdesentralisasi untuk industri, sektor komersial, pemerintah dan sistem ekonomi tidak dianggap enteng di masa depan kita yang berubah. Pelepasan whitepaper oleh Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada buku besar didistribusikan dan masa depan pembangunan berkelanjutan mendorong agenda ke depan.
Dalam Sidang Umum PBB ke-73 yang akan datang di New York yang diadakan pada 28 September, kelayakan solusi yang didorong teknologi dan pembiayaan inovatif akan dibahas secara lebih rinci. Pusat Hukum dan Pengembangan Qatar University juga akan mengajukan beberapa kemungkinan solusi teknologi keuangan di kemudian hari.
Blockchain akan memfasilitasi pelaporan data iklim yang dilokalkan untuk membantu menahan negara-negara untuk bertanggung jawab atas hasil mitigasi mereka, terlepas dari hambatan politik. Verifikasi yang transparan juga akan meningkatkan kredibilitas hasil, menghilangkan kebutuhan untuk mempercayai data iklim pemerintah.
Sumber: https://www.natureasia.com/en/nmiddleeast/article/10.1038/nmiddleeast.2018.111
Di bawah Protokol Kyoto, perjanjian internasional yang disepakati oleh sebagian besar negara di dunia, juga mengusulkan cryptocurrency berbasis Ethereum yang dikenal sebagai Climatecoin untuk perdagangan kredit karbon.
Gagasan di balik sistem adalah bahwa setiap orang memiliki batas emisi yang dapat mereka hasilkan. Jika suatu negara ingin melebihi batasnya, ia harus membeli kredit karbon.
Sumber: https://futurism.com/climatecoin-aims-worlds-first-carbon-neutral-cryptocurrency/
Sebuah koin seperti yang mungkin disebut, berfungsi lebih dari fungsinya menyarankan sebagai protokol bertenaga blockchain menyediakan sistem pelacakan yang sangat baik. Itu bisa memvisualisasikan dan menyatukan negara dan perusahaan yang mengeluarkan lebih banyak karbon daripada yang diizinkan. Ini bisa menjadi sejarah yang pertama untuk memiliki sistem pelacakan karbon yang baik.
