Kontes Bahagia Itu Sederhana #1 | Bebas Berekspresi Bersama Steemit

Saya dikenalkan Steemit pada Rabu 31 Januari oleh @apilopoly. Sore itu aku, Mas Pilo dan Mbak @batujourney mengadakan pertemuan mendadak di Goeboex Coffe. Memang yang serba mendadak ini sering terjadi ketimbang merancang meet-up jauh-jauh hari. Setuju?

Di cafe berlantai 2 tersebut saya dan Mbak Yuyun di prospek mengenai steemit yang dapat dijadikan tempat para penulis untuk bebas berekspresi. Rewards yang ditawarkan pun tidak main-main nominalnya. Tentu saja hal ini akan membuat siapapun tergiur.

"Inilah saatnya penulis mendapat rewards yang besar dari karyanya," kata Mas Pilo kala itu.

Selain itu platform ini dapat mengurangi risiko plagiarisme yang belakangan ini ramai dibicarakan. Mas Pilo berkata jika membuat akun di Steemit membutuhkan waktu yang lama sehingga saya dan Mbak Yuyun langsung mendaftar tanpa ada keraguan sedikitpun. Istilahnya, nothing to lose dah.

---

Rabu, 31 Januari 2018

---

Seminggu kemudian saya mendapat email dari steemit yang berisi sebuah link. Pada awal pengenalan Steemit, Mas Pilo mengatakan bahwa password yang akan dikirimkan ke email tidak boleh diabaikan begitu saja sebab hal itu akan berakibat fatal. Kita harus menyimpan password tersebut di berbagai tempat termasuk note. Disebabkan hal itu lah saya belum berani ngeklik link tersebut, saya menunggu Mas pilo dulu supaya enggak salah langkah.

Singkat cerita, pada pertemuan berikutnya saya dan Mbak Yuyun benar-benar diberitahu bagaimana caranya bermain Steemit. Sama seperti sosial media lainnya, Steemit juga mengharuskan kita berinteraksi dengan akun lain, terutama dengan akun yang memiliki level di atas 50. Terlihat mudah tetapi di Steemit kita harus benar-benar berkelana ke akun lain, mengerahkan jurus 'sok-kenal-sok-dekat' agar kita bisa mendapatkan vote sehingga reputasi dan rewards kita naik.

Steemit tak rupa blog yang harus dijaga agar pembaca tidak lari. Untuk itu kita harus rajin posting sehingga semakin lama pembaca bertambah. Tidak perlu tulisan yang berat, kita bebas berbagi apa saja selama itu tidak menyinggung dan buah karya orisinilitas kita. Itulah menyenangkannnya Steemit, kita bebas mengekspresikan apa saja, termasuk perasaan kita yang sedang kacau balau. #eeaaa

Bermain Steemit sama seperti memancing. Jika kita tidak melempar umpan, bagaimana kita bisa mendapatkan ikan?

Di Steemit umpan tersebut adalah vote dan comment. Untuk mencapai tujuan tersebut, kitapun harus bersabar dan bersabar.

Tetapi yang paling utama adalah, konsistensi menulis.

---

Ini yang sulit. Bagi saya menjaga konsistensi dalam menulis ini sangat sulit sekali. Ada saja halangan, sederhananya, yang seringkali terjadi adalah kehabisan ide. Mau nulis apa ya hari ini? Tema apa yang akan diangkat besok? Pada awal bergabung, kesulitan ini sering terjadi bahkan saya sempat menyerah, tidak menulis dalam beberapa hari karena enggak punya bahan. Belum lagi nilai postingan yang seringnya hanya nol koma nol sekian. Semangat langsung luntur. Susah sekali ya? Apa berhenti saja?

Sempat curhat juga nih sama Mas @apilopoly, dan beliau pun menyarankan untuk melihat sekitar. Kalau kehabisan ide, kita bisa tilik sekitar kita. Ada kejadian apa? Foto kemudian bubuhkan sedikit caption, jadilah satu tulisan.

Berkat motivasi tersebut, saya pun mulai dengan langkah yang sederhana lagi. Yaitu dengan membuka foto-foto lama dan mencoba mengingat kejadian apa yang terjadi waktu itu. Kebiasaan itu saya lakukan terus, bahkan jika tidak menemukan foto pun saya memilih untuk memposting novel saya bab per bab. Daripada enggak posting, begitulah prinsipnya.

Saya hanya ingin konsisten menulis dulu, sehari satu postingan dan enggak peduli mau dapet berapa SBD. Sampai akhirnya saya dipertemukan dengan banyak steemian di First Meet kemarin. Dari sana semangat saya semakin tinggi. Tidak melewatkan hal sekecil apapun untuk ditulis.

#Singpentingsabar!

Melalui Steemit saya mendapatkan banyak hal. Rewards yang saya harapkan sedari awal telah berganti dengan hal lain yang membuat semakin bersemangat. Melalui steemit ini saya dapat menjalin silaturahmi dengan banyak penulis, mengenal lebih banyak orang lintas benua, dan mendengar banyak pengalaman mereka yang seru.

---

Yang lalu biarlah berlalu. Bersama Steemit, aku, kamu, kita punya harapan!
Mari bebaskan ekspresimu bersama Steemit!

---

Tulisan ini saya ikutkan kontes #bahagiaitusederhana Langkah Awal Bersama Steemit oleh @anggreklestari

Terima kasih sudah mampir!