Blur

If the glass is blurred
Somebody can see
Just look at the darkness
That is hopeless

Sometimes people ask
Why did I become silent
I also let the lonely came to answer

Ciparay, May 25, 2018
Getha chan

I always liked the rain, but not this time. My mind became so clogged up, I did not know what to do. I can be silent.

The body feels so crushed, there are injuries that make me feel angry but I can not pour it

Desperate, maybe that's what I want to reveal to this painting. When no one can understand me. I just want to be alone and paint without thinking of anything. Without care people will like it or not. I just want to paint.

Painting helps me to forget my anxiety. Makes me awake in this beautifull aquarell.

I also made my hands add watercolor to stick it, sometimes it scratches it roughly. If this paper could talk he might protest and scold me back.

But I know very well, if sometimes this paper can be more understanding than anyone in this world.

And I dedicate this work to you. Rain enthusiasts.

Indonesia

Buram

Jika kacanya buram
Takan ada yang bisa melihat
Hanya melihat kegelapan
Yang tak ada harapan

Kadang orang bertanya
Kenapa aku menjadi terdiam
Aku pun biarkan sepi datang tuk menjawab

Ciparay, 25 Mei 2018
Getha Chan

Aku selalu menyukai hujan, tapi tidak kali ini. Pikiranku menjadi begitu buntu, aku tak tahu apa yang harus ku lakukan. Aku hanya bisa terdiam.

Tubuh terasa begitu remuk, ada luka yang membuatku merasa marah dan kesal namun aku tak bisa meluapkannya.

Putus asa, mungkin itulah yang ingin kuungkapkan pada lukisan ini. Ketika tak ada yang bisa mengerti tentang diriku. Aku hanya ingin sendirian dan melukis tanpa memikirkan apapun. Tanpa peduli orang - orang akan menyukainya atau tidak. Aku hanya ingin melukis.

Melukis membantuku melupakan kegelisahanku. Membuatku tersadar akan begitu indahnya warna - warna di cat air ini.

Aku pun mengerakan kedua tanganku menambah cat air menempelnya, menimpanya kadang menggoresnya kasar. Jika kertas ini bisa berbicara ia mungkin akan protes dan memarahiku balik.

Namun aku tahu betul, jika kadang kertas ini bisa lebih amat pengertian dari pada siapapun di dunia ini.

Aku memang bodoh. Melampiaskan emosiku pada kertas, kuas dan cat air yang tak berdosa. Namun rasanya aku tak memiliki cara lain. Aku tak memiliki pilihan lain.
Hanya merekalah yang mampu menahan emosiku di saat aku menangis sekalipun.

Dan ku persembahkan karya ini untuk kalian. Para penyuka Hujan.