Why do medical researchers often use mice as an experiment? || Mengapa peneliti medis sering menggunakan tikus sebagai eksperimen?

in #biology6 years ago (edited)

You know the mice? Of course everyone knows that animals often live and breed ditempat-tempat were considered dirty. Therefore, many people feel disgust for the animals this one. But it has an important role in the development of medical science. It means that it is highly meritorious to human life.

rat-1383998_1280.jpg
[Image Source: pixabay]

According to the Foundation for Biomedical Research (FBR), 95 percent of animals in the lab is a rat. Starting from designing drugs for cancer, to mice and rats food supplements has an important role for the development of medical science.

We can learn more about living beings from animal diseases that afflict humans and other beings. By studying it we can know a whole bunch of information that may not be found with the other tests. When new drugs and surgical techniques first developed, people presume that they are not ethical to use drugs and techniques study on human body that it will inflict damage than good. Well, instead of animal then tested to ensure that the drug is safe to use and how surgical technique that works well.

Why should a rat?

Certainly the medical a dependency on this animal has a specific reason. The first reason is a matter of convenience. The rat is the animal that can easily adapt to their new environment, easily maintained and small sized. In addition, mice can also reproduce quickly and have a relatively short lifespan. Only ranges between two to three years. So some kind of mice can be observed in a relatively short time.

"They brought some very important advantages for research-based inventions, " said Matthew Griffin, Professor of biology at transplantation NUI Galway. "They are easily bred, small housing conditions and has very well understood. We have the facilities and expertise to make and breeds of rats in human environment."

In addition to the size of a small rat, the price also is relatively cheap and very easily obtained on breeding specialized manufacturer for a number of medical research. In addition to cheap price, mice are also said to be benign, even though some of them like the angry and difficult to control.

The next reason why the often rely on the mouse as a medical trial is due to start genetic characteristics and some organs, even their behavior very similar to that of humans. Much of the human condition that can be replicated in rats and mice.

Amanda Maxwell, in his journal says:

"Mice are the only mammals that provide a rich source of genetic diversity which paired with the potential manipulation of the genome and hence is a powerful application for modeling human disease." (Justice et al. (2011).

A lot of the new breakthrough Found provides testing on a number of mice. Treatment on acute promyelocytic leukemia and other diseases (blood cancer which affects young adults. He is currently one of the most easily treated diseases). And the Gene Transfer Protocols are currently being tested.

Thanks to the mouse, now researchers have also won the prize of vitamin K, the development of the polio vaccine, the discovery of monoclonal antibodies that are currently used for the treatment of cancer, and use how neurons talk to each other in the human brain .

Because there is a similarity between mouse and human genomes, although their size is 3000 times more humane. But biologists managed to run the experiment by making use of the mouse as test material. Then all the laboratory you can discover the presence of rats.

The ratio of the dangers and Benefits

Research using animals is highly regulated. Scientists who want to experiment must first go kekomite ethics to justify the action they did. It is done through discussions and debates about the ecological benefits and the animal.

Certainly with utilizing mammals like this We have to get a lot of benefits rather than harm on animals tested. How the animals survival procedure, then reviewed and evaluated. How the damage inflicted, how pain, trouble has been tested ketingkat low, so using these mammals can be allowed for testing various types of diseases.

The number of test animals each year ranges 50,000 and 60,000 non-human primates, such as monkeys and chimpanzees are studied every year. Many of them came from the colony developers breed in America.

Diseases and drugs found with testing in mice

Testing on mice genetically modified Been getting various benefits of treatment, healing and significant new therapy has revolutionized the medical science as well as much knowledge about drugs.

Human medicine will not come this far without any extraordinary animals that have contributed in the medical world. Here are some types of diseases and disorders results in humans being used as a model of rats and mice to test it; diabetes, cataracts, helipertensi, respiratory problems, seizures (epilepsy), Parkinson's disease, deafness, alzheimer's, cancer, HIV/AIDS, cytic fibrosis, spinal injuries, muscle diatrofi illnesses and heart disease.

In addition, the rats and mice is also often used in researching behavioral, sensory, genetic, genetic, nutrition, aging, anti-cure drugs to prevent people addicted to drugs. []

[www.livescience.com]
[www.nap.edu]
[www.irishtimes.com]
[www.irishtimes.com]
[m.liputan6.com]
[www.ncbi.nlm.nih.gov]
[blood.ca]
[www.nabr.org]
[m.liputan6.com]


Language: INDONESIA


Anda mengenal tikus? Tentu semua orang mengenal jenis hewan yang sering hidup dan berkembang biak ditempat-tempat yang dianggap kotor. Oleh sebab itu, banyak orang merasa jijik untuk hewan yang satu ini. Padahal hewan ini memiliki peran penting dalam pengembangan ilmu medis. Itu artinya, hewan ini sangat berjasa untuk kehidupan manusia.

rat-1383998_1280.jpg
[Image Source: pixabay]

menurut Foundation for Biomedical Research (FBR), 95 persen hewan di lab adalah tikus. Mulai dari merancang obat untuk kangker, untuk suplemen makanan mencit dan tikus memiliki peran penting bagi pengembangan ilmu medis.

Kita dapat belajar lebih banyak dari hewan tentang mahkluk hidup penyakit yang menimpa manusia dan mahkluk lainnya. Dengan mempelajarinya kita dapat mengetahui sejumlah informasi yang mungkin tidak ditemukan dengan uji yang lain. Ketika obat baru dan teknik bedah pertama kali dikembangkan, masyarakat mengganggap tidak etis menggunakan obat dan teknik mempelajarinya pada tubuh manusia bahwa itu akan menimbulkan kerusakan daripada kebaikan. Nah, sebagai gantinya kemudian hewan di uji untuk memastikan bahwa obat aman digunakan dan bagaimana teknik bedah itu bekerja dengan baik.

Mengapa harus tikus?

Tentu ketergantungan para medis pada hewan ini memiliki alasan tertentu. Alasan pertama adalah soal kenyamanan. Tikus adalah hewan yang dapat dengan mudah beradaptasi dengan lingkungan baru mereka, mudah dipelihara dan berukuran kecil. Selain itu, tikus juga dapat bereproduksi dengan cepat dan memiliki umur yang relatif pendek. Hanya berkisar antara dua hingga tiga tahun. Sehingga beberapa jenis tikus dapat diamati dalam waktu yang relatif singkat.

"Mereka membawa beberapa keuntungan yang sangat penting untuk penelitian berbasis penemuan," kata Matthew Griffin, profesor biologi transplantasi di NUI Galway. “Mereka mudah dibesarkan, kecil dan memiliki kondisi perumahan yang dipahami dengan baik. Kami memiliki fasilitas dan keahlian untuk membuat dan membiakkan tikus di lingkungan yang manusiawi"

Selain dengan ukuran yang kecil, harga tikus juga relatif murah dan sangat mudah didapatkan pada produsen pengembangbiakan khusus untuk sejumlah penelitian medis. Disamping harga murah, tikus juga dikatakan jinak, meski beberapa diantara mereka ada yang suka marah dan sulit dikendalikan.

Alasan berikutnya mengapa para medis sering mengandalkan tikus sebagai ujicoba adalah karena mulai karakteristik genetik dan beberapa organ, bahkan prilaku mereka sangat mirip dengan manusia. Banyak kondisi manusia yang dapat direplikasi pada tikus dan mencit.

Amanda Maxwell, dalam jurnalnya mengatakan:

“Tikus adalah satu-satunya mamalia yang menyediakan sumber keragaman genetika yang kaya ini yang dipasangkan dengan potensi manipulasi genom yang luas, dan oleh karena itu merupakan aplikasi yang kuat untuk pemodelan penyakit manusia .” (Justice et al. (2011).

Banyak trobosan baru yang ditemukan berikan pengujian pada sejumlah tikus. Termasuk pengobatan pada leukemia dan promyelocytic akut (bentuk penyakit kangker darah yang mempengaruhi orang dewasa muda. Saat ini termasuk salah satu penyakit termudah diobati). Dan protokol Tranfer gen yang saat ini sedang di uji.

Berkat tikus, kini para peneliti juga telah memenangkan hadiah vitamin K, pengembangan vaksin polio, penemuan antibodi monoklonal yang saat ini digunakan untuk pengobatan kangker, dan menggunakan bagaimana neuron berbicara satu sama lain di otak manusia.

Karena ada persamaan genom antara tikus dan manusia, meski ukuran mereka 3000 kali lebih manusia. Namun ahli biologi telah berhasil menjalankan eksperimen dengan memanfaatkan tikus sebagai bahan uji. Maka disemua lab anda dapat menemukan adanya tikus.

Rasio Bahaya dan Manfaat

Penelitian dengan menggunakan hewan sangat diatur. Para ilmuan yang ingin bereksperimen harus terlebih dahulu pergi kekomite etika untuk membenarkan tindakan yang mereka lakukan. Hal itu dilakukan melalui diskusi-diskusi dan perdebatan tentang manfaat dan ekologi hewan tersebut.

Tentu dengan memanfaatkan mamalia seperti ini kita harus mendapatkan banyak manfaat daripada kerugian pada jenis hewan yang diuji. Bagaimana prosedur keberlangsungan hidup hewan tersebut, kemudian ditinjau dan dievaluasi. Bagaimana kerusakan yang ditimbulkan, bagaimana rasa sakit, kesusahan telah diuji ketingkat terendah, sehingga menggunakan mamalia ini dapat dibolehkan untuk pengujian berbagai jenis penyakit.

Jumlah pengujian hewan setiap tahunnya berkisar 50.000 dan 60.000 primata bukan manusia, seperti monyet dan simpanse dipelajari setiap tahun. Banyak diantara mereka berasal dari koloni pengembang biak di Amerika.

Penyakit dan obat yang ditemukan dengan pengujian pada tikus

Pengujian pada tikus yang dimodifikasi secara genetik telah mendapatkan berbagai manfaat pengobatan, penyembuhan dan terapi baru yang signifikan telah merevolusi jauh ilmu medis serta pengetahuan tentang obat-obatan.

Pengobatan manusia tidak akan sampai sejauh ini tanpa ada hewan luarbiasa yang telah memberikan kontribusi dalam dunia medis. Berikut beberapa jenis penyakit hasil dan gangguan pada manusia yang digunakan sebagai model tikus dan mencit untuk mengujinya ; diabetes, katarak, helipertensi, masalah pernafasan, kejang-kejang (epilepsi), penyakit Parkinson, tuli, alzheimer, kangker, HIV/AIDS, cytic fibrosis, cedera tulang belakang, penyakit otot diatrofi dan penyakit jantung.

Selain itu, tikus dan mencit juga sering digunakan dalam meneliti soal prilaku, sensorik, Sudi genetik, nutrisi, masalah penuaan, menguji obat anti ngidam untuk mencegah orang kecanduan pada narkoba. []


Reference article:

[www.livescience.com]
[www.nap.edu]
[www.irishtimes.com]
[www.irishtimes.com]
[m.liputan6.com]
[www.ncbi.nlm.nih.gov]
[blood.ca]
[www.nabr.org]
[m.liputan6.com]

Sort:  

This is a nice science write-up. But it seems you're yet to find out about steemSTEM, a great science community that rewards good quality, and original science posts on the blockchain.

The community has mentors that can teach you how to make exceptional posts on the blockchain. We also have an active discord channel I think would be nice if you joined.

Join us here. We'll be happy to have you and please consider using #steemstem tag in your next science related posts.

We look forward to seeing you in the community!

steemSTEM Mentor.png

Thanks for the suggestion, I will soon join the community #steemSTEM .. Thank you very much, have improved my writing

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.13
JST 0.029
BTC 57324.42
ETH 3010.01
USDT 1.00
SBD 2.36