Tertib,Teratur dan Seragam. Brengsek

Mungkin mereka memang bermaksud dan tak ingin ada mahasiswa yang cerdas dan memberontak.
Buat mereka mahasiswa itu hanya punya dua kegiatan: belajar dan banyak belajar. Belajar yang dipahami adalah kuliah. Datang, mendengar dan mengerjakan tugas. Datang tak pernah terlambat. Mendengar tanpa berisik. Kemudian mengerjakan tugas sesuai dengan keinginan dosen.
ㅤㅤ
Mungkin juga mereka tak mau mahasiswa punya pikiran berbeda. Tak ingin mahasiswa itu mempertanyakan kebijakan, menggugat peraturan atau menyangsikan jabatan mereka. Bosan mereka dengan kegiatan debat, tuntutan dan kegaduhan yang dibawakan oleh mahasiswa. Baginya mungkin kuliah itu seperti nonton bioskop. Jika sudah bayar, diberi karcis maka kamu tinggal nonton saja. Jangan ribut, jangan buat kegaduhan dan jangan mengajak yang lain ciptakan keributan. Betul-betul pandangan kuno dan itu membuat kuliah seperti kegiatan baris-berbaris. Tertib, teratur dan seragam. brengsek
ㅤㅤ
Bisa jadi mereka trauma dengan yang sudah pernah terjadi. Ketika organisasi mahasiswa diisi oleh para pemberani. Yang tak gampang percaya, tak mudah ditipu dan tak takut ditekan. Buat mereka aktivis itu bukan makhluk yang mudah disetir apalagi dikendalikan. Kepentingan mereka rumit dan bermacam-macam. Tak ingin repot dan tak mau ribet maka aturan larangan yang dikeluarkan. Isi aturan yang memberi petunjuk besarnya rasa frutasi dan rasa cemas mereka tentang sosok yang bernama aktivis. Tapi bagi anak muda yang normal tiap larangan seperti sebuah ajakan. Bukan untuk dipatuhi tapi untuk ditentang dan dilawan.