Kontes Bahagia Itu Sederhana #1 Suka Duka Perjuangan Mendapatkan Akun Steemit
Pertama kali saya mendengar kata steemit dari seseorang yang memiliki akun steemit @benimardaniat. Dia merupakan salah satu rekan kerja saya. Kebetulan kita sama-sama mengajar di sebuah sekolah yang ada di Kecamatan Lhoksukon Aceh Utara. Namun saya merupakan guru yang baru masuk di sekolah tersebut. Sementara teman saya itu sudah lebih dulu mengajar di sekolah itu. Pertama saya berjumpa dengan dia @benimardaniat, dia langsung menawarkan saya untuk bergabung di steemit. Itu kira-kira setahun yang lalu. Terang saja saya bingung, mendengar namanya saja baru itu. Dia menjelaskan sih sedikit tentang apa itu steemit, tapi penjelasannya kala itu belum begitu detail.
Waktu itu, ketertarikan saya untuk bergabung di steemit memang belum tampak. Saya masih cuek aja begitu dia cerita tentang steemit. Bagi saya itu aneh dan tidak masuk akal bahwa kita bisa mendapatkan rupiah melalui sebuah sosial media. Apalagi kala itu, bahasa yang harus digunakan untuk memposting sebuah tulisan harus menggunakan bahasa Inggris. Lagi-lagi saya tidak menghiraukannya. Yang ada di benak saya kala itu, "tidak mungkin dan tidak mungkin kita bisa mendapatkan uang dengan cara mudah di sosial media".
Seiring berjalannya waktu, sekitar 5 bulan yang lalu, mata saya dibuat tercengang antara percaya dan tidak, akhirnya teman saya itu membuktikan apa yang selama ini saya anggap mustahil kini menjadi nyata. Angka 10 juta berhasil dia cairkan melalui steemit yang ia kumpulkan lewat postingannya selama ini. Mulai dari situ, paradigma saya, mindset saya selama ini berubah sekian ribu derajat. Akhirnya saya begitu terobsesi untuk segera bisa bergabung dengan steemit. Awalnya saya cuma tau istilah steemit saja. Belum tau dengan istilah platformlah, apalah.
Namun untuk mendaftarkan akun steemit ternyata tidak semudah kita mendaftar akun media sosial lainnya, seperti facebook, instagram ataupun twiter. Ada beberapa langkah yang harus kita selesaikan untuk bisa mendapatka akun tersebut. Bagi orang yang kurang begitu mahir menggunakan teknologi seperti saya, cara mendaftarkan akun tersebut terbilang sulit, jadi saya harus dipandu oleh teman saya itu.
Berhubung di daerah tempat kami mengajar belum adanya jaringan internet, jadi kami harus mencari tempat yang ada jaringan internetnya. Akhirnya teman saya itu mengajak beberapa teman guru yang lain untuk sama-sama membuat akun steemit, kami gunakan warung kopi yang ada fasilitas wifinya sebagai tempat yang cocok untuk mendaftarkan akun media sosial yang fenomenal tersebut.
Ada sekitar 6 orang kami berkumpul di warung tersebut. Teman saya @benimardaniat mulai membimbing kami satu persatu bagaimana caranya menyelesaikan setiap perintah agar akun tersebut dapat terverifikasi. Alhamdulillah saya orang yang pertama yang dapat balasan verifikasi melalui email. Berikutnya giliran teman-teman yang lain juga mendapatkan balasan verifikasi emai. Setelah semuanya selesai, kami pun pulang dan tinggal menunggu verifikasi pasword selama seminggu.
Di luar ekspektasi saya, pasword yang konon katanya baru bisa disapat selama seminggu ke depan, kini tidak sampai 24 jam saya sudah mendapatkannya. Paginya saya daftar, kemudian pukul 21.15 WIB saya sudah mendapatkan kiriman pasword lewat email. Lagi-lagi saya orang pertama yang mendapatkan pasword di antara teman yang lain.
Pun demikian, saya bukanlah orang yang beruntung kala itu. Atas kecerobohan, kebodohan dan ketidaktahuan saya tentang bagaimana caranya memperlakukan paword tersebut dengan benar, akhirnya pasword itu lenyap entah kemana. Singkat cerita, gagal lah saya menjadi steemian malam itu. Harapan saya untuk bisa mendapatkan uang lewat steemit akhirnya pupus sudah. Sungguh pengalaman yang sangat tidak diharapkan oleh siapapun yang ada di muka bumi ini.
Akhirnya teman saya @benimardaniat menyarankan untuk mendaftarkan kembali. Namun lagi-lagi tidak semudah yang dibayangkan. Untuk mendaftar yang ke dua kali, kita harus menggunakan HP, email dan nomor HP yang berbeda. Mulailah saya memakai strategi, mulai dari laptop sampai beberapa HP saudara saya manfaatkan untuk mendaftarkannya kembali. Seakan sudah diketahui oleh empunya steemit bahwa saya sudah pernah menyia-nyiakan pemberian paswordnya sekali, jadi untuk kali ini saya harus menunggu lama untuk bisa menerima kiriman paswordnya. Yang katanya paling lama seminggu,kini hampir sebulan pasword yang saya tunggu-tunggu tak kunjung datang. Setiap satu jam sekali saya membuka kotak masuk di email saya, namun tidak ada apa-apa di sana. Rasa putus asa pun mulai menghinggapi di pikiran saya. Untung ada teman saya yang selalu mensuport untuk terus bersabar.
Alhasil, akhirnya kesabaran dan penantian panjang sayapun berbuah manis. Malam itu sekitar pukul 10.05 WIB, pasword yang sudah sekian lama saya nanti-nantikan akhirnya kembali datang. Kebayang donk sahabat steemian gimana senangnya saya waktu itu? Kini saya tidak mau gagal lagi yang kedua kali. Saya yang terbilang gaptek akhirnya tidak menyentuh sedikitpun pasword tersebut. Saya langsung berkonsultasi dengan teman saya @benimardaniat. Saya langsung menyambangi dia malam itu juga. Kebetulan tempat tinggal kita agak berjauhan dan harus melewati sawah dan hutan untuk bisa sampai ke rumah dia. Saya yang notabene bukan orang yang terlalu pemberani, tapi entah kenapa malam itu saya bagaikan orang yang tidak mempunyai rasa takut terhadap apapun. Dengan tidak pikir panjang lagi, saya ambil sepeda motor lalu segera melaju ke rumah teman saya itu di tengah malam. Saya tidak peduli hutan kiri kanan dan terus melaju kencang. Akhirnya tibalah saya di rumanya. Teman saya sempat menertawakan tingkah saya yang tidak seperti biasanya. Sangking excited nya saya untuk bisa menjadi steemian, saya menjadi orang pemberani malam itu, hehe.
Keesokan harinya saya kembali lagi ke rumah teman saya itu untuk belajar memposting. Berhubung ini postingan saya yang pertama, jadi saya masih butuh bimbingan. Mulailah membuat postingan yang pertama. Postingan pertama adalah memperkenalkan diri terlebih dulu. Kebetulan kata-katanya sudah jauh-jauh hari saya siapkan. Jadi begitu akun saya aktif, bisa langsung memposting tanpa barus merangkai kata lagi untuk diposting. Setelah postingan saya yang pertama berhasil masuk ke laman blog steemit saya, dan teman saya juha sudah mengajarkan bagaimana cara membuka dan melihat postingan kita, akhirnya saya pun pamit pulang.
Selang beberapa lama, bsgitu saya sampai di rumah. Saya berkali-kali menerima pesan dari kawan-kawan di grup whatsapp (kebetulan saya sudah lebih dulu bergabung di grup whatsapp anggota steemit). Mereka ada yang mengucapkan selamat, ada yang bilang mantap, ada yang memuji bahwa postingan saya mendapatkan upvote yang dahsyat. Ada yang bilang postingan pertama saya langsung didatangi "paus" lah, "kurator" lah. Bingung saya waktu itu. Saya belum tau apa itu paus, apa itu kurator ketika itu. Dengan berlagak sok tau akhirnya saya membuka dan melihat kembali postingan saya. Saya melihat ada nilai $10.87 di situ. Tapi saya tidak tau apa2 tentang nilai itu. Kawan-kawan sudah pada sibuk memberi komentar tapi saya biasa saja. Saya tidak tau bahwa nilai tersebut sangatlah fantastis untuk postingan pertama bagi seorang pemula. Sungguh goblok saya waktu itu, hehe.
Di sana pula saya melihat nama-nama yang sudah begitu familiar bagi steemian yang sudah duluan hadir,seperti @hendrikdegrote, @aiqabrago, @curie dan banyak lagi nama lainnya. Mereka memberikan upvote untuk postingan pertama saya. Pada waktu itu nama-nama tersebut saya belum pernah mendengar sebelumnya. Sungguh bodohnya saya kala itu. Tapi seiring berjalannya waktu, saya sudah tau reputasi mereka di steemit. Mereka adalah orang-orang hebat di steemit, yang kehadirannya di postingan para steemian sangat diharapkan. Kini saya mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada Beliau-beliau yang saya sebutkan di atas.
Tujuan awal saya untuk bisa bergabung di steemit memang tidak muluk-muluk. Awalnya, tujuan saya bergabung di steemit adalah untuk bisa mendapatkan uang. Namun setelah saya berhasil membuat tulisan pertama dengan penuh hati-hati, saya seakan-akan mendapatkan kenikmatan yang lain selain uang. Setelah postingan pertama saya selesaikan, rasanya rasanya ingin menulis terus. Yang dulunya saya kurang hobi menulis, kini setelah bergabung di steemit saya jadi berhasrat untuk tidak berhenti menulis.
Untuk menambahkan ilmu saya tentang dunia literasi, saya telah bergabung dengan Forum Aceh Menulis (FAMe) Chapter Lhokseumawe. Saya menjadi salah satu anggotanya yang masih aktif. Di sana saya bisa belajar dari orang-orang hebat tentang ilmu literasi.
Itulah pengalaman awal saya berada di steemit. Dan untuk mbak @anggreklestari, saya ucapkan banyak terimakasih karena telah membuat kontes ini. Temanya sangat bagus sekali. Langkah Awal Bersama Steemit. Ini tema yang sangat luar biasa. Dengan membuat tulisan dengan tema seperti itu, kita dapat mengingat kembali bagaimana susahnya dulu kita (saya) untuk mendapatkan akun steemit. Dengan begitu, kita tidak akan pernah berhenti berkarya walaupun harga SBDnya sedang down. Sekali lagi terimaksih untuk mbak @anggreklestari.
Bagi sahabat steemian yang mau ikut kontes ini bisa mengetahui persyaratannya melalui link berikut.
https://steemit.com/contest/@anggreklestari/kontes-bahagia-itu-sederhana-1-langkah-awal-bersama-steemit.
Salam steemit by @muaziris
kalheuh @abahfathir vote
Ok terimong geunaseh @abahfatir drokuh.. Hehhe
Anda termasuk beruntung bisa mendapatkan approval akun dalam jangka waktu 24 jam, kalo saya hampir hari baru nerima password
Iya, tapi smpat gagal juga, hehe.
Oe, gagal kenapa bg?
Pertama dpt pasword sy ngk ngerti cara ngeloginnya. Saya masukin paswrdnya tp salah cara, ya udh akhirnya paswordnya hilang. Kmudia sy daftar lagi. Nah, untuk yg ke dua kalinya, agak lama dpt confirmasi paswordnya.