Dalil Syafi’iyah mengenai tasyahud pada kalimat Syahadat

in #artzone6 years ago

Dalil Syafi’iyah mengenai tasyahud pada kalimat Syahadat

image

Imam Syafi’I dan demikian juga imam mazhab lainnya- adalah ulama yang telah diakui keilmuan, keshalihan dan kehati-hatian mereka dalam merumuskan hukum syariat. Tentu saja apa yang sudah sang imam simpulkan dari sebuah masalah hukum adalah dengan melalui sebuah proses ‘perenungan dan penyaringan’ yang dalam. Yang seharusnya, orang sekelas kita-kita ini, harus tahu diri bila hendak mendebat pendapat mereka.

Apalagi pendapat mereka sudah terformulasi dalam madrasah keilmuan syariah tingkat tinggi yang disebut mazhab. Dimana setiap pendapat akan diuji, dikaji, diteliti ulang, dikoreksi dan bahkan dikritisi oleh ribuan ulama dari segala penjuru dunia dan lintas masa.

Termasuk dalam masalah tasyahud ini, tentu tidak gampang-gampang mazhab Syafi’I main ketok palu menetapkan hukum syariah. Karena ternyata Syafi’iyah ketika berpendapat isyarat jari dalam tasyahud pada kalimat tahlil berdasarkan dasar dalil yang tidak bisa disepelekan. Berikut diantaranya berikut penjelasan singkat mengenai hal ini.

  1. Rasulullah SAW ketika mengatakan ‘Asyhadu’ atau ‘Allahumma Isyhad’ suka berisyarat dengan telunjuknya.
    

Dalam shahih Muslim, Jabir a menyebutkan bahwa “Rasulullah n bersabda seraya (berisyarat) dengan jari telunjuknya. Beliau mengangkatnya ke langit dan melemparkan (mengisyaratkan ke bawah) ke manusia, ‘Allahumma isyhad, Allahumma isyhad (ya Allah saksikanlah)’, Beliau mengucapkannya tiga kali.”

Telunjuk disebut juga syahid (saksi), sebab jika manusia mengucapkan syahadat, dia berisyarat dengan telunjuk tersebut. Dan aktivitas berisyarat dengan jari dalam tasyahud dalam ilmu fiqih disebut musabihah karena menunjukan pada pengesaan dan pensucian. Demikian pula yang biasa dilakukan Nabi.

Imam Badrudin al ‘Aini ketika mensyarah hadits masalah ini mengatakan : “Dengan inilah kemudian kebanyakan ulama menyukai berisyarat ketika tasyahud pada kalimat ‘Illa Llah’ dari syahadat.

  1.   Rasulullah berisyarat jari telunjuk manakala mentauhidkan Allah l.
    

Disebutkan dalam sebuah atsar : “Rasulullah n melakukan itu (Isyarat) ketika men-tauhid-kan Tuhannya yang Mahamulia dan Mahaluhur.” (HR. Baihaqi)

Dalam riwayat lain, “Sesungguhnya Nabi n hanya menghendaki dengan (isyarat) itu adalah ketauhidan.” Sedangkan ungkapan ketauhidan terdapat dalam kalimat syahadat itu. (Imam Baihaqi II:133)

Al-Hafidh Al-Haitsami mengatakan “Hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam Ahmad secara panjang lebar…”. (Mujma’ Al-Zawaid II:140)

Imam an Nawawi t berkata : “Disunatkan mengangkat jari telunjuk dari tangan kanan ketika melafazkan huruf ‘hamzah’ pada kalimah ( Illa Llah ) sekali saja tanpa menggerak-gerakkanya.

Imam Al-Baihaqi t mengatakan “Yang dipilih oleh ahli ilmu dari kalangan sahabat dan tabi’in serta orang-orang setelah mereka adalah berisyarat dengan jari telunjuk (tangan) kanan ketika mengucapkan tahlil (la ilaaha illallah) dan (mulai) mengisyarat- kannya pada kata illallah….”. (Syarh As-Sunnah III:177)

Syaikh Wahbah Zuhaili dalam kitabnya yang fenomenal Fiqh al Islami, ketika menjelaskan bab sunnah meletakkan kedua tangan pada kedua paha, meskipun beliau menyebutkan tatacara berisyarat jari dalam tasyahud menurut mazhab lain, namun beliau awali dengan perkataan “Posisi kedua tangan dipaha lurus kedepan hingga ujung jari-jarinya diatas kedua lutut kecuali jari telunjuk kanan yang diangkat ketika membaca syahadat dalam tasyahud.”

Reference : http://www.konsultasislam.com/2011/11/isyarat-telunjuk-saat-tasyahud-menurut.html?m=1

Semoga bermanfaat Buat kawan-kawan semua. image

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.15
JST 0.028
BTC 58387.03
ETH 2359.14
USDT 1.00
SBD 2.37