Keanekaragaman Hayati didalam Cahaya Surga, Gua Jomblang

in #biodiersity7 years ago (edited)

Keanekaragaman hayati yang tinggi merupakan anugerah yang telah diberikan oleh Sang Maha Kuasa terhadap daratan ini. Sebuah perjalanan keanekaragaman hayati yang menempuh waktu 3 hari melihat, mengamati serta membagi keanekaragaman hayati ini dalam bingkai-bingkai informasi yang akan diperluas untuk dibagikan kepada sesama dalam setiap pelosok.

Perjalanan para Biodiversity Warriors sejumlah 10 orang dimulai dalam perjalananya menuju sebuah gua vertikal-horizontal dengan ciri ekosistem karst yang sangat menarik. Keanekaragaman hayati ini mulai tampak ketika, para BW (Biodiversity Warriors) mulai mengunjungi sebuah taman didaerah Geopark Gunung Sewu-Gunung Kidul yaitu Taman Keanekaragaman Hayati. Taman yang juga termasuk berekosistem Karst ini sangat menarik, hal ini dikarenakan terdapat spesies tumbuhan yang menurut penjaga taman tersebut, Pak Sugito, merupakan spesies yang belum teridentifikasi dan menurut beliau hanya terdapat satu spesies di daratan Gunung Kidul tersebut. Walaupun kami belum sempat melihatnya karena keterbasan waktu, hal ini merupakan tantangan bagi para peneliti luar atau dalam negeri untuk mengidentifikasi spesies tersebut. Selain dari hal diatas, keanekaragaman flora yang terdapat ditaman ini dibagi menjadi tumbuhan berbuah dan juga tumbuhan keras serta langka. Ada hal unik yang lain, yang diperoleh, selain dari keunikan keaneragaman hayati yaitu inisiatif dalam melestarikannya. Bersama warga-warga sekitar, Pak Sugito tetap berusaha melestarikan keaneragaman hayati di taman ini yang menjadi motivasi bagi warga-warga didaerah lain yang memiliki daerah keanekaragaman hayati yang tinggi.

Perjalanan puncaknya, dimulai ketika tempat yang dikatakan cahaya surga itu, kami jelajahi. Ekosistem Karst yang memiliki komponen dari batuan gamping merupakan sesuatu hal unik dalam mengamati biodiversitas di Gua Jomblang ini. Sebuah Gua vertikal-horizontal yang memiliki keunikan biodiversitas di bagian luar/atas gua (eksokarst) dan bagian dalam gua (endokarst). Seperti gua-gua lainya, Gua jomblang dibagi atas 3 zona yang meliputi daerah terang, antara, dan daerah gelap. Daerah terang yang terdapat diluar gua, masih terdapat berbagai tumbuhan vaskuler yang bertipe pohon, seperti tumbuhan bergenus Ficus, tumbuhan keladi, tumbuhan epifit terhadap tumbuhan lain, serta tumbuhan berspora seperti paku, dengan bermacam spesies yang telah diamati, serta tumbuhan lumut. Vegetasi diluar gua tidak beranekaragam dari diluar daerah gua tersebut, hal ini dikarenakan proses pembentukan gua bertipe vertikal yang telah membawa vegetasi yang dahulu dibagian atas terangkat kebawah yang sering dikatakan vegetasi hutan purba. Selain dalam keanekaragaman tumbuhan terdapat juga berbagai jenis jamur, Arthropoda seperti semut, laba-laba, dan keluwing, serta juga terdapat jenis katak dan ular walaupun spesies dari kelas mamalia tidak kami temukan.

Berbeda halnya didalam gua, yang memiliki intesitas cahaya yang sangat terbatas sehingga sebagian besar daerah di antara hingga menuju daerah gelap, vegetasinya semakin menurun hingga tidak ada. Pada bagian mulut gua terdapat banyak jenis paku serta lumut. Pada bagian dalam gua tidak terdapat vegetasi tetapi terdapat berbagai fauna seperti kalelawar yang merupakan fauna yang khas pada gua, jangkrik serta katak. Pada bagian tengah gua yang dibagian ini juga terdapat sungai dalam tanah, pada bagian inilah diamati spesies katak yang dapat dikatakan berbeda spesies dari katak didaerah luar gua.

Keanekaragaman hayati Gua Jomblang merupakan hal yang sangat istimewa, selain dari itu Gua yang berekosistem karst ini memiliki kemampuan menyimpan air yang sangat menjanjikan untuk masa depan kita, serta potensi energi pembangkit listrik alternatif dari sungai dalam gua ini, merupakan terobosan yang sangat bagus untuk digali asalkan dalam garis bawah tetap menjaga keanekaragaman hayati di gua ini.

Coin Marketplace

STEEM 0.16
TRX 0.16
JST 0.030
BTC 58866.42
ETH 2515.85
USDT 1.00
SBD 2.46